Wabah Corona, China Sita 40 Ribu Hewan Liar, Pedagang Ungkap Kembali Jualan Jika Larangan Dicabut
Kepolisian China telah merampas dan menahan kurang lebih 700 orang terkait penangkapan, penjualan dan konsumsi hewan liar
Meski begitu pada kenyataannya, pemerintah China telah melegislasi aturan perdagangan dan industri hewan liar.
Peraturan saat ini diadaptasi berdasarkan hukum 1988 yang telah diperbarui tiga kali.
Namun pakar hukum dan praktisi industri menyatakan bahwa aturan terkait penjualan dan industri hewan liar di China masih banyak celah.
Misalnya, tidak terdapat larangan konsumsi hewan liar dan pengizinan pembiakan hewan liar dalam sangkar hanya demi tujuan komersil.
Dilansir SCMP, profesor hukum lingkungan di Universitas Hukum dan Ilmu Pengetahuan Politik Beijing, Wang Canfa, meminta komite lebih efisien dan cepat dalam melarang konsumsi hewan liar.
Ketimbang harus berlama-lama mengajukan secara prosedurial kepada dewan legislatif untuk mengganti Undang-Undang yang ada.
• Heboh Kasus Indosat PHK 677 Karyawannya, Ini Beda Hak Pesangon Bagi Pekerja yang Resign dan di-PHK
• VIDEO: Suaminya Meninggal, Wajah BCL Tampak Pucat hingga Matanya Sembab
"Anggota Komite Tetap (semestinya) akan mengadakan rapat untuk meninjau dan mendiskusikan draft pergerakan dan keputusan larangan tersebut.
Keputusannya akan diumumkan secara resmi dan larangan tersebut akan punya kuasa hukum yang penuh." ungkap Wang, dikutip dari Kompas.com.
Profesor Zhou Ke, yang juga pakar dalam sumber daya hukum dan lingkungan dari Universitas Renmin turut menguatkan pernyataan Profesor Wang terkait efisiensi yang semestinya dilakukan komite.
Menurut Zhou Ke, pengajuan larangan kepada dewan legislatif hanya akan menjumpai resistensi dari beberapa kelompok kepentingan seperti penjual hewan, pemilik peternakan dan bahkan pejabat setempat.
"Perdebatan yang ada di tengah masyarakat China terkait larangan tersebut tentu akan menimbulkan kesulitan bagi penentu kuasa dalam mencapai mufakat di waktu yang relatif singkat." papar Zhou,
"Akan lebih mudah jika komite langsung menyetujui." tambahnya.
Pakar lingkungan hidup mengatakan bahwa China merupakan pasar terbesar dalam penjualan produk hewan liar ilegal.
Banyak dari hewan tersebut diminati sebagai kuliner dan bahkan penggunaan obat tradisional.
Pada 2016 misalnya, dilansir dari Akademi Teknik China, terdapat lebih dari 14 juta orang bekerja di industri pembiakan.