Kisah Militer RI

Kisah Nyata! Pasukan Kopassus di Kira Burung Raksasa dan Mau Dimakan Suku Kanibal saat Misi Ini

Kisah Nyata! Pasukan Kopassus di Kira Burung Raksasa dan Mau Dimakan Suku Kanibal saat Misi Ini

Editor: Andreas Eko Prasetyo
galadergi.com
Kisah Nyata! Pasukan Kopassus di Kira Burung Raksasa dan Mau Dimakan Suku Kanibal saat Misi Ini 

Kisah Nyata! Pasukan Kopassus di Kira Burung Raksasa dan Mau Dimakan Suku Kanibal saat Misi Ini

TRIBUNJAMBI.COM - Kisah satu ini nyata pernah terjadi dialami oleh satuan elite TNI AD, Komando Pasukan Khusus.

Dilansir oleh Intisari.com, prajurit Kopassus diberikan sebuah misi setelah ditemukannya jasad Rockfeller yang hanya berupa sepotong kaki masih mengenakan sepatu.

Berdasarkan sepatu itulah, sepotong kaki tersebut dikenali sebagai jasad dari mendiang.

Kabar kematian Rockfeller dengan cara yang sangat tragis itu pun menjadi perhatian dunia internasional termasuk rumor bahwa Rockfeller telah dimakan oleh suku terasing yang tinggal di hutan belantara Papua Nugini.

Rumor tentang keberadaan suku pemakan manusia itu tak hanya beredar di Papua Nugini namun juga menyebar ke kawasan pedalaman Irian Barat (Papua).

Satuan 81 Kopassus Sangat Misterius, Jalankan Misi Rahasia Berbulan-bulan Istri Sendiri Tak Tahu

Kisah Kompi C Sat-81 Diberondong Peluru Sniper, Rekannya Jadi Tameng Hidup Anggota Kopassus

Peristiwa 1964 Kopassus vs Marinir di Lapangan Banteng, Jakarta Mencekam Gara-gara Salah Paham

MISI Penyamaran Intelijen Kopassus, Sersan Badri Ditembaki Teman Sendiri & Ditampar Anggota TNI

Pada tahun 1960-an daerah Papua tersebut memang masih merupakan hutan lebat yang belum terjamah.

Pada 5 Mei 1969 meski rumor tentang keberadaan suku pemakan manusia di pedalaman Papua masih santer, sekitar 7 anggota pasukan baret merah (RPKAD/Kopassus), 5 anggota Kodam XVII Cenderawasih Papua dan tiga warga asing yang juga kru televisi NBC, AS serta satu wartawan TVRI, Hendro Subroto melaksanakan ekspedisi ke Lembah X yang berlokasi di lereng utara gunung Jayawijaya.

Tim ekspedisi yang berjumlah total 16 orang itu dipimpin oleh personel RPKAD Kapten Feisal Tanjung sebagai Komandan Tim dan Lettu Sintong Panjaitan sebagai Perwira Operasi.

Kekasih Youtuber Kekeyi Dituding Homo, Beredar Video Call Rio Ramadhan dengan Mimi Peri

SEA Games 2019 Filipina Dicap Gagal, Buruknya Persiapan, Jalan kaki ke Stadion, Minum Beli Sendiri?

Cuplikan Gol Hasil Akhir Timnas Indonesia U22 vs Thailand di SEA Games 2019, Garuda Muda Menang 2-0

Lokasi ekspedisi disebut sebagai Lembah X dan berada di lereng utara Gunung Jayawijaya yang berpemandangan elok sekaligus merupakan tempat yang belum pernah dijamah oleh manusia dari luar.

Suku setempat masih dikenal sebagai suku yang sangat terasing dan dimungkinkan merupakan suku yang masih memakan manusia seperti yang dialami oleh Rockfeller.

Dengan risiko yang tinggi itu pengendali ekspedisi Pangdam XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Sarwo Edhie Wibowo berpesan agar tim siap menghadapi kemungkinan terburuk.

Dalam menjalankan ekspedidi semua anggota militer mengenakan seragam militer lengkap, bersenjata senapan serbu AK-47 dan pistol, parang, tali-temali dan lainnya.

Sebelum tim ekspedisi Lembah X diterjunkan melalui udara Lettu Sintong terlebih dahulu melakukan orientasi medan melalui udara dengan cara menumpang pesawat misionaris jenis Cesna.

BUKAN Masalah Pribadi, Ini Alasan Sebenarnya Fadli Zon Nyinyir Soal Ahok Jadi Komut Pertamina

SINDIRAN Tito Karnavian ke Gubernur DKI, Pak Anies Jakarta Kayak Kampung Dibanding Dengan Shanghai

MOELDOKO Ungkap Fakta Baru Kasus Pencekalan Rizieq Shihab, Ternyata Selama Ini Imam Besar FPI Tidak

Lalu sesuai rencana tim akan diterjunkan pada lokasi padang ilalang yang berdekatan dengan perkampungan yang diduga masih dihuni oleh suku terasing pemakan manusia.

Pada 2 Oktober 1969, semua tim bersama keperluan logistik diterjunkan sesuai rencana meski dengan perasaan tak karuan.

Pasalnya, mereka harus mendarat di daerah sangat terpencil yang konon didiami suku terasing yang masih suka memakan manusia.

Dengan perhitungan seperti itu maka aksi penerjunan termasuk misi nekat.

Apalagi meski bersenjata lengkap para personel RPKAD dan Kodam Cenderawasih dilarang melepaskan tembakan kecuali dalam kondisi sangat terpaksa.

Halaman
123
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved