Berita Tanjab Timur
Banyak Pembudidaya Madu Datang Dari Luar Jambi, Menjadi Kekhawatiran Pembudidaya Madu Lokal
Hal tersebut dikeluhkan Dodi, satu dari pembudidaya madu yang pertama kali mengembangkan usaha budidaya madu lebah di Kecamatan Geragai.
Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Mulai melambungnya bisnis Madu Akasia di Kabupaten Tanjabtim, mulai dilirik warga luar. Pembudidaya lokal sayangkan keadaan tersebut.
Terus mengalami tren membaik, usaha budidaya madu lebah seakan menjadi bisnis baru bagi masyarakat Tanjabtim.
Namun sayang, keadaan tersebut mulai terancam dengan banyaknya warga luar kabupaten bahkan dari Pulau Jawa yang ikut beternak di kawasan tersebut.
• Kata WHO Soal Penggunaan Dexamethasone untuk Obat Covid-19, Harga Jual di Indonesia, Tempat Membeli
• Tim Pelangi Polres Tanjabbar Tinjau Kesiapan SMAN 1 Kuala Tungkal Hadapi KBM Menuju New Normal
• Jika Kartu BPJS Gratis Warga Muarojambi Dinonaktifkan Bisa Lapor ke Dinsos
Hal tersebut dikeluhkan Dodi, satu dari pembudidaya madu yang pertama kali mengembangkan usaha budidaya madu lebah di Kecamatan Geragai.
Menurutnya, awal mula cikal bakal usaha ini dimulai selain mencari pundi rupiah, juga melalui budidaya madu lebah ini juga dapat membuka peluang kerja ataupun usaha bagi warga atau pemuda pemudi sekitar yang membutuhkan penghasilan.
"Dari situ awal mula budidaya ini terbentuk, tidak semata mata untuk memperkaya diri pribadi saja," ujarnya.
Dikatakannya pula, saat ini banyak pembudidaya baru yang mendirikan usaha serupa, namun yang disayangkan kebanyakan dari mereka warga pendatang yang bukan dari Kabupaten ataupun Provinsi Jambi.
"Ya sangat disayangkanlah, seharusnya usaha yang dapat di kembangkan dengan melibatkan SDM atau warga lokal kini tidak. Malah jumlah mereka lebih banyak dibanding dengan warga kita yang ikut membudidaya," tuturnya.
"Kondisi ini sangat disayangkan dan sedih, yang jaya malah orang luar malh orang pribumi tertinggal," tambahnya.
Dirinya berharap, kedepan pihak pemerintah ikut serta berkecimpung dalam mengembangkan potensi besar ini. Mengingat saat ini madu akasia jambi memang sedang membaik di pasaran.
"Selain itu peran kepala desa juga tak luput penting dalam melakukan pengawasan dan sebagainya," ujarnya.
Lebih lanjut dikatakannya pula, dalam waktu dekat dirinya akan berkoordinasi bersama pihak pemerintah untuk membahas permasalahan tersebut.
Caption : Dodi tengah memperlihatkan budidaya madu miliknya kepada pembeli yang datang ke lokasi budidaya madu di Kecamatan Geragai.