Virus Corona
TERKUAK! Efek Jangka Panjang yang Kemungkinan Akan Terjadi Pada Paru-paru Pasien Covid-19
Kasus Covid-19 di sejumlah negara termasuk Indonesia terus mengalami penambahan kasus baru!
Peradangan jantung, detak jantung tidak teratur, dan memburuknya fungsi ginjal dan hati juga telah dilaporkan.
• 30 Tahun Ada 300 Pasiennya Meninggal, Ternyata Dokter Punya Rencana Busuk, Begini Kisahnya Dahulu
• Hakim PN Jambi Marah, Pemilik 1.300 Keping Kayu Ilegal Terungkap
Namun, masih terlalu dini untuk menyimpulkan apakah serangkaian efek tersebut bisa menimbulkan masalah permanen.
Lebih lanjut, korban yang telah lama menjalani perawatan intensif kadang-kadang membutuhkan terapi oksigen atau dialisis di rumah.
Beberapa juga mengalami kondisi yang disebut sindrom pasca perawatan intensif, yang mencakup pelemahan kekuatan otot yang persisten dan masalah memori.
Masalah tersebut bisa terjadi setelah menderita penyakit kritis dan mungkin terkait dengan obat-obatan bersifat sedatif dan perawatan yang lama selama rawat inap.
Gumpalan darah juga diketahui dapat terbentuk selama dan setelah infeksi Covid-19, kadang-kadang gumpalan darah ini menyebabkan stroke.
• VIDEO: Jebol Atap Minimarket, Kawanan Pencuri Bobol Mesin ATM di Lampung
• 7 Tahun Kambing Tak Besar-Besar, Disembelih, Ternyata Ada Benda Seharga Rp40 Juta Di Dalamnya
Bahkan, dalam beberapa kasus, obat pengencer darah perlu diresepkan dan pasien harus melakukan perubahan gaya hidup untuk mengurangi risiko perdarahan.
Dr. Thomas McGinn dari Feinstein Institutes for Medical Research di New York, menyebut bahwa seiring berjalannya waktu gejala-gejala tersebut akhirnya menghilang.
"Hanya masalah waktu. Untuk beberapa pasien mungkin butuh waktu lebih lama daripada yang lain," kata McGinn.
Risiko Lansia
Dikutip dari Healthline, tidak semua orang yang sembuh dari Covid-19 memiliki risiko yang sama untuk mengalami efek jangka panjang dari infeksi SARS-CoV-2.
"Mereka yang paling berisiko adalah orang berusia 65 tahun ke atas, orang yang tinggal di panti jompo atau fasilitas perawatan jangka panjang, orang dengan penyakit paru-paru kronis, jantung, ginjal, dan hati," kata Dr. Gary Weinstein, ahli pulmonologi/obat perawatan kritis spesialis di Rumah Sakit Presbyterian Kesehatan Texas Dallas (Texas Health Dallas).
Selain itu, ia mengatakan, yang juga berisiko adalah mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu dan orang-orang dengan obesitas atau diabetes yang tidak wajar.
Weinstein menambahkan, ada masalah kesehatan tertentu yang mungkin dihadapi pasien dengan penyakit Covid-19 yang parah.
Dia mengatakan, beberapa pasien perlu pulih dari pneumonia atau ARDS (sindrom kesulitan pernapasan) akut dan banyak yang mungkin membutuhkan bantuan tabung oksigen.