Aktifitas AS di Laut China Selatan Semakin Intens, Apa Rencana Mereka Terhadap China?

Amerika Serikat (AS) kian masif di laut China Selatan, apa sebenarnya rencana AS di kawasan tersebut terhadap China?

Editor: Heri Prihartono
ABACA via Reuters Connect
Ilustrasi kapal induk AS di Laut China Selatan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Amerika Serikat (AS) kian masif di laut China Selatan, apa sebenarnya rencana AS di kawasan tersebut terhadap China?

Atau, setidaknya, mereka akan turut memberikan tekanan pada Tiongkok atas tindakannya beberapa waktu ini.

Keduanya ialah USS Nimitz dan USS Ronald Reagan Carrier Strike Groups.

Latihan tersebut digelar sehari setelah pemimpin Asia Tenggara menyatakan menentang klaim Bejing atas Laut China Selatan dengan alasan historis.

Padahal, Filipina, Vietnam, Malaysia, Indonesia, Taiwan, dan Brunei masih memiliki klaim yang tumpang tindih di perairan itu.

KABAR BAIK! Obat bagi Pasien Covid-19 Telah Tersedia, Cek Harganya di Sini!

Foto kapal induk USS Theodore Roosevelt pada 3 Juni 2020 di Laut Filipina. Foto: AFP (AFP)

Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Laut AS mengatakan latihan India, Jepang dan Australia itu digelar untuk meningkatkan komitmen responsif, fleksibel, dan abadi Amerika Serikat untuk perjanjian pertahanan timbal balik dengan sekutu dan mitra di Indo-Pasifik.

“Kami secara agresif mencari setiap peluang untuk memajukan dan memperkuat kemampuan dan kecakapan kami dalam melakukan semua operasi perang domain,” kata Laksamana Muda George Wikoff, komandan Carrier Strike Group 5.

Ia menambahkan, Angkatan Laut AS siap untuk melakukan suatu misi global seandainya dibutuhkan.

“Angkatan Laut AS tetap memiliki misi yang siap dan dikerahkan secara global. Operasi dual carrier menunjukkan komitmen kami terhadap sekutu regional, kemampuan kami untuk secara cepat memerangi kekuatan di Indo-Pasifik, dan kesiapan kami untuk menghadapi semua pihak yang menentang norma-norma internasional yang mendukung stabilitas regional."

Beberapa hari sebelumnya, Angkatan Laut Amerika juga mengumumkan, kapal tempur litoral USS Gabrielle Giffords bergabung dengan dua kapal Pasukan Bela Diri Jepang untuk melakukan pelatihan di Laut China Selatan yang kontroversial pada hari Selasa pekan lalu.

Penderita Asam Urat hingga Batu Ginjal Dianjurkan tak Makan Bayam, Ternyata Ini Alasan Sebenarnya!

Melansir Stripes.com, kapal Angkatan Laut AS berlayar dengan kapal pelatihan JMSDF JS Kashima dan JS Shimayuki untuk menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi saat beroperasi bersama.

"Kesempatan untuk beroperasi dengan teman-teman dan sekutu kita di laut sangat penting untuk kesiapan dan kemitraan kita bersama," kata Komandan Belakang Expeditionary Strike Group 7, Laksamana Muda Fred Kacher dalam pernyataannya seperti yang dikutip Stripes.com.

Peningkatan aktivitas militer AS

Kapal Induk USS Carl Vinson. (Dailymail)

Titik masuk timur Laut China Selatan dan perairan di sekitarnya dilaporkan telah menunjukkan kesibukan aktivitas militer dalam beberapa hari terakhir, termasuk, menurut sebuah think tank China, beberapa misi pengawasan oleh pesawat mata-mata AS.

South China Sea Strategic Situation Probing Initiative, yang berbasis di Institut Penelitian Kelautan Universitas Peking di Beijing, mengatakan telah mencatat adanya misi dengan menggunakan situs pelacakan penerbangan dan memposting gambar dugaan penerbangan di Twitter.

Halaman
1234
Sumber: TribunnewsWiki
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved