Kisah Militer RI

Ujian Berat Calon Anggota Kopassus, Jalani Minggu 'Neraka' dan Bertahan di Nusakambangan Tanpa Bekal

Ujian Berat Calon Anggota Kopassus, Jalani Minggu 'Neraka' dan Bertahan di Nusakambangan Tanpa Bekal

Editor: Andreas Eko Prasetyo
YouTube
Ilustrasi ujian calon Pasukan Kopassus 

TRIBUNJAMBI.COM - Tubuh kuat disertai mental baja yang dimiliki Komando Pasukan Khusus (Kopassus)  bukan didapat secara instan.

Sudah terkenal ahli diberbagai medan perang, Komando Pasukan Khusus ternyata memang sudah dibentuk dengan latihan keras dan seleksi ketat.

Menjadi anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD menjadi kebanggaan bagi setiap prajurit TNI AD.

Bangga menjadi anggota Kopassus TNI AD karena untuk masuk harus melewati seleksi yang sangat berat.

Sehingga ada sekitar 3.900 prajurit yang tak lulus.

Gadis Cantik Pacaran dengan Kopassus, 20 Tahun Kemudian Sang Pacar Jadi Jenderal TNI

Ketika Elite TNI dari Dua Matra Ini Bergabung, Kopaska, Denjaka dan Kopassus Libas Perompak Somalia

Trik Sniper Kopassus di Misi Perang Timor Timur, 50 Peluru Disediakan, 49 Buat Musuh, 1 Untuknya

Prajurit Kopassus Penasaran Siapa Pemenang saat Guru Silat dan Karate Bertarung, Akhirnya Tumbang

Setelah lolos, calon komando Kopassus akan mengikuti serangkaian pelatihan yang tidak mudah, mendaki gunung, menjelajah hutan, hingga berenang menyeberangi Nusakambangan.

Tahap akhir pendidikan komando Kopassus di Nusakambangan itu lah yang paling mengerikan, sehingga dikenal week hell atau Minggu Neraka.

Seperti inilah beratnya seleksi untuk menjadi prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Kopassus merupakan bagian dari Komando Utama tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat, Indonesia.

Para prajurit Kopassus Grup II Kandang Menjangan.
Para prajurit Kopassus Grup II Kandang Menjangan. (Tribun Jateng/Suharno)

Kemampuan khusus yang dimiliki anggota Kopassus antara lain bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror.

Diketahui, dalam sejarah Kopassus, kesatuan baret merah TNI AD ini pernah melakukan seleksi ulang hingga membuat lebih dari 3.000 prajuritnya dinyatakan tak lulus.

Inilah Fakta Sebenarnya Video Kakek Positif Covid-19 di Lombok Mengamuk saat Dibawa Petugas Medis

Tingkatkan Kesadaran Warga di Tengah Pandemi Corona, Disnaker Bungo Bagikan Masker Gratis

BERITA EKSKLUSIF Omzet Pedagang Turun 50 Persen, Imbas Kebijakan Jam Malam saat Corona

Siapa Sebenarnya Kim Yo Jong? Calon Kuat Pengganti Kim Jong Un Untuk Pimpin Korut, Karirnya Sangar

Dilansir dari buku 'Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando', karya Hendro Subroto via Intisari (grup TribunJatim.com), saat itu Kopassus memang tengah melakukan perampingan organisasi besar-besaran, sehingga diadakan seleksi yang berat.

Seleksi yang berat itu membuat prajurit kopassus yang awalnya 6.400 orang, berkurang menjadi 2.500 orang.

Sehingga ada sekitar 3.900 prajurit yang tak lulus.

ILUSTRASI - Saat Prajurit Kopassus Gigit Ular Kobra Hidup-hidup hingga Buat Menhan AS Terbelalak, Dijuluki Manly
ILUSTRASI - Prajurit Kopassus (Kontan.co.id)

Dalam bukunya itu, Sintong Panjaitan bercerita betapa beratnya seleksi yang saat itu diadakan di Sukabumi.

Seleksi itu bertujuan menilai kemampuan fisik, mental, dan kecerdasan para prajurit kopassus.

"Di antara kegiatan latihan itu, harus menyeberangi berbagai jurang untuk latihan fisik dan mental, kurang waktu untuk tidur dan istirahat selama satu minggu, serta membaca peta dan situasi untuk uji kecerdasan," tulis Hendro Subroto berdasarkan kesaksian Sintong.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved