Bidan dan Perawat Disekap di Angkot 4 Jam, Perampok Bawa Putar-putar Sebelum Kuras Harta

Insiden bermula ketika RP memberi aba-aba untuk sopir agar menepi, ketika angkot melintasi jalan dekat rumah kostnya.

Editor: Duanto AS
(KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA )
Ilustrasi angkot 

Situasi masih mencekam.

Hal itu tak membuat mereka lolos dari penyekapan.

Para perampok kini menagih nomor PIN ATM masing-masing dari mereka.
Kartu ATM milik RP jadi yang pertama kali disikat.

China dan India Sepakat Berdamai Setelah Hampir 11 Jam Berunding, Konsultan di New Delhi Ragukan Itu

Para perampok kemudian menyuruh sopir angkot agar mencari mesin ATM.

Saat itu, mereka memberi tahu SR dan RP bahwa waktu telah menunjukkan pukul 01.00.

RP tak mau membeberkan nomor PIN ATM yang asli.

Ia dua kali berbohong, sehingga dua kali perampok itu coba mengakses rekening RP di tempat ATM yang berbeda, keduanya gagal.

Perampok itu naik pitam.

"Kami dibawa keliling dan disuruh ngaku PIN-nya berapa. Kalau masih belum jujur juga, katanya tidak akan dipulangkan sampai besok-besoknya pun enggak bakal disuruh keluar, katanya gitu," ujar SR.

Percobaan ketiga akan menentukan.

Apabila masih gagal juga, maka akses ATM milik RP otomatis terblokir.
"Kalau sampai 1 kali lagi tidak bisa dan ini (kartu ATM) tertelan, kalian nanti yang akan kita telan," ujar SR menirukan ancaman perampok malam itu.

Mereka ketakutan.

Menyerah, akhirnya RP membocorkan nomor PIN ATM yang sungguhan.
Perampok menggasak duit Rp 2,8 juta dari saldo rekening RP.

"Mana lagi yang masih ada isinya?" hardik para perampok.

SR tak punya kartu ATM, melainkan kartu Flazz di dompetnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved