Bidan dan Perawat Disekap di Angkot 4 Jam, Perampok Bawa Putar-putar Sebelum Kuras Harta

Insiden bermula ketika RP memberi aba-aba untuk sopir agar menepi, ketika angkot melintasi jalan dekat rumah kostnya.

Editor: Duanto AS
(KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA )
Ilustrasi angkot 

"Saya waktu di tengah jalan sudah seperti tidak sadarkan diri. Lemas banget tertutup begitu," kisah SR kepada Kompas.com, Selasa (23/6/2002).

"Saya tanya, 'pak, kita di mana?'.

Dia jawab, di Ciawi.

Detik-detik Kronologi Penangkapan John Kei, Suasana Mencekam, Sampai Kerahkan Ratusan Personel

Tapi pas sesekali saya lihat jendela, saya lihat ada plang RS Annisa, saya hafal ini di Cibinong," tambah SR.

Begitu keadaan mereka hingga kurang lebih 2-3 jam, hingga akhirnya para perampok itu mulai menggeledah tas mereka.

Rupanya, para perampok itu mengincar kartu ATM SR dan RP untuk menyedot saldonya.

"Saya bilang lagi, 'Pak, saya besok dinas pagi'," ungkap SR.

"Makanya, jangan main-main!" hardik salah satu perampok, masih menginjak tubuh mereka.

"Kalau besok saya tidak kerja, nanti siapa yang bantu orang sakit?" kata SR.

Pertanyaan itu justru disambut bogem dari perampok.

Kepalanya ditinju lalu tubuhnya dihajar dengan sikut.

"Kalian sayang uang atau nyawa?" ancam para perampok yang menekankan gunting ke arah tubuh SR dan RP.

"Dia bilang begitu. Ya sudah, kami bilang ambil saja semuanya. Yang penting kami selamat," kata SR.

Akhirnya, mereka menyerahkan dompet dan ponsel sebagaimana yang diminta para perampok.

SR juga menyerahkan kalung dan gelang yang ia kenakan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved