Nyaris Mendekati Rp 17 Ribu, Apa yang Sedang Terjadi Dengan Nilai Tukar Rupiah?

Sempat menguat di antara mata uang negara lain di Asia, kini rupiah anjlok drastis, ada apa sebenarnya?

Editor: Heri Prihartono
Antara
Ilustrasi kurs rupiah 

Dia menambahkan, pada 1998, krisis utang luar negeri swasta tersebut mendorong tekanan pada rupiah.

Tingkat depresiasi rupiah mencapai sekitar 600 persen dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, yaitu dari Rp 2.350 per dollar menjadi Rp 16.000 per dollar.

Adapun saat ini, pengelolaan utang luar negeri swasta sudah jauh lebih berhati-hati.

Sebab, Bank Indonesia (BI) pun telah mewajibkan transaksi lindung nilai bagi korporasi untuk mengurangi risiko nilai tukar.

"Pengelolaan yang lebih baik dari utang luar negeri swasta terlihat dari pertumbuhan utang jangka pendek yang cenderung rendah," jelas Josua.

Peringkat utang pemerintah pun saat ini sudah masuk kategori layak investasi oleh seluruh lembaga pemeringkat internasional.

Hal itu menunjukkan keyakinan lembaga internasional masih terjaga terhadap kinerja perekonomian Indonesia yang resilient dan solid.

"Dari sisi peringkat utang, pada tahun 1998, peringkat utang Pemerintah Indonesia sangat rendah, yakni junk bond, sehingga pemerintah harus berutang dengan premi yang sangat mahal," ujar dia.

"Jadi sekalipun level rupiah saat ini menyamai level rupiah pada saat krisis 1998, tingkat depresiasi rupiah saat ini sekitar 19 persen ytd (kurs saat ini 16.550 per dollar) lebih rendah dibandingkan tingkat depresiasi rupiah ketika krisis 1998 yang mencapai 600 persen.

Artinya, kondisi fundamental perekonomian Indonesia saat ini jauh lebih kuat dibandingkan dengan kondisi pada tahun 1998," jelas Josua. Baca berikutnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Rupiah Dekati Rp 17.000, Fundamental Ekonomi RI Jauh Lebih Kuat dari Krisis 1998",  Penulis : Mutia Fauzia

Kronologi Siswi Difabel di NTT Diperkosa Oknum Guru Di Dalam Hutan, Modus Diajak Jajan Bakso

Raih Surga Dengan Salat Tahajud, Begini Niat dan Tata Cara Mengerjakannya!

Bertamu ke Rumah Kerabat, Pria Mabuk Dikira Maling Hingga Babak Belur Dihajar Massa

SBY: Tak Perlu Dilakukan Lockdown di Kota-kota, Penyebaran Covid-19 Bisa Kita Batasi

Beasiswa S1/S2 University of Bristol , Kesempatan Pelajar Indonesia yang Ingin Kuliah di Inggris

Antisipasi Lonjakan Kerja & Belajar di Rumah, Smartfren Rilis Kartu Perdana 1ON+& Voucher Mingguan

DERETAN Artis Dulunya Kaya Raya & jadi Idola, Kini Berubah Drastis: Nomor 5 Menjadi Perias Jenazah

Awalnya Berjualan Keliling dan Promosi di Medsos, Indra Cs Ingin Tampilkan Menu Baru Daging Tumis

Sudirman : Stok Pangan Aman untuk 3 Hingga 4 Bulan ke Depan

Kelurahan Lebak Bandung Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Rumah Warga di RT 32

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved