Virus Corona

Terungkap Bahaya yang Mengintai Masyarakat yang Nekat Mudik Saat Pandemi Covid-19

Pemerintah meminta masyarakat tak mudik di tengah pandemi Covid-19, agar penyebarannya tak semakin meluas.

Editor: Heri Prihartono
Tribunjambi/Wahyu Herliyanto
Jumlah bus yang masuk ke Terminal Sribulan Sarolangun meningkat hingga 250 unit per hari saat arus mudik lebaran. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pemerintah meminta masyarakat tak mudik di tengah pandemi Covid-19, agar penyebarannya tak semakin meluas.

Ternyata sebanyak 11 persen masyarakat Indonesia berencana tetap mudik Lebaran meskipun saat itu wabah Covid-19 belum berakhir.

Terungkap Manfaat Luar Biasa Ikan Teri Bagi Kesehatan Di Antaranya Mencegah Kanker

Data ini merupakan temuan lembaga penelitian Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) tentang wabah Covid-19 yang dirilis pada 17 April 2020.

Ketua Tim Penanganan Covid-19 sekaligus Juru Bicara RS Persahabatan untuk Covid-19, dr. Erlina Burhan, SpP(K) mengungkapkan bahaya mudik, terutama dari daerah zona merah ke daerah-daerah.

Kondisi tersebut sangat potensial untuk terjadi penularan virus antar-manusia.

"Saya selalu sampaikan bahwa masyarakat adalah garda terdepan untuk memutus rantai penularan. Maka hindarilah kerumunan, mudik ini kan berkerumun," ungkap Erlina diskusi online yang digelar Bakrie Center Foundation, Jumat (17/4/2020).

Namun, jika pulang ke kampung halaman menjadi pilihan satu-satunya dan terpaksa dilakukan, masyarakat diharapkan tetap memberlakukan prosedur keamanan yang ada, salah satunya adalah melakukan karantina mandiri di rumah.

Sebab, meskipun pemudik tersebut merupakan orang tanpa gejala (OTG), bisa saja ia memiliki virus pada saluran napasnya dan menularkannya ke orang-orang di kampung halaman.

"Apalagi kalau ketemu orang tua, nenek, kakek, yang jelas-jelas sistem imunnya rendah, itu bisa menularkan."

"Jadi kalaupun terpaksa pulang kampung, jagalah jarak, isolasi diri dan istirahat. Jangan begadang," tegas Erlina. (Kompas.com/Nabilla Tashandra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jangan Nekat Mudik Jelang Ramadhan, Ini Bahayanya

 

 Kisah pilu dialami seorang pemudik yang diusir warga karena dianggap bawa virus corona.

Insiden pemudik yang diusir warga tersebut menimpa seorang pemuda bernama Yohanes Januarius Subandi (28).

Ia merupakan warga Dusun Waipare, Desa Watumilok, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka.

Dilansir Kompas.com, Yohanes tiba di kampung halamannya pada Minggu (12/4/2020).

 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved