Virus Corona
Gegara Lockdown 5 Bulan Karena Virus Corona, Pria Ini Alami Kenaikan Berat Badan 100 Kg
Gegara Lockdown 5 Bulan Karena Virus Corona, Pria Ini Alami Kenaikan Berat Badan 100 Kg
TRIBUNJAMBI.COM - Viral di media sosial soal kabar seorang pria yang alami kenaikan berat badan yang cukup drastis selama 5 bulan.
Seorang pria di Wuhan, China, jadi sorotan setelah bobotnya naik hingga 100 kg selama lima bulan lockdown karena virus corona.
Lelaki yang hanya disebut bermarga Zhou itu disebut sudah tidak fit ketika wabah mulai menyebar di ibu kota Provinsi Hubei itu.
Meski begitu, pria 26 tahun itu berusaha mempertahankan berat badan, di mana dia juga disibukkan dengan bekerja di kafe dan menjalani gaya hidup normal.
• Murah, Harga Dexamethasone Obat yang Terbukti Efektif Selamatkan Pasien Covid-19
• Ekspresi Zuraida Hanum yang Jadi Sorotan Sebelum Hakim Datang, Senyum Depan Kamera & Mendadak Datar
• UPDATE 17 Juni 2020: Bertambah Lagi 1.031 Orang, Total Kini 41.431 Positif Kasus Covid-19
• Sikap Gubernur Sulawesi Tenggara Melunak, Dulu Menolak Kini Izinkan 500 TKA China Bekerja di Konawe
Namun, semua berubah ketika lockdown untuk menangkal virus corona secara resmi diterapkan. Zhou disebut lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan.
Akibatnya seperti diberitakan Oddity Central Selasa (16/6/2020), bobotnya mulai meningkat karena tak mampu membuang kalori.
Dalma lima bulan, berat badannya menjadi 616 pound (280 kg). Artinya, dia naik lebih dari 200 pound, atau 100 kg, selama karantina.
Kasusnya muncul ke publik pekan lalu, dan diungkapkan oleh dokter yang merawatnya di Rumah Sakit University Cemtral South Wuhan pada 1 Juni.
• Apa Sebenarnya Isi Piramida Bent, setelah 4.600 Tahun Terungkap Berkat Sinar Kosmik
• Nazaruddin Bebas, KPK Bantah Beri Status Justice Collaborator ke Mantan Bendahara Partai Demokrat
• Sinopsis Film X-Men: The Last Stand Tayang di GTV, Para Mutan Dihadapkan Pada Dua Pilihan
• Kerusuhan Dua Dusun di Bungo Beberapa Waktu Lalu Akhirnya Diselesaikan Secara Adat
Kepada tim medis, Zhou mengungkapkan bobot dia yang bertambah membuatnya tidak bisa tidur dengan nyaman, sehingga butuh pertolongan.
"Dokter, saya bahkan tidak bisa tidur selama 48 jam. Bisakah Anda membantu saya?" tanyanya kepada Dr Li Zhen, Wakil Direktur Pusat Bedah Metabolik dan Obesitas.
Dia mengaku sudah menghubungi sejumlah dokter. Namun, mereka semuanya menolaknya dikarenakan bobot Zhen yang terlampau besar tersebut.
Setelah tim paramedis bersusah payah mengangkatnya dari rumah ke ambulans, dia segera dilarikan ke bagian unit gawat darurat.
Di sana, tim dokter mendiagnosanya mengalami sejumlah kondisi medis seperti gagal jantung dan masalah di bagian pernapasan.
• Preman Terminal Bisa Jadi Perwira Kopassus, Untung Pranoto Naik Pangkat 17 Kali Dalam Karier
• Banyak Pembudidaya Madu Datang Dari Luar Jambi, Menjadi Kekhawatiran Pembudidaya Madu Lokal
• Rainbow Management Kini Berkolaborasi dengan Butik dan Sanggar Senam Citra
• Alami Iskemia Daniella Alvarez Miss Universe Kolombia yang Harus Amputasi Kaki Kiri
Masalah makin pelik karena berat badannya, dokter tidak mampu melakukan tes seperti tekanan darah maupun tes EEG di otak.
Selama 10 hari, tim medis berusaha untuk membuatnya stabil. Akhirnya pada 11 Juni, kondiisnya dinyatakan sudah keluar dari masa darurat.