Virus Corona

Pulang Kampung Karena PHK, Seorang Pemudik Diusir Warga Karena Dianggap Bawa Virus Covid-19

Sebuah kisah pilu dialami seorang pemudik yang diusir warga karena dianggap bawa virus corona.

Editor: Heri Prihartono
KOMPAS.COM/NANSIANUS TARIS
Yohanes Januarius Subandi (28), saat dimintai keterangan oleh petugas posko penangan Covid-19 Desa Watumilok, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, NTT. Pemudik Diusir Warga karena Dianggap Bawa Virus Corona, Terpaksa Mudik karena Terkena PHK. 

Keduanya pun pulang ke rumah di Waipare.

Namun sampai di rumah, Yohanes dipanggil seorang petugas untuk datang ke posko.

Sampai di posko yang tidak berjauhan dengan rumah mereka, warga ternyata sudah banyak.

Kapan Vaksin Virus Corona Tersedia? Terungkap 5 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Vaksin Covid-19

Warga mendesak agar Yohanes dikarantina di tempat lain yang cukup jauh dari kampung itu.

"Kalau karantina mandiri di rumah, kami sudah siap rumah."

"Sebagai orangtua, kami juga takut, apalagi anak kami bukan apa datang dari daerah wabah."

"Kami juga takut tinggal bergabung, jadi lepas di satu rumah kecil sendiri," ungkap Lambertus kepada sejumlah awak media di Kampung Waipare, belum lama ini, sebagaimana dilansir Kompas.com.

Ia menambahkan, anaknya terpaksa mudik karena sudah diberhentikan dari perusahaan sawit tempat ia bekerja.

Daripada tinggal di Samarinda dengan kondisi menganggur, lebih baik pulang kampung membantu orangtua.

"Kami jual satu ekor babi dan belikan dia tiket pulang dari Samarinda ke Maumere."

"Sampai di sini, dia diusir warga kampung. Kami kecewa juga."

"Kami harap ada upaya dari pemerintah untuk menangani soal ini," ujar Lambertus.

Sementara itu, Camat Kangae, Aqualinus mengimbau warga agar tidak main hakim sendiri, setelah mengetahui adanya insiden pemudik diusir warga.

Ia meminta warga kampung dan keluarga Yohanes Januarius Subandi tetap tenang.

"Jangan main hakim sendiri, ikuti arahan dari pemerintah. Kalau main hakim sendiri begini, kacau balau nanti. Saya harap ini peristiwa pertama dan terakhir," ujar Aqualinus.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved