Kisah Militer RI

Dipecundangi Kopassus, SAS Satuan Elite Terhebat Dunia Takluk di Kalimantan Lewat Taktik Sosok Ini

Dipecundangi Kopassus, SAS Satuan Elite Terhebat Dunia Takluk di Kalimantan Lewat Taktik Sosok Ini

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Intisari
Ilustrasi pasukan SAS Inggris. 

Poin pertama, pertinggi ketahanan revolusi Indonesia. Kedua, bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Serawak, dan Sabah untuk menghancurkan Malaysia.

Masih Signifikan, Petani Kopi di Tanjab Barat Berharap Ada Kenaikan Harga

Sakit Hati Diputus Cinta, Penjual Martabak Sebar Video Syur Mantan Pacar Begini Endingnya!

DP Mulai 7 Jutaan, Tawaran Menarik untuk Rajanya Pick Up No.1 di Indonesia

Benar Ahok Akan Turun Tangan Saat Jokowi Ngaku Tahu Mafia Minyak yang Suka Impor? Sosok Dirahasiakan

(KOGA).

Tugas yang dibebankan kepada KOGA adalah mempersiapkan operasi militer terhadap Malaysia.

Sebagai Panglima KOGA, Omar Dhani bertanggung jawab langsung kepada Panglima Tertinggi ABRI/KOTI, Presiden Soekarno.

Penyusupan ke perbatasan

Tapi sebelum KOGA dibentuk, aksi penyusupan yang dilancarkan sukarelawan Indonesia sudah berlangsung cukup lama.

Operasi penyusupan yang dilakukan Indonesia ke wilayah perbatasan Malaysia, sesungguhnya merupakan operasi berbahaya. Musuh yang dihadapi merupakan pasukan reguler terlatih dan berpengalaman di berbagai medan perang.

Militer Malaysia didukung Inggris dan negara-negara persemakmurannya, seperti Selandia baru dan Australia.

Pasukan itu tidak bisa dihadapi oleh pasukan gerilya TNI yang menyamar dan mengunakan persenjataan terbatas.

Ilustrasi Kopassus
Ilustrasi Kopassus 

Dalam kondisi itu, gerilyawan Indonesia yang terdiri dari sukarelawan harus menghadapi pasukan Gurkha dan SAS Inggris yang sudah sangat berpengalaman dalam pertempuran hutan.

Selain itu, garis perbatasan Malaysia-Indonesia yang panjangnya sekira 1.000 Km, juga tidak mungkin diamankan hanya oleh pasukan gerilya.

Kondisi itu mungkin tidak terpikirkan Presiden Soekarno yang sedang bersemangat setelah sukses merebut Irian Barat lewat Trikora.

Tapi, bagi Panglima Angkatan Darat, Letnan Jenderal Achmad Yani, situasi medan tempur di perbatasan sangat merisaukannya. Itu menjadi pikirannya, kendati Angkatan Darat sudah mengirim Batalyon II RPKAD untuk mengamankan perbatasan.

Seperti dilansir dari buku Benny Moerdani: Tragedi Seorang Loyalis, Letjen Ahmad Yani segera memanggil personel andalan RPKAD yang sukses memimpin perang gerilya di Irian Barat, Mayor Benny Moerdani.

Tugas yang kemudian dibebankan kepada Benny adalah segera berangkat ke Kalimantan Utara dan mengorganisasi cara menangkal aksi penyusupan pasukan Inggris.

Karena tugas Benny Moerdani merupakan misi rahasia, setibanya di Kalimantan Utara, tim tidak menggunakan identitas prajurit RPKAD.

Kesulitan Tangani Sampah, DLH Bungo Keluhkan Minimnya Petugas dan Peralatan

Rocky Gerung Tegas Sebut Tito Karnavian Radikal, Dampak Sebut Jakarta Kumuh di Banding dari Beijing

Marshanda Ancam Masukan Karen Idol ke Penjara, Tak Terima Dituduh Pelakor, Pertanyakan 2 Hal Ini

VIDEO : Kakek Muklis, Pengemis Bawa Uang Rp 194 Juta di Tas Ransel,Fotonya Terpajang di Panti Sosial

Benny yang berangkat langsung dari Cijantung, Jakarta, hanya membawa tim kecil.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved