Sejarah Indonesia
Soekarno Dibikin Kaget Oleh Dukun Jambi Bernama Badulambun, Tolak Pemberian Mobil dari Bung Karno
Soekarno Dibikin Kaget Oleh Dukun Jambi Bernama Badulambun, Tolak Pemberian Mobil dari Bung Karno
Soekarno Dibikin Kaget Oleh Dukun Jambi Bernama Badulambun, Tolak Pemberian Mobil dari Bung Karno
TRIBUNJAMBI.COM - Soekarno pernah bertemu dukun sakti dari Jambi yang terjadi pada 1960-an.
Kabar bahwa Presiden Soekarno pernah ada hubungan dengan Marga Serampas, Jambi, santer terdengar.
Namun, tak banyak orang mengetahui kabar samar-samar tentang hubungan keduanya.
• Begini Reaksi Megawati Saat Prabowo Minta Restu Ingin Buat Patung Soekarno Naik Kuda
• Raja Fiktif Asal Jambi Pernah Tipu Soekarno, Ngaku Raja dan Ratu SAD Bernama Idrus dan Markonah
• Kata Juanda Tentang King of The King dan Harga Rp 60 Ribu Triliun Warisan Soekarno
• Hanya Satu Dibawa Soekarno Saat Diusir Soeharto dari Istana, Jam Rolex dan Barang Berharga Ditinggal

Hubungan Soekarno dengan Marga Serampas Jambi ini tersiar dalam berbagai macam versi.
• Wajar Disegani, Ini Deretan Senjata Kopassus yang Bikin Si Baret Merah Makin Jago Dalam Sebuah Misi
• FOTO-FOTO Kondisi Rumah Terduga Teroris Asal Jambi saat akan Pemakaman, Disambut Isak Tangis
• Pak Kades Kaget saat Tahu Wahyu Firmansyah Mati Ditembak Densus 88, Pergaulan Macam Biasolah
• VIDEO Lucu, Tentara Malaysia Latah Ketika Dengar Suara Tembakan, Langsung Kejang-kejang
• 1,5 Hektare Lahan di Muara Tembesi, Batangari, Terbakar, Diduga Sengaja Dibakar Oleh Pemilik Lahan
Ada yang bilang Soekarno 'belajar' di Marga Serampas.
Ada juga juga yang menyebut karena sakit, dan lain sebagainya.
M Yusuf, Depati Mudo Karti Menggalo di Renah Alai Merangin, menuturkan hubungan Soekarno dengan dukun Marga Serampas.
"Bukan Soekarno yang ke sini, tapi dukun besar di sini yang pergi ke Jakarta," ungkap Depati kepada Tribunjambi.com saat bertandang ke Rantau Kemas, Jangkat, Kabupaten Merangin, pada Jumat (10/10/2015).
Meski udara dingin yang mencucuk tulang, tak menghalangi rasa penasaran Tribunjambi.com untuk tetap mendengarkan cerita.
Sayang, kapan perkara tepatnya tahun peristiwa dukun Marga Serampas bertemu Soekarno itu terjadi, tak didapat.
Depati kurang ingat tahun berapa tepatnya.
Namun yang jelas, peristiwa ini terjadi pada awal kemerdekaan.
Waktu itu, Presiden I RI sedang sakit dan tidak diketahui jenisnya.
Konon, banyak dukun dari berbagai daerah datang.
"Lalu ada yang bilang ke Soekarno bahwa ada dukun sakti di wilayah Marga Serampas. Jadi ia dipanggil disuruh menghadap ke Istana Negara waktu itu," ungkapnya.
Nama dukun tersebut adalah Badulambun.
"Sekitar tahun 60-an orangnyo dipanggil ke Istana, rumahnyo di Tanjung Kasri," ungkapnya.
Lalu, Yusuf melanjutkan bahwa dukun tersebut juga tak tahu apa penyakitnya.
Namun, ia tetap membuat ramuan obat yang sekiranya ampuh untuk sang proklamator.
Setelah diberikan ramuan oleh Abdul Lambun atau Badulambun, tak lama ternyata tokoh proklamator ini sembuh.
"Bapak mau apa? Mobil atau apa? Katakan saja," kata Depati Karti Mudo Menggalo ini menirukan omongan Soekarno yang dikira-kiranya.
Yusuf sembari menyelipkan candaan bahwa minta mobil tentu tidak bisa, karena jalan tidak bagus dan dak bisa dilewati mobil.
Akhirnya dukun Marga Serampas yang sakti tersebut mengatakan satu permintaan.
Badulambun meminta barang yang waktu itu bisa jadi dianggap mewah dan memberikan informasi terus menerus: radio.
Ya, dukun tersebut meminta sebuah radio pada Presiden Soekarno sebagai imbalannya, tentu juga dengan biaya pulang.
Yusuf mengaku sempat bertemu Badulambun pada dekade 80-an.
• Disiapkan Anggaran Rp 1,8 Miliar untuk Pemeliharaan & Perbaikan Lampu di Jembatan Gentala Arasy
• Ketua Forkoma PMKRI, Hermawi Taslim: Kelompok Cipayung Harus Back to Campus
• Hari Pertama Kerja, LPTIK Jadi Lokasi Kunjungan Pertama Rektor Universitas Jambi
• Di Acara Pernikahan Sosok Ini, Mendadak Ridwan Kamil Minta Maaf ke Menhan Prabowo Subianto
• Inilah Lokasi Permakaman Jenazah Terduga Teroris Asal Tebo Wahyu Firmansyah
"Ketemu waktu itu pun sudah sangat tua," katanya sembari menambahkan bahwa sekitar 80-an itu Badulambun meninggal.
Abdul Lambun, menurut keterangan M Yusuf, memang terkenal sakti.
"Dari ilmu putih sampai ilmu hitam dikuasainya, juga ilmu pengobatan. Jadi semua ilmu dikerahkannya waktu itu," terangnya.
Cerita tersebut menyebar hingga sekarang dengan berbagai versi.
"Tentu kalau dulu memang banyak cerita dari Marga Serampas tentang ilmu hitamnya, tapi kalau sekarang nggak ada lagi. Sudah mulai jarang semenjak masuk agama," ungkap M Yusuf yang ternyata juga kerja di embaga pemerintahan.
Sembari tersenyum kecil ia menambahkan bahwa beberapa tahun kebelakang orang-orang Serampas yang tak bisa bahasa Indonesia ini sudah cukup modern.
Masyarakat Marga Serampas tidak menolak kemajuan.
Itu bisa dilihat jika main ke sana, kita akan menemukan parabola dan televisi hampir di setiap rumah.
"Tidak terlalu ketinggalan dan juga tidak terlalu maju," tambah Depati yang membawahi tiga desa ini sembari tertawa.
Anak Badulambun
Pada waktu yang berbeda Tribunjambi.com menghubungi Alutral, anak lelaki Badulambun yang urutan keempat dan sudah berumur 59 tahun.
"Dulu itu awal tahun 1962, dio ke Jakarta. Melalui Danrem Jambi waktu itu ia dijemput oleh anak buah Kolonel Abunjani. Satu letnan dan dua sersan. Di bawa ke Jambi dan langsung berangkat ke Jakarta," ungkapnya.
Alutral membenarkan perihal ayahnya yang waktu itu berangkat ke Jambi dan langsung ke Jakarta untuk mengobati Bung Karno waktu itu.

"Kalau kata orang dusun tu namonyo menghilang 4 sampai 6 bulan. Dibawa ke istana Bogor, istana Bali, keliling-keliling," kisahnya.
Pada waktu itu kondisi Soekarno, tutur Alutral menceritakan sang ayah, mengalami sakit Batu Rajo atau yang biasa dikenal dengan batu ginjal.
Bung Karno, diketahui Alutral dari cerita ayahnya, tidak mau dioperasi.
Karena itulah Badulambun yang kemudian dikirim ke Jakarta.
Hadiah yang berbeda
Versi berbeda dari yang diceritakan M Yusuf dan Alutral, ada pada hadiah untuk Badulambun.
Alutral menambahkan waktu itu presiden pertama itu menawarkan hadiah mobil, boleh pilih mobil mana pun yang dia mau.
Badulambun hanya menginginkan oleh pemerintah dibukanya jalan.

"Cuma itu maunyo, minta buka jalan dari Bangko sampai ke Tanjung Kasri," ungkapnya.
Badulambun juga ditawari untuk ditarik menjadi tentara nasional waktu itu.
Karena sebelumnya, ia pejuang dari Syarikat Abang, namun tetap saja ia menolak.
Badulambun dikenal anaknya sebagai pria yang tidak banyak ngomong tapi banyak berbuat.
"Orangnyo lembut, penyabar, sederhana dan tipe pekerja. Kalau dibandingkan dengan sayo sekarang, bapak lebih penyabar tidak mudah tersulut amarahnya," ungkap mantan pegawai PU ini.
Alutral manambahkan bahwa karakter bapaknya itu tenang.
• Pelindo II Jambi Wajibkan Karyawan Bongkar Muat di Pelabuhan Pakai Masker, Antisipasi Virus Corona
• Percaya Diri Didukung PDIP di Pilgub Jambi 2020, Safrial : Saya Kader Berprestasi
• Nasib Intelijen Berhasil Tak Dipuji, Gagal Dicaci, Hilang Tak Dicari, Mati tak Ada yang Mengakui
Ia membandingkan dengan dirinya yang masih mudah marah jikalau dalam keadaan terjepit.
"Kalau untuk hal-hal kecil, ia tidak masalah. Tapi kalau ada penyerangan dari luar waktu itu, dia baru turun. Orangnya juga lebih berjiwa besar dan lapang dada," kenang pria yang baru pensiun 2011 ini. (jaka hendra baittri / Tribunjambi.com)
• Menyentuh Hati, Orangutan Ini Ulurkan Tangan ke Pria yang Masuk ke Kolam Penuh Ular
• Ada Perubahan Tapal Batas, KPU Bungo Akan Koordinasi dengan Disdukcapil
• Bermula dari Menunggu Ganjil Genap, Lalu Cekik Polantas, Pria Anarkis Terancam 10 Tahun Penjara
• Cabai Merah Sumbang Inflasi Terbesar, Kota Muara Bungo Alami Inflasi 0,74 Persen pada Januari 2020
• Sambangi Singkut, Fasha Bekali Santri Ponpes Jiwa Entrepreneur, Bagikan Kursi Roda dan Bantu Masjid
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: