Wabah Corona, China Sita 40 Ribu Hewan Liar, Pedagang Ungkap Kembali Jualan Jika Larangan Dicabut

Kepolisian China telah merampas dan menahan kurang lebih 700 orang terkait penangkapan, penjualan dan konsumsi hewan liar

Editor: Nani Rachmaini
AFP/ROMEO GACAD
Perdagangan dan konsumsi hewan liar seperti kulit kucing liar yang dijadikan obat tradisional ini diperoleh dari China. 

Industri tersebut mampu meraup keuntungan sampai sebesar 520 miliar yuan atau setara dengan kurang lebih Rp 1.017 triliun.

Profesor lingkungan hidup dan ekologi Li Zhenji dari Universitas Xiamen di Provinsi Fujian mengatakan harapannya terkait larangan konsumsi hewan liar.

"Saya sarankan untuk secepatnya pelarangan komersialisasi hewan liar.

Jika tidak akan terdapat banyak celah di dalam hukum yang bisa dieksploitasi pihak mana saja." ujarnya.

Bagaimanapun Zhou Haixiang, anggota Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional untuk manusia dan biosfer (grup perlindungan lingkungan) memperingatkan kebiasaan yang sudah mendarah daging ini perlu waktu lebih dalam penyadaran akan bahaya yang sudah terjadi.

Dia juga menambahkan bahwa pihak oposisi dari grup lingkungan hidup akan melemahkan efektivitas tindakan pemerintah.

Pelajar Tewas Terlindas Truk di Talang Duku Muarojambi, Awalnya Mau Nyalip

Dari Sampah hingga Terbang ke Amerika Serikat, Cerita Adi Kelola Sampah di Kota Jambi

Dia juga tidak berharap bahwa pelarangan total pada komersialisasi hewan liar dapat dilakukan.

"Kita tidak bisa meminta seluruh rakyat di negara ini untuk berkorban akan kepentingan sedikit orang." tandasnya.

VIDEO: Kim Jong Un Tembak Mati Warganya

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:

.

(Tribunnewswiki.com/Putradi Pamungkas, Kompas.com/Miranti Kencana Wirawan)

ARTIKEL INI TELAH TAYANG DI TRIBUNNEWSWIKI

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved