Piring Jambe-e Produk Ramah Lingkungan Pengganti Styrofoam dan Plastik
Rumah Jambe-e memproduksi Piring Jambe-e dari bahan alam dan dengan proses yang ramah lingkungan.
Piring Jambe-e Produk Ramah Lingkungan Pengganti Styrofoam dan Plastik
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI -Piring jambe-e merupakan salah satu produk ramah lingkungan yang diproduksi oleh Rumah Jambe-e. Rumah Jambe-e adalah usaha rintisan alummni Universitas Jambi (Unja) yang fokus dengan isu-isu lingkungan hidup.
Berbekal hasil penelitian inverntor, Yesnisa, F Oktaria, Sahrial, Rumah Jambe-e memproduksi Piring Jambe-e dari bahan alam dan dengan proses yang ramah lingkungan, tanpa bahan tambahan kimia. Sehingga dihasilkan produk Piring Jambe-e yang mewarisi sifat-sifat alami bahan bakunya yang aman bagi kesehatan, ramah lingkungan namun tetap fungsional sebagai perlengkapan makan.
CEO, Rudi Nata menyampaikan Rumah Jambe-e dimulai pada 2017. Rumah Jambe-e juga bekerja sama dengan LP2M Unja.
“Proses awalnya ini menggunakan mesin press. Kendalanya mencari suhu yang tepat dan lama pressnya. Kalau sebentar bentuknya tidak kokoh, kalau waktu dan suhu pas itu bisa menghasilkan piring yang bagus,” ungkapnya, (22/12).
• Alat Berat Tak Boleh Lewat Kebun Warga, BPBD Sulit Evakuasi Korban PETI di Merangin
• Masih Ada Pedagang di Tempat Lama, Pedagang Pasar Parit I Ngeluh ke Bupati Safrial Sepi Pembeli
• Sedekah Payo Turun Ba Umo, Tradisi Masyarakat Desa Senaung Sambut Musim Tanam
• KPU Launching Pilkada Tanjab Barat 2020, Bupati Safrial: Jangan Golput
Satu pelepah pinang bisa membuat 4-5 piring ukuran 6 inci. Hal ini tergantung dengan ukuran pelepah. Secara fungsi Piring Jambe-e bisa untuk makanan yang tidak terlalu basah semacam gorengan, snack dan sebagainya. Kalau untuk makanan berkuah seperti bakso atau mie rebus itu bisa juga asalkan cepat dihabiskan.
“Kita lagi mengembangkan produknya. Inginnya piring ini bisa dipakai ulang. Untuk sekarang masih sekali pakai. Untuk makanan kering itu bisa dipakai ulang, dengan catatan saat pencucian jangan direndam. Bisa dibasahi, disabun dan keringkan,” tuturnya.
Adapun konsep awal Piring Jambe-e untuk mengganti styrofoam dan piring plastik. Nilai yang diambil di sini adalah piring pelepah pinang ini aman untuk kesehatan. Sedangkan untuk plastik dan styrofoam kalau dibuang limbahnya akan susah terurai.
Saat ini Piring Jambe-e belum dijual. Menurutnya, berdasarkan referensi yang telah ada satu piring ini dijual Rp2-3 ribu. Karena bahan baku pelepah pinang ini banyak di Jambi, harganya bisa dibawah itu.
Bahan baku pelepah pinang ia dapat di Tanjabtim dan Tanjabar tepatnya di Desa Betara. Satu pelepah yang lebar dibeli degan harga Rp500 perak.
“Dari segi bentuk, itu kita kembangkan dari satu bentuk. Ada yang satu layer ada yang double layer. Kelompokkan lagi ada yang bermotif dan polos. Satu desain itu ada 4. Mesin saat ini ada 5, jadi ada 20 varian. Pembuatan 1 piring 1-2 menit,” jelasnya.
Kedepannya ia berharap Piring Jambe-e bisa digunakan masyarakat Indonesia untuk pengurangan sampah plastik. Bisa menambah perekonomian masyarakat Jambi khususnya di Tanjabtim dan Tanjabar yang tadinya pelepah pinang tidak ada nilai jual kini bisa ternilai. (lai)
Sambil Menangis, Ashanty Ungkap Tak Rela Melepas Aurel untuk Menikah dengan Atta Halilintar |
![]() |
---|
Kabar Gembira! BLT UMKM Mulai Cair Maret 2021, Dana Insentif Rp 2,4 Juta Langsung ke Rekening |
![]() |
---|
Setelah Sebut Tak Berkeringat di Partai Demokrat, Kini Jhoni Allen Sebut Kongres V Direkayasa SBY |
![]() |
---|
12 Hari Istri Tak Pulang ke Rumah, Suami di Muarojambi Dirundung Kerinduan dan Kekhawatiran |
![]() |
---|
Alasannya Kerokan, Suami Kepergok Lagi Selingkuh, Awalnya Curiga Gerak Gerik Suami |
![]() |
---|