Kisah Militer
BENNY Moerdani Banting Baret Merah, hingga Para Jenderal Kaget: Rupanya Gegara Prajurit Berkaki Satu
TRIBUNJAMBI.COM - Suasana di ruangan itu tiba-tiba berubah tegang. Jenderal Benny Moerdani mendadak melakukan hal ini.
TRIBUNJAMBI.COM - Suasana di ruangan itu tiba-tiba berubah tegang. Jenderal Benny Moerdani mendadak melakukan hal ini.
Para jenderal pun dibuat kaget. Gara-gara membela prajurit Kopassus berkaki satu ini.
Ceritanya pada tahun itu ada aturan tentang penghapusan tentara yang mengalami cacat.
Rekan sekaligus atasannya di pasukan elite TNI,Benny Moerdani, berusaha membelanya mati-matian di depan pimpinan.
• RUBEN Terpaksa Bohongi Betrand Peto, Kaget Anak Angkat Sarwendah Diperlakukan Begini di Panggung
Namun apa mau dikata, akhirnya dua prajurit RPKAD (sekarang Kopassus) itu malah dimutasi.

Kisah tentang legenda Kopassus itu bernama Agus Hernoto, kawan seperjuangan Benny Moerdani.
Agus Hernoto merupakan seorang prajurit RPKAD yang kehilangan kaki saat pertempuran di pedalaman Papua, pada pertengahan 1962. Dia satu di antara komandan di lapangan.
• Pesona Lesung di Festival Kampung Senaung 2019, Hiburan Tahunan Warga di Muarojambi
Pasukannya terlibat kontak senjata hebat melawan Belanda.
Dalam kondisi terluka parah pada bagian punggung dan kaki kiri, Agus menjadi tawanan Belanda di Sorong, Papua.
Agus mendapat penyiksaan, namun tidak secuil informasi bocor dari mulutnya. Prajurit Kopassus ini tetap bertahan dalam kondisi fisik parah, tetap menyimpan informasi terkait operasi besar-besaran yang dipimpin Benny Moerdani.
• Ruang Rawat Bripda Saud di RSUD STS Tebo Dijaga Ketat, Banyak Polisi Berbaju Sipil
Karena tak mendapat pengobatan memadai, kaki kirinya membusuk dan mengeluarkan belatung. Kaki kirinya diamputasi menggunakan peralatan medis seadanya.
Kisah Agus Hernoto itu dituliskan di buku Legenda Pasukan Komando: Dari Kopassus sampai Operasi Khusus, Penerbit Buku Kompas.
Dari masa Orde Lama hingga Orde Baru, anggota Kopassus ( Komando Pasukan Khusus) ini mengabdi.
Daya juang Agus Hernoto sangat tinggi, meski kehilangan kakinya saat memimpin Operasi Benteng I pembebasan Irian Barat.
• Evakuasi Korban PETI di Merangin Dihentikan Sementara, 5 Penambang Asal Pati Masih Tertimbun Lonsor
Agus merupakan anggota pasukan Kopassus yang berkaki satu yng istimewa
Dia dikenal begitu menjiwai motto Kopassus "berani-benar-berhasil", bahkan setelah dia tidak bergabung lagi denganKopassus.
Agus didepak dari RPKAD ( Resimen Para Komando Angkatan Darat) lantaran kondisi fisiknya.

Agus kehilangan satu kakinya saat memimpin Operasi Benteng I. Saat itu, kakinya tertembak tentara Belanda.
• Keluarga Besar Pomparan Toga Marbun di Jambi Akan Didata Ulang
Anak buahnya berusaha membopong dan menyelamatkan komandannya. Namun, di situasi kala itu, Agus memilih jalannya sendiri.
Dia tetap berada di medan pertempuran, hingga akhirnya tertangkap dan ditawan tentara Belanda.
Pasukan Belanda memperlakukan Agus sesuai konvesi Jeneva. Agus dirawat hingga sembuh, tapi kakinya terpaksa diamputasi, mengingat luka tembaknya sudah membusuk.
Agus masih hidup dan Irian Barat akhirnya jatuh ke tangan Indonesia.
Kabar buruk tiba
Kabar buruk kemudian menghampiri.
• Air Sungai Batanghari di Tebo Bisa Kembali Meluap, Air Limpahan dari Sumbar Perlu Diwaspadai
Pada akhir 1964, diadakan sebuah pertemuan perwira RPKADmembahas penghapusan tentara cacat dari RPKAD. Agus termasuk di dalamnya.
Keputusan itu sempat diprotes atasan Agus, Benny Moerdani.
Alih-alih mendapat persetujuan, Benny justru dimutasi ke Kostrad karena dianggap membangkang. Sedangkan Agus tetap dikeluarkan dari RPKAD.
Sekeluarnya dari Kopassus, Agus sempat bergabung dengan Resimen Tjakrabirawa atau Pasukan Pengawal Presiden RI Soekarno.
• Enam Pekerja PETI di Merangin Tewas Terkubur, Kapolres: Masyarakat Belum Mau Terbuka
Dijelaskan dalam buku 'Bagimu Negeri, Jiwa Raga Kami' karya Bob Heryanto Hernoto, Agus kemudian ditarik Benny Moerdaniuntuk bergabung di unit intelijen Kostrad.
Sejak itulah, Agus melanjutkan karier militernya di dunia intelijen.
Mengutip dari Kompas.com, Agus dan Benny lalu bergabung dengan Operasi khusus (Opsus) yang dipimpin oleh Ali Moertopo.
Keduanya bertanggung jawab langsung kepada Presiden Soeharto.
Di dalam Opsus, Agus menjadi orang kepercayaan Ali dan Benny.
Bahkan, siapa pun yang ingin bertemu dengan Ali dan Benny harus melalui Agus, sehingga muncul ungkapan "Agus itu Opsus. Opsus itu Agus".
• Banyak Jenis Kopi Enak di Galeri Ipemi, Coba Cicipi Kopi Juaro Khas Jambi
Di dalam Opsus Agus bertugas menjadi semacam Komandan Detasemen Markas atau Dandenma) yang mengatur segala hal terkait operasi-operasi opsus.
Dia juga terlibat dalam berbagai operasi Opsus di Irian Barat dan Timor Timur.
Terima Bintang Sakti
Agus juga sempat mendapat penghargaan Bintang Sakti dari pemerintah setelah ada kesaksian akan keberaniannya saat berhadapan dengan tentara Belanda saat ditawan.
• Terungkap Ibu Dari Bayi Laki-laki Dalam Baskom di Kamar Mandi Sekolah di Magetan
Tak banyak prajurit meraih penghargaan tertinggi di militer ini. Hanya mereka yang menunjukkan sikap luar biasa dalam tugas negara yang pantas menyandangnya. Agus satu diantaranya.

Malahan, Presiden Soeharto disebut-sebut selalu mengingat Agus.
Setiap mereka bertemu, Soeharto pasti selalu menanyakan kondisi kaki Agus.
Benny banting baret demi Agus
Benny Moerdani masih tidak terima dan marah, terkait dirinya yang pernah didepak sebagai anggota RPKAD setelah membelaAgus Hernoto.
Kemarahan itu diluapkannya saat menghadiri undanganKopassus pada 1985.
Kemarahan legenda Kopassus itu dituliskan dalam bukuSintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando karya Hendro Subroto.
• Menyantap Tongseng Kambing, Menu Andalan Galeri Ipemi di Jambi
Benny yang saat itu menjabat sebagai Panglima TNI, diminta untuk memberikan baret merah kehormatan Kopassus kepada Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Sultan Iskandar.
Sebelum acara dimulai, Benny beristirahat di ruang KomandanKopassus, Brigjen Sintong Panjaitan.
Di sana ada pula KASAD, Jenderal Try Sutrisno, Wakil KASAD, Letjen TNI Edi Sudrajat, dan Wakil Komandan Kopassus, Kolonel Kuntara.
Ada kejadian mengejutkan di ruangan sedang ditempati para perwira tinggi TNI itu.
Saat Brigjen Sintong memberikan baret merah kehormatanKopassus, Benny membanting baret itu ke meja dan akhirnya jatuh di lantai.
Sontak orang-orang di ruangan itu terkejut saat melihat Benny begitu emosi dan berwajah seram.
Namun, pada akhirnya Benny bersedia mengenakan baret itu dan mengikuti acara. Semua jadi lega dan upacara pun berjalan lancar.
• Berbanding Terbalik, Seperti Ini Penampakan Kamar Tahanan Setya Novanto, Standar Koruptor Begini?
Karier Agus Hernoto
- Divisi Brawijaya
- Batalion Andi Mattalatta
- RPKAD / Kopassus
- Resimen Tjakrabirawa
- Operasi Pasukan Khusus (Opsus) Kostrad dan Operasi Pasukan Khusus Bakin (Irian Jaya dan Timor Timur)
• 6 Penambang PETI di Merangin Terkubur Lonsor, Kades Pulau Baru Tak Tahu Nasib Korban
- Pusintelstrat Hankam (Bais ABRI)
Baca kisah-kisah tentang Kopassus dan pasukan elite TNI di tribunjambi.com. (*)