WIKI JAMBI Pengurus Museum Siginjei Kerap Kewalahan, Sekali Datang Bisa Ratusan Pengunjung

Meningkatnya pengunjung juga membuat Pengurus Museum Siginjai kewalahan, mayoritas anak-anak sekolah.

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Ade Setyawati
Rimala Isma selaku Kasi Bimbingan dan Publikasi, sedang menjelaskan dan menu junk isi Museum Siginjei. 

WIKI JAMBI Pengurus Museum Siginjei Kerap Kewalahan, Sekali Datang Bisa Ratusan Pengunjung

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Meningkatnya pengunjung juga membuat Pengurus Museum Siginjai kewalahan,  mayoritas anak-anak sekolah.

Banyak anggapan di luar sana bahwa museum adalah tempat yang kuno, dan kurang diminati oleh anak-anak jaman sekarang, tetapi di museum inilah tempat sejarah diabadikan.

Pada tahun 2020 bulan Januari pengunjung Museum Siginjei Jambi sekitar 800 orang dan pada bulan Februari mencapai 20.160 orang.

“Langsung sekali datang bisa 300 orang, dan ini dari sekolah-sekolah, kadang kita-kita di sini yang kewalahan, karena memang ramai,” jelas Rimala Isma selaku Kasi Bimbingan dan Publikasi.

WIKIJAMBI Museum Siginjei Tiga Kali Berubah Nama, Begini Ceritanya

Ini Dia Pemilik Yamaha WR 155 Pertama di Jambi

Pengajuan Izin Sudah di PTSP, Fariani Terkejut Kantor Global Nusa Disegel Satpol PP

Ada saat-saat pengunjung museum sudah sangat sedikit. Museum Siginjei mengatur strategi agar pengunjung tetap datang dan dikhususkan untuk anak-anak sekolah, agar tahu dan melihat sendiri seperti apa bentuk yang mereka pelajari di dalam buku.

“Karena memang kita 2 tahun belakangan ini, datang ke Dinas dan minta menyurati kepala sekolah untuk datang ke museum, karena memang sangat penting untuk anak-anak,” tambah Rimala Isma selaku Kasi Bimbingan dan Publikasi.

Pengunjung melihat patung di Museum Siginjei Jambi.
Pengunjung melihat patung di Museum Siginjei Jambi. (ist)

Tidak hanya itu, museum juga bisa menjadi tempat bermain dan belajar terutama bagi anak-anak yang bosan belajar di dalam kelas.

“Terkadang anak-anak bosan belajar di sekolah, kami mengimbau untuk ke museum sambil belajar, jadi jangan hanya dilihat di buku, lihat yang sesungguhnya yang nyata di sini kan ada,” tutup Rimala Isma.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved