Gerhana Matahari 2020

Heboh Isu Kiamat Hari Ini yang Dikaitan Sama Gerhana, Kalender Suku Maya Revisi Kegagalan Tahun 2012

Heboh Isu Kiamat Hari Ini yang Dikaitan Sama Gerhana, Kalender Suku Maya Revisi Kegagalan Tahun 2012

Editor: Andreas Eko Prasetyo
istimewa
Dalam Al Qur an kiamat ditandai dengan tiupan sangkakala oleh malaikat. 

TRIBUNJAMBI.COM  - Ramai jadi pembahasan warganet, tepat hari ini, Minggu 21 Juni 2020, digadang-gadang akan memunculkan peristiwa mengerikan.

Ya, tepat di hari ini, orang-orang berbicara terkait hari kiamat.

Beberapa menduga bahwa prediksi tentang terjadinya kiamat pada 21 Juni berkaitan dengan peristiwa gerhana matahari.

Gerhana matahari diprediksi bakal terjadi pukul 13.16 WIB.

Maling Hati Hello Kitty, Lihat Korbannya Menangis Buat Dua Penjahat Ini Tak Tega & Balik Beri Uang

VIDEO Ini Video Detik-detik Erupsi Gunung Merapi Tertangkap Kamera, Tinggi Kolom Abu 6 Kilometer

Kepala BNNP Jambi: Desa Pulau Kayu Aro Paling Rawan Peredaran dan Penggunaan Narkoba

Ada 'perhitungan lain' yang secara spesifik menyebut tanggal 21 Juni sebagai hari terjadinya kiamat.

Kaitan antara 2020 dengan tahun terjadinya kiamat memang sangatlah kuat, sekuat dengan prediksi terjadinya kiamat pada tahun 2000 atau tahun 2012.

Salah satu pemicunya adalah terkait dengan kondisi dunia yang kini 'kompak' terserang oleh pandemi virus corona.

Lalu bagaimana dengan 21 Juni? Mengapa begitu kuat dikaitkan dengan prediksi kiamat?

15 ASN di Batanghari Ajukan Izin Perceraian, Mukhlis: Mayoritas Dipicu Masalah Ekonomi Saat Pandemi

Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Gelar Bimtek DAK SMA Tahun 2020

Semua prediksi kiamat yang dianggap akan terjadi pada hari ini berawal dari sebuah cuitan di sosial media Twitter.

Ilmuwan Paolo Tagalogun mencuit tentang teori tanggal akhir dunia berdasarkan dengan kalender suku Maya.

Melalui cuitan yang kini sudah dihapus tersebut, Tagalogun menyatakan bahwa prediksi suku Maya tentang kiamat pada 21 Desember 2012 adalah sebuah kesalahan.

Dia sangat yakin bahwa teori konspirasi yang sudah diyakini oleh berbagai pihak tersebut dibaca dengan cara yang salah, yaitu menggunakan kalendar Gregorian.

Dinas Pendidikan Provinsi Jambi Gelar Bimtek DAK SMA Tahun 2020

Antisipasi Gizi Buruk,Dinkes Muarojambi Minta Orang Tua Lakukan Imunisasi Rutin di Posyandu

Sebaliknya, menurut Tagalogun, seharusnya ramalan suku Maya dibaca dengan "kacamata" kalendar Julian.

Dari sinilah kemudian Tagalogun menyebut bahwa kiamat yang diprediksi oleh suku maya terjadi pada 21 Juni 2020.

Cuitan ini langsung saja membuat heboh, sehingga viral dan sempat menjadi trending topic di jagat media Twitter

Salah seorang menulis di Twitter: "Tanggal yang diperkirakan oleh kalender Maya untuk 'akhir dunia' (akhir zaman) sebenarnya minggu depan (21 Juni)."

"Gerhana matahari pada minggu depan (21 Juni) terjadi pada hari yang sama dengan titik balik matahari musim panas" tulis cuitan lain.

"Bangsa Maya percaya ini adalah titik perubahan besar bagi seluruh umat manusia."

Cocokologi ini tentu saja juga terkait dengan kepercayaan lama yang diyakini oleh beberapa orang di beberapa negara bahwa gerhana adalah tanda terjadinya kiamat.

Razia Kapal Asing di Perairan Tanjabbar, TNI-Polri Juga Pastikan ABK dan Nahkoda Pakai Masker

Link Live Streaming Gerhana Matahari Cincin 2020, Lagi Tayang Saat Ini Sesuai Pengamatan di Aceh

Di India, para penduduk berpuasa selama gerhana matahari.

Mereka percaya bahwa setiap makanan yang dimasak pada saat gerhana matahari mengandung racun dan tidak suci.

Selain gerhana, mitos tentang planet Nibiru juga kemudian mencuat seiring dengan ramalan akan terjadinya kiamat pada 21 Juni.

Orang-orang percaya pada hari itu, planet alien Niburu akan berbenturan dengan dan memusnahkan semua kehidupan di bumi.

Sedih, Angsa Ini Meninggal Karena Sedih, Telur-Telurnya DIpecahkan dan Ditinggalkan

Padahal para ilmuwan telah meletakkan teori konspirasi tersebut hanyalah omong kosong belaka, karena tidak ada bukti ilmiah tentang keberadaan planet tersebut.

Mereka mengatakan benda apa pun yang meluncur ke bumi akan terlihat jelas di langit.

Dalam hal ini, baik astronom dan masyarakat umum akan dapat melihat akhir yang akan datang.

Selain itu, sejarawan menyatakan bangsa Maya tidak pernah meramalkan akhir dunia.

Gunung Merapi sedang Meletus, Ternyata Ini Misteri dan Sejarah dari Garis Imajiner Gunung Tersebut

Hanya saja memang kalender mereka yang terkenal hanya memiliki titik perhentian alami yang mencakup ribuan tahun jika merujuk pada kalendar Gregorian.

Artikel ini telah tayang di Intisari dengan judul Ada Apa dengan 21 Juni? Mengapa Banyak Orang Mengaitkannya dengan Kiamat? Benarkah Bukan Semata karena akan Terjadi Gerhana?

(Ade S)

Artikel Ini Juga Telah Tayang di SOSOK.ID

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved