Berita Nasional

Irjen Pol Nana Sujana, Kapolda Metro Jaya yang Pernah Berkarir di Jambi, Jadi Jenderal Genk Solo?

Irjen Pol Nana Sujana, Kapolda Metro Jaya yang Pernah Berkarir di Jambi, Jadi Jenderal Genk Solo?

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Wartakotalive/Budi Sam Law Malau
Polda Metro Jaya menggelar acara prosesi pisah sambut jabatan Kapolda Metro Jaya dari Komjen Pol Gatot Eddy Pramono kepada Irjen Pol Nana Sudjana, di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Rabu (8/1/2019). 

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono mengatakan, mutasi anggota dilakukan untuk peningkatan kinerja institusi Polri.

"Mutasi ini adalah hal yang alami dalam organisasi Polri sebagai tour of duty dan tour of area, penyegaran, promosi dan dalam rangka performa kinerja organisasi menuju SDM unggul dan promoter," ujar Argo saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2019).

Profil Nana Sudjana

Nana kelahiran Cirebon, Jawa Barat pada 26 Maret 1969. Ia perwira tinggi lulusan AKPOL pada tahun 1988.

Nana pernah menduduki jabatan diantaranya Kapolresta Solo tahun 2010 yang saat itu Wali Kotanya Joko Widodo.

Kombes Nana Sudjana kemudian digantikan Kombes Listyo Prabowo yang saat  ini berpangkat Komjen sebagai Kabareskrim.

Kapolda NTB M Irjen Pol Nana Sudjana saat kunjungannya di Ponpes Daruttanwir Desa Puyung, Lombok Tengah, Rabu (26/6/2019).
Kapolda NTB M Irjen Pol Nana Sudjana saat kunjungannya di Ponpes Daruttanwir Desa Puyung, Lombok Tengah, Rabu (26/6/2019). (KOMPAS.com/IDHAM KHALID)

Dari Solo, Nana ditarik menjadi Dirintelkam Polda Jateng (2011), lalu Analis Utama Tk. I Baintelkam Polri (2012), dan Analis Kebijakan Madya bidang Ekonomi Baintelkam Polri (2013).

Tiga jabatan terakhirnya sebelum menjabat Kapolda NTB adalah Dirintelkam Polda Jawa Timur pada tahun 2014,

Wakapolda Jambi pada tahun 2015, dan Wakapolda Jawa Barat pada tahun 2016.

Dinas PUPR Provinsi Jambi Siapkan Dana Rp 4,5 Miliar untuk Perawatan Jembatan

Dua Pelaku Curanmor Antar Kabupaten Ditangkap, Kaki Mulyadi Dihadiahi Timah Panas

Nana menjabat sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Mei 2019.

Menurut Brigjen Argo Yuwono, mutasi anggota dilakukan untuk peningkatan kinerja institusi Polri.

"Mutasi ini adalah hal yang alami dalam organisasi Polri sebagai tour of duty dan tour of area, penyegaran, promosi dan dalam rangka performa kinerja organisasi menuju SDM unggul dan promoter," ujar Argo saat dikonfirmasi, Jumat (20/12/2019).

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta Syahputra Pane mengapresiasi pengangkatan Gatot Eddy Pramono sebagai Waka Polri

“Kapolda Metro Jaya Gatot Eddy sangat pantas menjadi Waka Polri,” kata Neta dalam siaran persnya.

Tiga Kurir Ganja 231 Hanya Tertunduk Mendengar Tuntutan Hukuman Mati

Sidang Tuntutan Hukuman Mati Tiga Kurir Ganja 231 Kilogram Dikawal Ketat Polisi

Neta menyebut tiga alasan Gatot pantas menjadi Wakapolri.

Pertama, Gatot pernah dijagokan internal Polri menjadi Kapolri.

Kedua, prestasi di pendidikan kepolisian cukup menonjol. “Ketika PTIK dan Sespim, Gatot selalu bersaing dengan Tito Karnavian (mantan Kapolri kini Menteri Dalam Negeri). Tito peringkat satu dan Gatot peringkat dua,” beber Neta.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved