Negara Lain Protes Aksi Tiongkok di Laut China Selatan, Tapi Malaysia Tunjukan Sikap Berbeda
Malaysia yang memiliki batas wilayah di Laut China Selatan dinilai lebih tenang dibanding negara ASEAN lainnya.
TRIBUNJAMBI.COM - Malaysia yang memiliki batas wilayah di Laut China Selatan dinilai lebih tenang dibanding negara ASEAN lainnya.
Bahkan di sisi lain negara-negara tetangganya di kawasan Asia Tenggara seperti Vietnam dan Filipina gencar melawan, Malaysia dinilai adem ayem.

Mantan Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman sampai harus menegur Menlu Malaysia saat ini Hishammuddin Hussein soal hal tersebut.
Terlebih Amerika Serikat kian mengeraskan posisinya melawan China atas jalur perairan yang disengketakan tersebut.
Anifah, yang adalah menteri luar negeri selama sembilan tahun hingga jatuhnya pemerintahan mantan pemimpin Malaysia Najib Razak dalam pemilihan Mei 2018,.
Ia memperingatkan Hishammuddin pada hari Kamis karena mengatakan kapal-kapal China tidak menyusup ke perairan Malaysia selama 100 hari terakhir.
Padahal gambar dan penampakan satelit sudah jelas menunjukkan hal yang sebaliknya.
• Beredar Kabar Palestina Dihapus dari Google Maps dan Apple Maps, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya!
• China dan Iran Bikin Perjanjian Senilai 400 Miliar Dolar AS, Amerika Serikat Makin Terancam
• Malaysia Buat Negara ASEAN Naik Pitam Termasuk Indonesia, Disebut Main Mata soal LCS dengan China

“Saya terkejut dengan pernyataan menteri. Dia bisa menyangkal atau tidak mengetahui fakta. Lebih buruk lagi, ia bermain politik dengan kepentingan maritim dan strategis Malaysia,” kata Anifah.
Hishammuddin sendiri menjadi Menlu Malaysia sejak bulan Maret. Sebelumnya ia adalah Menteri Pertahanan saat pemerintahan Najib.
Dia mengatakan pada hari Rabu bahwa dalam 100 hari pertamanya di kantor, "kapal Tiongkok belum terlihat di perairan kita".

“Jadi bagaimana kita mengatur ini? Ini adalah antara kami dan kepemimpinan China. Pendirian saya sangat jelas, kami tidak akan berkompromi dengan kedaulatan kami," kata dia seperti dikutip kantor berita nasional Bernama.
Malaysia dan Brunei adalah dua dari empat negara Asia Tenggara yang menentang klaim ekspansif Beijing di Laut China Selatan.
Laut China Selatan tiap tahunnya dilewati arus perdagangan senilai US$ 3,4 triliun setiap tahun.
Tetapi tidak seperti Vietnam dan Filipina, mereka telah membuat beberapa pernyataan publik tentang masalah ini,.
Bahkan ketika Beijing membangun pulau buatan dan mengirim penjaga pantai dan kapal penelitian ke daerah yang kaya sumber daya untuk memperkuat klaimnya.
