Berita Regional

Ayah Mereguk Tangis usai Putrinya Dihabisi saat Pergi Mengaji Pagi Hari

Seorang ayah mengungkapkan amarahnya usai putrinya meninggal dunia setelah dibunuh remaja berusia 18 tahun.

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
istimewa
KOLASE - (Kiri) video ayah korban, (kanan) pelaku setelah ditangkap polisi. Pembunuhan anak perempuan berusia 10 tahun di Kolaka Timur menjadi sorotan. Korban dihabisi saat pergi mengaji, Jumat (5/9/2025) pagi. 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang ayah mengungkapkan amarahnya usai putrinya meninggal dunia setelah dibunuh remaja berusia 18 tahun.

Putrinya saat itu sedang pergi mengaji, namun dikejar hingga meregang nyawa.

Anak perempuan berusia 10 tahun itu sempat dilarikan ke fasilitas kesehatan, namun nyawanya tak tertolong.

Seorang remaja berinisial RH (18) menjadi pelaku pembunuhan terhadap bocah perempuan berinisial MA (10) di Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, pada Jumat (5/9/2025).

Dikutip dari TribunnewsSultra.com, RH lahir pada 2007 dan kini berusia 18 tahun.

Ia sudah tidak bersekolah dan sehari-hari bekerja sebagai petani.

Korban MA sendiri merupakan siswi kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Poli Polia, Kabupaten Kolaka Timur.

Baik pelaku maupun korban saling mengenal, bahkan tinggal satu desa, tepatnya di Desa Wundubite.

Motif Pelaku

Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa motif pelaku dipicu rasa sakit hati terhadap korban.

"Hasil investigasi, pelaku RH (18) mengaku sakit hati sering diejek oleh MA," kata Kasi Humas Polres Kolaka, Iptu Irwan Pansha, Sabtu (6/9/2025).

Kronologi Kejadian

Peristiwa bermula saat MA bersama adiknya, W (7), berangkat mengaji sekitar pukul 06.30 WITA.

Dalam perjalanan, keduanya diadang RH yang sudah membawa sebilah parang.

MA berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke arah kebun, namun pelaku tetap mengejarnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun sultra
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved