Berita Internasional

AS Ambil Langkah Awal Karena Geram Lihat Tingkah Militer Xi Jinping, Kirim 3 Kapal Induk ke LCS

AS Ambil Langkah Awal Karena Geram Lihat Tingkah Militer Xi Jinping, Kirim 3 Kapal Induk ke LCS

Editor: Andreas Eko Prasetyo
pixabay.com
Kapal induk pengangkut jet tempur milter AS 

TRIBUNJAMBI.COM - Makin panas situasi di Laut China Selatan, bahkan kini semakin mendidih.

Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya bertindak mengerahkan 3 kapal induk sekaligus di satu samudra.

Kinipun AS masuk dalam prahara militer yang telah dikumandangkan Tiongkok di Laut China Selatan.

Bukan hanya berulah untuk mewujudkan tujuannya mengenai batas laut yang disebut sebagai "9 Garis Putus" oleh dunia internasional, China juga tengah berperang dengan India merebutkan perbatasan di Himalaya.

Dan yang terbaru adalah perdebatan China dengan Jepang mengenai pulau Senkaku yang diperebutkan oleh kedua negara tersebut.

Kapal Induk AS
Kapal Induk AS (US Navy photo/Nathan Burke)

Siapa Sebenarnya Cornelis, Syahbandar dan Chumaidi? Ditahan KPK Karena Ikut Andil Kasus Zumi Zola

20 Pasien Covid-19 di Provinsi Jambi Hari Ini Dinyatakan Sembuh, Ini Asal Daerahnya

Pemkot Sungai Penuh Tandatangani MoU Bidang Pertanahan

Apalagi Jepang dan AS memiliki perjanjian mengenai kerjasama dalam hal pertahan.

Hal itu kemungkinan jadi alasan besar AS kini gerakkan 3 kapal induk sekaligus menghadang tepat di pintu masuk menuju Laut China Selatan.

Melansir dari Japan Times, Analis menilai, pengiriman pasukan ke Pasifik Barat melalui tiga kapal perang itu kemungkinan dimaksudkan untuk mengirim pesan ke China bahwa, meskipun pandemi virus corona sedang berlangsung, militer Amerika Serikat akan terus mempertahankan kehadiran yang kuat di wilayah tersebut.

Pada hari Minggu (21/6/2020), Armada Pasifik Angkatan Laut AS mengatakan USS Theodore Roosevelt dan tim penyerang kapal induk USS Nimitz telah memulai operasi penerbangan dua kapal induk di Laut Filipina.

Hari Ini Tiga Pasien Covid-19 Asal Kota Sungai Penuh Dinyatakan Sembuh

Membongkar Kembali Nama-nama Anggota DPRD Jambi Penerima Suap, Usai Cornelis Buston Dkk Ditahan KPK

SRO Berikan Serangkaian Stimulus kepada Stakeholders Pasar Modal dalam Menghadapi Dampak COVID-19

Pangkalan Laut China Selatan.
Pangkalan Laut China Selatan. (inquisitr)

Rencananya mereka dua kekuatan militer ini akan melakukan latihan pertahanan udara, pengawasan laut, pengisian ulang di laut, pelatihan tempur udara defensif, latihan serangan jarak jauh, manuver terkoordinasi dan latihan lainnya.

"Ini adalah peluang besar bagi kita untuk berlatih bersama dalam skenario yang kompleks," kata Laksamana Muda AS Doug Verissimo, komandan Carrier Strike Group 9 seperti yang dikutik Japan Times.

"Dengan bekerja bersama dalam lingkungan ini, kita meningkatkan keterampilan taktis dan kesiapan kita dalam wajah daerah yang semakin bertekanan dan Covid-19. "

Selat Luzon adalah salah satu pintu masuk ke Laut China Selatan dan pergerakan yang dilakukan tiga kapal induk AS tersebut semakin membuat geram China.

Dalam sebuah laporan, Global Times mengatakan bahwa penempatan itu dapat menempatkan pasukan Tiongkok dalam risiko.

"Dengan mengerahkan kapal induk ini, AS berusaha menunjukkan kepada seluruh wilayah dan bahkan dunia bahwa Amerika tetap menjadi kekuatan angkatan laut yang paling kuat, karena mereka dapat memasuki Laut China Selatan dan mengancam pasukan China di pulau-pulau Xisha dan Nansha Sebagai kapal yang melewati perairan terdekat, sehingga AS dapat melakukan politik hegemoniknya,” kata laporan itu mengutip pakar angkatan laut yang berbasis di Beijing, Li Jie.

Kepulauan Xisha dan Nansha adalah nama China untuk rantai Paracel dan Spratly di Laut China Selatan.

KABAR BAIK! Pemerintah Telah Umumkan Bakal Segera Menggelar Seleksi SKB CPNS 2019 Agustus-Oktober

Penadah Sepeda Motor Hasil Curian di Tebo Diringkus Tim Sultan

Anggaran Perjalanan Haji dari Pemprov Jambi Sebesar Rp 17 Miliar Batal

Li juga mengatakan bahwa China dapat melawan AS dengan mengadakan latihan angkatan lautnya sendiri di perairan pada saat yang sama.

Ternyata diam-diam China telah mempersiapkan senjata rahasia yang mereka sebut dapat menenggelamkan kapal induk AS.

Berbagai senjata canggih yang disebut bisa menghancurkan kapal induk, termasuk "pembunuh kapal" DF-21D dan rudal balistik "pembunuh Guam" DF-26.

China dan Amerika Serikat menghadapi risiko konflik yang kian nyata di Laut China Selatan.

Anggota Dewan Bungo Minta Polisi Usut Tuntas Pelaku PETI di Bungo

Penampakan Cornelis, Syahbandar dan Chumaidi Zaidi Saat Ditahan KPK, Dijejerkan Pakai Rompi Orange

Tim Gugus Tugas Sarolangun Buka-bukaan Soal Dana Pasien Covid-19, Sudah Habiskan Ratusan Juta

Untuk menghindarinya, kedua pihak dinilai harus bisa mengelola krisis seperti ketika kapal perang mereka berada dalam lokasi yang berdekatan, demikian tulis South China Morning Post.

Seorang sumber militer China mengatakan bahwa dalam satu insiden di bulan April, kapal-kapal dari kedua negara saling berdekatan sejauh 100 meter.

"Insiden semacam itu menunjukkan kurangnya kepercayaan politik antara kedua militer," kata sang sumber seperti dikutip South China Morning Post.

Tetapi tak ada sumber tertulis mengenai kapal apa yang terlibat pertempuran tersebut. (*)

Artikel Ini Juga Telah Tayang di SOSOK.ID

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved