Kisah Militer RI
Kisah Prajurit Paskhas Hilang di Hutan Angker Selama 7 Hari, Sang Instruktur Sampai Panggil Dukun
Kisah Prajurit Paskhas Hilang di Hutan Angker Selama 7 Hari, Sang Instruktur Sampai Panggil Dukun
Kisah Prajurit Paskhas Hilang di Hutan Angker Selama 7 Hari, Sang Instruktur Sampai Panggil Dukun
TRIBUNJAMBI.COM - Menjadi seorang anggota TNI sungguh jadi profesi yang banyak diinginkan para pemuda di Indonesia.
Namun menjadi seorang anggota TNI tidaklah mudah.
Latihan keras untuk menempa fisik hingga mental sering dilakukan agar pasukan tersebut kuat dalam menjalani misi.
Melihat latihan anggota TNI. khususnya elite TNI memang bukan main-main gemblengannya.
Bahkan saat bergabung menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidaklah mudah.
Latihan berat hingga ujian yang sangat sulit harus dilalui.
Belum lagi bila memasuki fase bergabung dengan Pasukan khusus tiap angkatan di Korps TNI.
• Hujan Peluru di Saparua 1999, Peluru Sniper Musuh Incar Kepala Kopassus, Denjaka dan Paskhas
• Peristiwa 1999, Sniper Incar Kepala Kopassus Denjaka dan Satbravo Paskhas, Hujan Peluru di Saparua
• KOMPI C Dihujani Peluru Penembak Runduk, Kopassus, Denjaka & Paskhas Redakan Konflik Saparua 1999
• Pasukan Elite TNI AU, Paskhas Hadapi Pasukan Interfet & Gurkha, Kedua Gagal Menyerang saat Tahu Ini
• KETIKA Hujan Peluru di Saparua, Sniper Terlatih Mengincar Kepala Sat-81 Kopassus, Denjaka & Paskhas
• Berapa Biaya Mencetak 1 Pilot Tempur TNI AU? Kisah Pertempuran Paskhas Ini Beri Jawaban
Berbicara masuk dan jadi bagian dari pasukan khusus TNI.
Satu diantara pasukan khusus Indonesia dari TNI AU sungguh memerlukan keahlian yang sangat baik.
Materi paling menegangkan dalam pendidikan siswa komando Pasukan Khas (Paskhas) pasukan khusus dari TNI AU adalah ketika memasuki tahap pelolosan diri.

Dalam tahap pelolosan diri, dalam istilah dunia militer dikenal sebagai Survival Evasion Resistance and Escape (SERE).
Siswa komando digembleng agar bisa meloloskan diri dari kepungan musuh sambil melakukan perlawanan.
Tapi dalam sistem pendidikan komando Paskhas materi SERE yang dilaksanakan adalah menggembleng siswa selain bisa lolos dari kejaran musuh juga agar bisa mencari tempat persembunyian yang paling sulit ditemukan.
Siswa komando Paskhas yang tempat persembunyiannya tidak bisa ditemukan oleh para pemburunya dalam hal ini para pelatih, akan mendapatkan nilai tersendiri dalam proses kelulusannya.
Oleh karena itu dalam tahap materi SERE, para siswa komando Paskhas yang saat itu masih menggunakan lokasi latihan di hutan Ranca Upas, Ciwidey, Bandung.
• Cerita Tessy Keluar dari Marinir TNI AL dan Pilih Jalan Hidup Jadi Pelawak, Siapa Sangka Dulu Sangar
• Meski Jadi Jenderal Kesayangan Soeharto, Nasib Benny Moerdani Tragis Kala Peringati Anak Pak Harto
• Uang Ratusan Juta Milik DPRD Sarolangun Dicuri, Istri Sayuti Menjerit Lihat Kaca Mobil Pecah
• TANTANG Pria yang Dituduh Selingkuhan Istrinya, Ari Gunting Tewas di Tangan Can & Anak Tiri Korban
• Begini Ancaman Nikita Mirzani Pada Orang yang Hujat & Tertawakan Kasusnya, Kini Diperbolehkan Pulang
• Dalaman Perempuan Asal Aceh Diamankan Polisi, Kapolres Bungo Ungkap Alasannya
Berusaha keras mencari tempat persembunyian yang memang paling sulit ditemukan para pelatih.
Pasalnya makin cepat siswa komando tertangkap pelatih yang berperan sebagai pasukan pengejar dan situasinya dibuat seperti dalam pertempuran sungguhan.
Siswa bersangkutan juga akan makin cepat masuk ke “kamp tawanan” untuk diinterogasi sambil dihajar.
Suatu kali ada satu personel siswa komando yang bersembunyi di bawah jembatan dalam hutan yang jarang sekali dilalui karena terkenal angker.

Ketika siswa komando itu sudah merasa aman bersembunyi di bawah jembatan dan mulai berkhayal jika dirinya tertangkap para pelatih, tiba-tiba ia seperti memasuki sebuah keraton.
Dalam keraton yang berpenghuni banyak orang itu, ia bahkan dijamu dengan makanan enak dan diberi uang serta emas dalam jumlah banyak.
Sementara itu para pelatih pendidikan komando Paskhas sudah lebih tiga hari melakukan pencarian terhadap prajurit bersangkutan dengan dibantu “orang pintar”.
Para pelatih merasa sedikit tenang dan punya harapan karena “orang pintar" alias dukun bersangkutan bilang, siswa komando yang hilang akan ditemukan dalam keadaan hidup.
• Oknum Polwan Selingkuh dengan Perwira Polisi, Suami Sudah Maafkan, Malah Diulang Check In di Hotel
• Geger Penemuan Mayat di Jurang, Ternyata Jasad Edward Silaban yang Tewas Saat Tagih Utang Rp70 Juta
• Bahas Pilkada 2024, Wacana Kepala Daerah Kembali Dipilih DPRD Muncul di Jambi
• Garang Saat Hina Wali Kota Surabaya di Medsos, IRT Ini Mendadak Berubah Kala Bertemu Tri Risma
• BKPSDM Masih Lakukan Persiapan, Ini Jadwal Tes SKD CPNS Bungo
• Download MP3 Gudang Lagu Dangdut Koplo dan Cover dari Nella Kharisma yang Paling Populer (VIDEO)
Pada hari ketujuh menghilangnya siswa komando Paskhas itu, para pelatih akhirnya berhasil menemukannya di bawah jembatan dalam keadaan hidup.
Siswa komando yang tidak mengalami sakit dan masih sehat itu bahkan bisa bercerita tentang pengalamannya masuk dunia gaib, diberi makan enak, diberi uang dan emas dalam jumlah banyak.
Tapi ketika uang dan emas yang ditaruh di saku itu dikeluarkan, ternyata hanya berupa daun-daunan dan kerikil.
Namun menghilangnya siswa komando Paskhas selama satu minggu itu ternyata berefek positif.
Para siswa pendidikan komando yang sedang digojlok di “kamp tawanan” dan diperlakukan ala tawanan perang sungguhan, siksaannya menjadi berkurang.

Atau dalam istilah para siswa komando Paskhas, interogasi dan siksaan dalam tahap penggojlokkan di kamp tawanan “lebih manusiawi”. (Agustinus Winardi Intisari.grid.id)
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:
IKUTI FANSPAGE TRIBUN JAMBI DI FACEBOOK: