Dua Hari Hilang, Warga Mandiangin Ditemukan Mengapung di Sungai dengan Tubuh Hancur
Darman (59) ditemukan tewas setelah kecurigaan keluarga timbul karena korban tidak pulang saat berada di kebun.
Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
Dua Hari Hilang, Warga Mandiangin Ditemukan Mengapung di Sungai dengan Tubuh Hancur
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Darman (59) ditemukan tewas setelah kecurigaan keluarga timbul karena korban tidak pulang saat berada di kebun.
Korban yang merupakan warga Desa Mandiangin itu ditemukan dengan kondisi tubuh tidak utuh dan mengapung di Sungai Butang, Desa Talang Serdang, Kecamatan Mandiangin, Sarolangun.
Mayat Darman sempat menggerkan warga lantaran ia ditemukan tewas dengan luka parah bagian kaki kana sudah hilang.
Warga menduga, tewasnya Darman itu akibat serangan dari binatang buas.
Kapolsek Mandiangin, Iptu Adi Prayitno membenarkan jika ada penemuan mayat di sungai Butang, Desa Talang Serdang, Kecamatan Mandiangin dalam kondisi hanyut dalam sungai.
• Lima Ruko dan Satu Rumah di Sarolangun Habis Terbakar, Damkar Berjibaku hingga Dini Hari
• Disnakertrans Terus Awasi TKA di Tanjab Timur, Jumlahnya Buat Kaget
• Pencurian Ternak Marak di Tanjabtim, Sapi Rp 10 Juta Habis Dikuliti Maling
Penemuam itu pada hari Rabu tanggal 1 Januari 2020 sekitar pukul 10.00 WIB.
"Kami juga dapet info dari masyarakat," kata kapolsek, Kamis (3/1).
Kronologis singkat bahwa pada hari Selasa 31 Desember 2019, sekira pukul 06.00 WIB, korban bernama Susilo Sudarman (59) pergi kebun karet yang berada di Sungai Butang, Desa Talang Serdang, Kecamatan Mandiangin.
Korban hingga sore tidak kunjung pulang ke rumah, keluargapun resah dan akhirnya anak korban menghubungi handphone korban sekira pukul 15.00 WIB, namun tidak dijawab oleh korban.
Sekira pukul 18.00 WIB anak korban bersama dengan masyarakat menyusul korban ke kebun, namun korban tidak ada.
Saat itu, anak korban menelpon korban kembali, namun yang ada hanyalah suara handphone milik ayahnya (korban).
"Handpone itu tergeletak di pinggir sungai beserta pakaian korban," katanya.
Kemudian anak korban bersama masyarakat menyisir sekitaran lokasi hingga pagi 1 Januari 2020 korban pun belum ditemukan.
Masyarakat kembali mencari korban dengan berpencar. Pada pukul 10.00 WIB, salah seorang warga melihat seperti tubuh berwana coklat.