Ancaman DBD Tinggi, Dinkes Kota Jambi Bentuk Tim G1R1J

Tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jambi masih menjadi ancaman serius dan perlu diantisipasi secara dini.

Penulis: Rohmayana | Editor: Teguh Suprayitno
tribunjambi/abdullah usman
Fooging, pemberantasan nyamuk DBD. 

Ancaman DBD Tinggi, Dinkes Kota Jambi Bentuk Tim G1R1J

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Jambi masih menjadi ancaman serius dan perlu diantisipasi secara dini. Meskipun memang diakui oleh pihak Dinkes Kota Jambi, merubah sikap kepedulian masyarakat tidak mudah.

Untuk itu, Dinkes Kota Jambi punya cara sendiri untuk hal itu. Di antaranya adalah dengan cara kegiatan pencegahan dan pengendalian DBD Kota Jambi, melalui pembentukan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J).

Hal ini seperti yang dikatakan oleh Kadinkes Kota Jambi dr Ida Yuliati melalui Kasi P2PM Dinkes Kota Jambi, Safri. “Kami sekarang ada Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik. Di mana, dalam satu anggota keluarga bisa ditunjuk siapa yang menjadi juru pemantau jentiknya,” sebutnya.

Piring Jambe-e Produk Ramah Lingkungan Pengganti Styrofoam dan Plastik

Alat Berat Tak Boleh Lewat Kebun Warga, BPBD Sulit Evakuasi Korban PETI di Merangin

Sedekah Payo Turun Ba Umo, Tradisi Masyarakat Desa Senaung Sambut Musim Tanam

Gara-gara Sering Bertengkar, 300 Lebih Pasutri di Bungo Cerai

Lanjut Safri, hal ini perlu diperluas menjadi satu rumah satu jumatik. Mengingat, kondisi tiap kelurahan dan kecamatan sangat luas. Sehingga perlu dibentuk gerakan tersebut. Hasil pantauan itu pun nanti akan ditulis kan dalam Kartu Pemeriksaan Jentik G1R1J.

“Jadi nanti yang sudah ditunjuk itu, setiap harinya memantau. Kondisi air di pagi hari seperti apa dan sore hari seperti apa. Baru dicatat kan di Kartu Pemeriksaan Jentik,” jelasnya.

Mengenai Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik ini juga turut dibenarkan oleh Kabid PMK Dinkes Kota Jambi, Nur Indrayeti. Katanya, nantinya setiap minggu atau akhir pekan koordinator jumantik kelurahan akan mendatangi rumah-rumah warga dan memeriksa Kartu Pemeriksaan Jentik.

“Jadi nanti koordinator nya itu periksa hasil G1R1J. Ini juga unutk mengambil sikap atau langkah apa yang akan dilakukan, jika memang di rumah warga itu ada jentik nyamuk,” jelasnya.

Namun memang diakui olehnya, saat ini kepedulian masyarakat dalam menjaga lingkungan agar tetap bersih dirasa sangat minim. Maka dari itu, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.

“Itu yang ingin kita rubah, mindset dari masyarakat bagaimana masyarakat dalam pengendalian DBD secara luas mungkin kesehatan lingkungan yang bersih,” terangnya.

Selain itu juga, gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) baik dengan cara fogging, gerakan 3 M (mengubur, menutup, dan menguras) juga terus diimbau oleh pihaknya.

“Namun tetap ada cara-cara lain yang dirasa perlu dilakukan oleh masyarakat itu sendiri, demi menjaga lingkungannya terjaga dan bersih dari jentik nyamuk.” pungkasnya. (Rohmayana)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved