Danau Sipin Keluarkan Bau Busuk, Warga Resah Akibat Sampah Menumpuk

Wisata Danau Sipin yang menjadi kebanggaan warga Kota Jambi, saat ini mengeluarkan aroma yang tidak sedap akibat sampah hingga membuat warga resah.

Penulis: Miftahul Jannah | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Miftahul Jannah
Sampah yang menumpuk di Danau Sipin keluarkan bau busuk hingga membuat warga sekitar resah. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI-Wisata Danau Sipin yang menjadi kebanggaan warga Kota Jambi, saat ini mengeluarkan aroma yang tidak sedap akibat sampah hingga membuat warga resah.

Jon, warga Danau Sipin RT.32 Kelurahan Legok, meminta pemerintah memperhatikan keadaan Danau Sipin yang kini penuh dengan sampah.

"Kami sangat kecewa karena dampak dari pada sampah Ini menimbulkan penyakit yang tadinya orang-orang di sini berkecimpung di air, seperti nelayan-nelayan yang mencari ikan," keluhnya. Sabtu, (30/5/2020).

Dirinya juga mengatakan kuman yang dihasilkan dari sampah terlalu banyak hingga berdampak bagi kesehatan masyarakat yang ada di seputaran sungai Danau Sipin.

"Saat turun hujan, sampah menyebar ke mana-mana hingga yang di bawah air akan menguap keatas dan menimbulkan bau busuk," ujarnya.

Segini Tarif Jika Ingin Lakukan Rapid Test Madiri di RSUD Raden Mattaher Jambi

Kerinci Tak Masuk Daftar Pilot Project New Normal, Sekda: Mungkin Tahap Dua

VIDEO: Detik-detik Penjemputan Pasien Corona yang Kabur dari RSUD di Sulbar, Sempat Lawan Petugas

Bau sampah sangat menyengat, banyak sampah yang bersumber dari limbah rumah tangga.

"Sampah ini kiriman dari Sungai Kambang, Saya minta dengan amat sangat semua warga yang berdomisili di bantaran Sungai Kambang untuk sadar dengan membuang sampah pada tempatnya," tuturnya.

"Jangan dibuang ke Sungai Kambang, karena sampah akan turun ke Danau Sipin dan semua sampah akan penuh di danau ini," sambungnya.

Namun dalam hal ini, Jon belum melakukan pengajuan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Jambi, karena dirinya baru berada di Danau Sipin.

"Jadi saya belum ada bertindak untuk pengajuan ke atas," ungkapnya.

Jon menambahkan agar pemerintah segera mengatasi sampah dengan cara membuat pintu air. Dengan adanya pintu air sampah akan tertahan dan air akan tersaring.

"Pemerintah sudah tahu persoalan ini, dan berencana untuk membangun pintu air dan untuk pembangunan sudah ada dari pemerintah dan tanggapan pemerintah positif, namun belum tahu kapan akan dilakukan pembangunan pintu air," pungkasnya.

Saat di konfirmasi tribunjambi.com melalui telpon Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Ardi mengaku telah menurunkan dua perahu dan satu perahu patroli untuk membersihkan sampah di sekitar Danau Sipin .

"Ini kan sampah bawaan atau sampah yang bersumber dari paling banyak itu yang kami lihat dari Sungai Kambang, jadi belum adanya kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah ini, dan buang sampah masih sembarangan masuk ke dalam sungai," kata Ardi.

Selain dari itu dirinya mengatakan terdapat pula beberapa oknum warga wilayah Danau Sipin yang membuang sampah di daerah tersebut.

"Oleh karena itu saya sudah perintahkan dari kemarin Jumat, (29/5), saya dapatkan informasi kemarin juga sudah dilakukan pembersihan, hari ini dilakukan pembersihan kembali dengan ditambah personel dibantu oleh kawan-kawan porsi persatuan olahraga dayung, sampai sore ini foto yang sampai ke saya juga lumayan baik," sebutnya.

Ia juga menyebutkan bahwa kemampuan pihak DLH untuk membersihkan sampah ada batasnya, dan personel DLH juga terbatas. Meski demikian dirinya mengatakan pihaknya setiap hari melakukan kegiatan rutin untuk membersihkan sampah di seputaran wilayah Danau Sipin.

"Tapi ini kan membludak karena, air hujan yang kemarin sore membawa sampah ke muara Sungai Kambang," ujarnya.

"Jadi arahannya kami juga sudah meminta kepada kawan-kawan baik di Kelurahan untuk bisa menghimbau masyarakatnya, untuk tidak membuang sampah ke dalam Sungai jadi inilah upaya pemerintah menghimbau masyarakat," sambungnya.

Panduan New Normal Ketentuan di Tempat Ibadah, Masjid, Gereja dll Sudah Diperbolehkan Lagi? Begini

Deretan Aplikasi yang DIbutuhkan Untuk Mengoptimalisasi Kerja di Era New Normal!

Sementara terkait sampah dari rumah sakit, Arti mengatakan pihak rumah sakit sudah memiliki pengelola limbah untuk sampah B3 atau sampah-sampah infeksius, yang dikelola sesuai dengan protokol kesehatan sesuai surat edaran Nomor 2 Tahun 2020.

"Nah itu ada ketentuan SOP-nya dan itu harus dilakukan oleh pihak ketiga yang memiliki izin sesuai dengan protokol kesehatan," jelasnya.

"Besok pagi saya akan perintahkan petugas juga untuk sampah-sampah yang sudah diangkut di pinggir danau, dan diletakkan di pinggir danau untuk segera diangkat ke TPA," sambungnya.

Ia mengatakan terkait hal ini bukan pemerintah lepas tangan, namun pemerintah selalu mengarahkan dan membersihkan wilayah tersebut.

Penambang ketek di lokasi wisata Danau Sipin, Kota Jambi ikut tergerus wabah virus corona (Covid-19). Pendapatan mereka jauh berkurang karena pengunjung sepi.
Penambang ketek di lokasi wisata Danau Sipin, Kota Jambi ikut tergerus wabah virus corona (Covid-19). Pendapatan mereka jauh berkurang karena pengunjung sepi. (Tribunjambi/Ade Setyawati)

Disebutkan Ardi bahwa pihak DLH terus berusaha untuk memaksimalkan tenaga dalam rangka membersihkan Danau Sipin agar Danau Sipin bisa tetap menjadi bersih.

Dirinya menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah ke sungai, dan membuang sampah pada tempatnya serta lakukan pemilahan sampah di awal.

"Jika kita sama-sama masyarakat Kota Jambi menjaga agar sampah itu bisa kita atur dan kita kelola mungkin tidak ada laporan-laporan seperti saat ini," tutupnya.(Miftahul Jannah)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved