Berita Nasional

Mendadak Menteri BUMN Datangi Gedung KPK, Ada Apa? Erick Thohir Beberkan Alasannya

Mendadak Menteri BUMN Datangi Gedung KPK, Ada Apa? Erick Thohir Beberkan Alasannya

Editor: Andreas Eko Prasetyo
ist
Erick Thohir 

TRIBUNJAMBI.COM - Kedatangan Menteri Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) Erick Thohir ke gedung KPK mendapat sorotan banyak media.

Erick Thohir mengaku kedatangannya ke gedung KPK tersebut untuk membicarakan beberapa hal.

Satu diantaranya adalah terkait dengan kasus Garuda Indonesia .

Aksi Nyeleneh IRT Ini, Habis Mencuri Emas Bukan Sembunyi Tapi Malah Live Streaming di Media Sosial

BREAKING NEWS Seorang Siswa SMP di Bungo Dikabarkan Tenggelam Saat Berenang Bersama

60 Persen Perajin di Provinsi Jambi Terdampak Covid-19, Bagaimana Solusinya?

Erick Thohir kedapatan mendatangi Kantor Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Rabu (8/7/2020).

Dilansir TribunWow.com, Erick Thohir mengatakan bahwa tujuannya mendatangi KPK secara diam-diam itu satu di antaranya terkait kasus PT Garuda Indonesia.

Hal ini disampaikan dalam acara Sapa Indonesia Malam 'KompasTV', Jumat (10/7/2020).

Erick Thohir menegaskan akan memperbaiki seluruh pengelolaan di Garuda Indonesia.

Juga menyebut ada problem hukum yang harus segera diselesaikan di perusahaan berpelat merah itu.

Seperti yang diketahui, Garuda Indonesia saat ini sedang mengalami masalah keuangan, yakni mencatatkan utang sebesar Rp 7 triliun.

"Karena mengenai kasus Garuda, memang Garuda sendiri dengan kondisi ekonomi yang seperti ini, mau tidak mau, Garuda harus diperbaiki," ujar Erick Thohir.

"Tetapi problemnya di Garuda itu ada kasus hukum," jelasnya.

Erick Thohir mengatakan sedang melakukan negosiasi kepada pihak bersangkutan terkait besarnya utang dari Garuda Indonesia.

Dikatakannya negosiasi utang akan mudah dilakukan andai tidak adanya kasus korupsi.

Sensasi Mandi di Air Terjun Telago Jando Kabupaten Bungo

Bathin III Ulu Sarang Destinasi Wisata

Nikmati Keindahan Alam Negeri di Atas Awan ala Bukit Tabalao Kabupaten Bungo

"Tentu dalam kita menegosiasi utang ada dua, utang yang benar-benar dilakukan secara baik, sama utang yang fraud yang ada korupsi itu berbeda negosiasinya," jelas Erick Thohir.

Selain membahas soal Garuda Indonesia, kedatangan Erick Thohir ke KPK juga membicarakan program Penyelamatan Ekonomi Nasional (PEN).

Dirinya meminta supaya KPK bisa memberikan pendampingan terhadap program tersebut.

"Itu kalau kemarin memang yang utama kita PEN (Penyelamatan Ekonomi Nasional)," kata Erick Thohir.

"Karena kan PEN ini banyak juga yang ke BUMN," ungkapnya.

"Dan memang bukan ke KPK saja, ke Kejaksaan juga kita sampaikan," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 2.36:

Ngaku Banyak yang Berusaha Menjegalnya di BUMN

Sebelumnya, Erick Thohir mengungkapkan banyak upaya untuk memberi stigma buruk pada dirinya.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Jumat (10/7/2020).

Diketahui Erick Thohir berupaya merampingkan BUMN dan perusahaan yang bernaung di bawahnya.

Langkahnya yang kontroversial tersebut kemudian menuai sorotan publik.

Erick mengaku ada beberapa pihak yang berusaha menjatuhkan sepak terjangnya di BUMN.

"Silakan saja buktikan kalau saya yang menggerakkan. Ada bansos (bantuan sosial) yang ada foto saya, silakan buktikan," ungkap Erick Thohir.

Ia menyebutkan isu pemberian bansos atas nama Erick Thohir tersebut sudah diklarifikasi oleh timnya.

Saat itu beredar kabar Erick Thohir membagian bansos dengan tulisan dukungan agar dirinya menjadi calon presiden.

Sebaran Pasien Positif Virus Corona Covid-19 di Indonesia, Ada Penambahan Drastis di Daerah Ini

Sikap Tak Biasa Wartawan Metro TV yang Ditemukan Tewas, Sang Ibu Sebut Seperti Ada yang Mengganjal

Berlaga di Piala Asia, Timnas U16 Indonesia Pilih Negara Ini Jadi Lawan Laga Uji Coba Internasional

"Waktu ada kejadian pertama di Jakarta Utara, saya ngirim tim, benar ada enggak? Enggak ada tempatnya," katanya.

"Berarti kan ini ada permainan," lanjut Erick Thohir.

Ia mengecam dengan keras langkah semacam itu yang berupaya menjatuhkan nama baiknya.

"Saya rasa kalau hal ini terus dilakukan, semua orang ngertilah ini pembusukan," komentar mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Meskipun begitu, ia tidak ingin menduga-duga alasan adanya upaya tersebut.

 "Ya, enggak tahu, supaya cepat di-reshuffle kali?," kata Erick Thohir.

Erick Thohir membenarkan upaya kotor tersebut mungkin dilakukan karena usahanya merampingkan BUMN.

"Mungkin juga," jawabnya singkat.

Namun Erick Thohir enggan membahas lebih lanjut hal itu.

Ia mengaku lebih fokus pada kinerjanya sebagai Menteri BUMN.

"Tapi gini, saya selalu bilang kita diberi amanah. Kita harus lillahi taala jalan kerjain yang memang sesuai dengan programnya," jelas pengusaha media massa tersebut.

"Kalau kita memang jalan sesuai programnya ini dianggap salah, toh bisa di-reshuffle sama presiden," tambah Erick.

Sudah Ogah Diancam China Terus Menerus, Taiwan Siapkan Dana Rp8,9 Triliun untuk Beli Senjata Rudal

Berbanding Jauh dengan Sang Ayah yang Preman, Putri John Kei Merupakan Sosok Berprestasi di Kampus

Ramalan Zodiak 12 Juli 2020, Gemini Lagi Tertarik Bisnis, Leo Ingin Bergerak Bebas, Bintang Lain?

Erick menyebutkan sudah menjadi kewajibannya untuk membenahi program BUMN, termasuk memangkas jumlah perusahaan.

"Saya rasa program dari BUMN yang tadinya 800, 140 BUMN harus dikecilkan menjadi 70, ini sebuah keharusan," tegas pendiri Mahaka Group ini.

"Tidak mungkin semua orang bisa mengawasi ratusan perusahaan walaupun dengan tim yang kuat. Lebih baik kita kecilkan BUMN-nya, kita fokuskan," papar Erick Thohir.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Alasan Erick Thohir Datangi KPK, Sebut soal Kasus Garuda Indonesia: Mau Tidak Mau Harus Diperbaiki,

Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Ada Apa? Menteri Erick Thohir Diam-diam Datangi KPK, 'Ke Kejaksaan Juga Kita Sampaikan',

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved