Santri di Bahar Meninggal

Kronologi Santri di Jambi Meninggal, Diduga Dianiaya di Ponpes, Pulang dalam Kondisi Demam Tinggi

Kronologi santri di Jambi yang meninggal dunia diduga dianiaya di pondok pesantren. M Rido sempat muntah darah sebelum mengembuskan napas terakhir.

Penulis: tribunjambi | Editor: Suci Rahayu PK
kompas.com
Ilustrasi penganiayaan 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kronologi santri di Jambi yang meninggal dunia diduga dianiaya di pondok pesantren.

Santri di Jambi bernama M Rido merupakan santri di Pondok Pesantren Fathul Ulum, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.

Dia meninggal dunia pada Kamis, 25 September 2025 setelah pulang dari pondok pesantren.

Seorang anggota keluarga mengungkapkan dugaan M Rido mengalami penganiayaan di lingkungan pondok pesantren sebelum meninggal dunia.

Peristiwa itu berawal pada pekan lalu, saat pihak pondok pesantren mengantarkan M Rido ke rumah karena kondisi demam tinggi.

Setelah itu, pihak keluarga membawa M Rido ke Rumah Sakit Umum Daerah Sungai Bahar (Unit I) Muaro Jambi. Pihak rumah sakit tidak bisa menangani kondisi pasien.

Baca juga: Viral Pak Kepsek dan Bu Guru SD Karaoke Pakai Smart TV Bantuan Pemerintah di Sekolah

Baca juga: Dua Pria di Jambi Terjerat Kasus Curi Motor Sekaligus Begal hingga Korban Diamputasi

Lalu, pihak keluarga membawa M Rido ke RSUD Abdul Manap Kota Jambi, disana pihak rumah sakit pun menyatakan tidak bisa menanganinya, sama seperti rumah sakit sebelumnya.

Pihak keluarga membawa ke RSUD Raden Mattaher Jambi yang merupakan rumah sakit provinsi. Korban kemudian meninggal dunia

"Ada luka-luka di tubuh, lebam memar di badan," kata pihak keluarga. 

Dia mengatakan dokter RSUD Raden Mattaher Jambi juga sempat mengungkapkan ada yang tidak wajar dengan kondisinya.

Informasi yang dihimpun Tribun Jambi, M Rido sempat muntah darah sebelum mengembuskan napas terakhir.

Foto-foto lebam di tubuh dan darah yang keluar dari mulut M Rido pun beredar via WhatsApp dan media sosial.

Terlihat foto M Rido saat berada di rumah sakit. Lebam di lengan, kaki, dan badannya. Selain itu ada foto darah di kain putih.

"Kronologinya saya belum bisa menjabarkan, takut salah bicara, intinya banyak kejanggalan," ujar kerabat almarhum M Rido.

Pihak pondok pesantren bersama polsek, menurut informasi yang dihimpun, telah datang ke rumah keluarga almarhum M Rido di Desa Panca Bakti, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi.

Baca juga: Saling Klaim Ketua Umum PPP Mardiono vs Agus Suparmanto, Jejak Dualisme Partai Lambang Kakbah

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved