5 Tahun Masalah Limbah Sampah Tak Ada Solusi, Warga Pemancar TVRI Sungai Penuh Langsung Aksi
Warga lingkungan pemancar TVRI Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh mengeluh masalah penampungan limbah lima desa tidak berfungsi optimal.
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
5 Tahun Masalah Limbah Sampah Tak Ada Solusi, Warga Pemancar TVRI Sungai Penuh Langsung Aksi
TRIBUNJAMBI.COM, SUNGAIPENUH - Warga lingkungan pemancar TVRI Kecamatan Hamparan Rawang Kota Sungai Penuh mengeluh masalah penampungan limbah lima desa tidak berfungsi optimal.
Akibatnya, saluran irigasi kerap banjir di musim hujan. Sedangkan di musim panas keluhan warga setempat adalah bau tak sedap yang keluar dari drainase penampungan lima desa tersebut.
Lima desa tersebut masing-masing adalah, Desa Maliki Air, Desa Kampung Dalam, Desa Larik Kemahan, Desa Kampung Diilir, dan Desa Dusun Diilir Kecamatan Hamparan Rawang.
Belum adanya respon dari pemerintah, membuat warga gotong-royong bersama, Minggu (22/12). Yakni mencari solusi persoalan yang bertahun-tahun dialami dengan cara menutup sementara drainase di Siulak Deras, Depati Tujuh – Hamparan Rawang.
• Tiga Desa di Limun Terendam Banjir, Pemkab Sarolangun Bentuk Tim Kebencanaan
• Kronologi Cewek di Tebo Digilir Tiga Pria di Depan Sang Pacar, Pelaku Pura-pura Pergoki Korban
• Terbukti Ikut Korupsi Alkes Bungo, Bos PT Raziyan Anugrah Farma Divonis 1,2 Tahun Penjara
• Sesuai Arahan Presiden Jokowi, Eselon IV DPMPTSP Provinsi Jambi Dihapus Per Januari 2020
“Ya, sudah hampir lima tahun kami mengeluhkan kondisi ini. Selain rumah warga Pemancar yang digenang banjir kami juga menghirup bau tak sedap yang keluar dari saluran irigasi ini,” jelas Andi Suyup selaku tokoh masyarakat setempat kepada wartawan, Minggu, (22/12).
Asril Adnan Rio ketua lingkungan pemancar TVRI juga mengungkapkan hal yang sama. Ia mengatakan, bahwa di dalam persoalan limbah keluarga ini pihaknya sudah pernah menyampaikan melalui pihak kecamatan dan pemerintah Kota Sungai Penuh.
“Namun sayang, sampai detik ini laporan yang disampaikan pada saat pembukaan MTQ yang dihadiri oleh bapak Walikota pada 20 September 2019 lalu tidak direalisasi. Dan kami merasa kecewa atas laporan yang tidak ditanggapi ini,” jelasnya.
Meskipun sudah adanya pembuangan limbah ini, namun tidak mencukupi kapasitas debit air yang ada.
“Pembuangan limbahnya terkesan asal ada. Dan tidak bermanfaat. Buktinya, sampai saat ini banjir masih terjadi dan bau busuk saluran drainase masih ada dan belum mendapatkan solusi konkrit dari pemerintah,” ujarnya.
Jika keluhan ini tidak disikapi serius, maka dalam waktu dekat masyarakat lingkungan pemancar TVRI akan melakukan aksi pemblokiran dan menutup saluran drainase di lingkungan pemancar TVRI.
“Kalau tidak disikapi dalam waktu dekat kami akan menutup saluran drainase ini secara permanen,” tegasnya.
• Ancaman DBD Tinggi, Dinkes Kota Jambi Bentuk Tim G1R1J
• Masih Ada Pedagang di Tempat Lama, Pedagang Pasar Parit I Ngeluh ke Bupati Safrial Sepi Pembeli
• Alat Berat Tak Boleh Lewat Kebun Warga, BPBD Sulit Evakuasi Korban PETI di Merangin
• Al Haris Beberkan Penyebab 78 Jamaah Umrah Terkatung-katung di Jakarta, Agen Travel Akan Dipanggil
Camat Hamparan Rawang ketika dimintai tanggapannya mengungkapkan, bahwa persoalan ini merupakan masalah sampah.
“Ini masalah sampah dari Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci,” singkat Camat Hamparan Rawang Sev Eka Putra.(*)