virus ebola

Virus Ebola Ternyata Berasal dari Hewan, dan Menular dari Manusia ke Manusia, Begini Faktanya

Wabah baru penyakit virus Ebola mulai menyerang manusia, yang dapat menular dari hewan ke manusia.

Editor: rida
Kolase Freepik
Vaksin Covid-19 

TRIBUNJAMBI.COM Wabah baru penyakit virus Ebola mulai menyerang manusia, yang dapat menular dari hewan ke manusia. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menginformasikan adanya wabah baru penyakit yang diakibatkan virus ebola di Republik Demokratik Kongo, Afrika Tengah.

Wabah baru penyakit virus Ebola terjadi di zona kesehatan Wangata, Mbandaka, di provinsi Equateur sebagaimana dilaporkan Pemerintah Republik Demokratik Kongo, Senin (1/6/2020) dikutip dari WHO.int.

BKIPM Jambi Akan Lepas Liarkan Baby Lobster yang Diamankan ke Perairan Sumatera Barat

Soal Pengawasan Anggaran, Pansus Covid-19 DPRD Merangin Kunjungi 2 Instansi Hukum

Kesal dengan Suara Knalpot Racing, Warga Buat Polisi Tidur, Ini Kata Dishub Bungo

Lantas apa itu Virus Ebola?

Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020
Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020. Ilustrasi - 8 Fakta Virus Ebola, Berasal dari Hewan Liar dan Menular dari Manusia ke Manusia. (Ulrich Perrey / POOL / AFP)

8 Fakta Virus Ebola

1. Ebola virus disease (EVD) sebelumnya dikenal sebagai demam berdarah Ebola.

Virus Ebola merupakan penyakit yang jarang ditemukan namun mematikan.

Virus Ebola dapat berakibat fatal ketika menyerang manusia.

2. Virus ini ditularkan ke manusia dari hewan liar.

Menyebar dalam populasi manusia melalui penularan dari manusia ke manusia.

3. Tingkat kematian rata-rata kasus EVD 50 persen.

Angka fatalitas kasus bervariasi dari 25 persen hingga 90 persen pada outbreaks yang lalu.

4. Keterlibatan masyarakat adalah kunci keberhasilan mengendalikan wabah.

5. Pengendalian wabah yang baik bergantung pada penerapan paket intervensi.

Mulai dari manajemen kasus, praktik pencegahan dan pengendalian infeksi, pengawasan dan pelacakan kontak, layanan laboratorium yang baik, penguburan yang aman dan bermartabat serta mobilisasi sosial.

Kerap Peluk Wanita Lain, Jessica Iskandar Akui Sering Cemburu Lihat Richard Kyle Banyak Teman Wanita

Baru 50 Persen, Target Pendapatan Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor di Jambi Baru Capai Rp60 Miliar

Kementrian PUPR Janji Beli Karet Petani di Jambi, Sudah Siapkan Anggaran Rp9,9 Miliar untuk Ini

6. Vaksin Ebola sedang dalam pengembangan dan telah digunakan untuk membantu mengendalikan penyebaran wabah Ebola di Guinea dan di Republik Demokratik Kongo (DRC).

7. Perawatan suportif dini dengan rehidrasi, pengobatan simtomatik dapat meningkatkan kelangsungan hidup.

Tidak ada pengobatan berlisensi yang terbukti menetralkan virus.

Tetapi serangkaian terapi darah, imunologi dan obat sedang dikembangkan.

8. Wanita hamil dan menyusui yang terinfeksi Ebola harus ditawarkan perawatan suportif dini.

Demikian juga pencegahan vaksin dan pengobatan eksperimental harus ditawarkan dalam kondisi yang sama seperti untuk populasi yang tidak hamil.

Wabah 2014-2016 di Afrika Barat adalah wabah Ebola terbesar sejak virus pertama kali ditemukan pada tahun 1976.

Wabah dimulai di Guinea dan kemudian pindah melintasi perbatasan darat ke Sierra Leone dan Liberia.

KRONOLOGI Narmi Diselamatkan Sopir Taksi, Ini Pria Baik Hati yang Bawa Gadis Jambi ke Polsek

Seorang Ayah di Sarolangun Cabuli Anak Kandung Selama 2 Tahun, Ancam Bunuh Korban Saat Beraksi

99 Persen Bisa Sembuh! Vaksin Corona Buatan China Sudah Siap Diproduksi Massal Akhir 2020

Penularan

Diperkirakan inang virus Ebola berasal dari kelalawar buah keluarga Pteropodidae.

Ebola menjangkit ke populasi manusia melalui kontak dekat dengan darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lainnya dari hewan yang terinfeksi.

Seperti kelelawar buah, simpanse, gorila, monyet, kijang hutan atau landak yang ditemukan sakit atau mati atau di hutan hujan.

Kondisi Narmi Andriani, Lulusan Pondok Pesantren Arriyad Jambi yang Diculik Ditemukan di Jakarta

Ebola kemudian menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung (melalui kulit yang rusak atau selaput lendir) dengan:

- Darah atau cairan tubuh seseorang yang sakit atau telah meninggal karena Ebola.

- Benda-benda yang telah terkontaminasi dengan cairan tubuh (seperti darah, tinja, muntah) dari orang yang sakit dengan Ebola atau tubuh orang yang meninggal karena Ebola.

Petugas kesehatan sering terinfeksi ketika merawat pasien dengan dugaan EVD.

Hal ini terjadi melalui kontak dekat dengan pasien ketika tindakan pencegahan pengendalian infeksi tidak dilakukan secara ketat.

Upacara pemakaman yang melibatkan kontak langsung dengan tubuh almarhum juga dapat berkontribusi dalam transmisi Ebola.

Orang-orang tetap menular selama darah mereka mengandung virus.

Wanita hamil yang mendapatkan Ebola akut dan sembuh dari penyakit mungkin masih membawa virus dalam ASI, atau dalam cairan dan jaringan terkait kehamilan.

Hal ini menimbulkan risiko penularan ke bayi yang mereka bawa, dan kepada orang lain.

Wanita yang hamil setelah selamat dari penyakit Ebola tidak berisiko membawa virus.

Bagi yang Ingin ke Luar Daerah, Segini Biaya Skrining dan Rapid Test di Jambi

Gejala

Masa inkubasi, yaitu interval waktu dari infeksi virus hingga timbulnya gejala, adalah 2 hingga 21 hari.

Seseorang yang terinfeksi Ebola tidak dapat menyebarkan penyakit sampai mereka mengalami gejala.

Gejala umum:

- Demam

- Kelelahan

- Nyeri otot

- Sakit kepala

- Sakit tenggorokan

Tekadang gejala ini juga diikuti:

- Muntah

- Diare

- Ruam

- Gejala gangguan fungsi ginjal dan hati

- Dalam beberapa kasus, perdarahan internal dan eksternal (misalnya, keluar dari gusi, atau darah di tinja).

- Temuan laboratorium termasuk jumlah sel darah putih dan trombosit yang rendah dan peningkatan enzim hati.

(Tribunnews.com/Fajar)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 8 Fakta Virus Ebola, Berasal dari Hewan Liar dan Menular dari Manusia ke Manusia  Penulis: Arif Fajar Nasucha

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved