Menilik Peluang Anies Baswedan vs Tito Karnavian di Pilpres 2024

Mengapa Mahfud MD terpental dari kursi calon wakil presiden yang nyaris ia duduki menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019?

Editor: Suci Rahayu PK
kolase
Tito Karnavian dan Anies Baswedan 

Paloh sebelumnya sudah melakukan cek ombak atau test the water dengan menyatakan dukungan kepada Gubernur DKI Jakarta itu yang kemudian “berbuah masam” berupa dicuekin-nya dia oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat keduanya sama-sama menghadiri pelantikan Jokowi-Ma’ruf.

Cek ombak itu akan ia lanjutkan dengan mengundang Anies ke perhelatan Kongres Partai Nasdem, 8-11 November 2019 di Jakarta.

Bahkan Anies-lah yang didaulat membuka kongres tersebut.

Lalu, bagaimana dengan PKS? Parpol ini juga tampak sedang menggadang-gadang Anies.

Bila berhasil memimpin Jakarta, apalagi bila terpilih kembali dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta tahun 2022, hampir pasti Anies akan maju sebagai capres/cawapres pada Pilpres 2024.

Sejak aksi demonstrasi menuntut Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari kursi Gubernur DKI Jakarta merebak pada 2016, hingga kini Anies dikonotasikan sebagai representasi pemimpin kaum muslim di tengah sikap kurang ramah Presiden Jokowi terhadap umat Islam.

Gagal Tahan Nafsu Syahwat, Pengantin Baru Paksa Adik Ipar Hubungan Intim Sampai Hamil!

Ramalan Cinta Zodiak Hari Ini (7/11) - Gemini Mulai Ragu, Aries Sensitif dengan yang Romantis

Maka Pilpres 2019 yang baru lalu dan juga Pilpres 2024 kelak diasumsikan sebagai pertarungan kalangan muslim (religius), kalau tidak boleh dikatakan pro-khilafah, versus kalangan pro-Bhinneka Tunggal Ika (nasionalis), bahkan mungkin ada yang komunis.

Dengan kata lain, konstelasi dan kontestasi politik di Indonesia belum bergeser sejak awal kemerdekaan hingga kini: religius versus nasionalis.

Bila pada Pipres 2014 dan 2019 kaum religius belum berhasil meraih kemenangan atas kaum nasionalis, berarti kondisinya masih sama dengan yang terjadi pada era Orde Lama dan Orde Baru.

Lalu, siapa tokoh yang akan muncul dari kaum nasionalis?

Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Tri Rismaharini, dan Ridwan Kamil merupakan sejumlah nama yang digadang-gadang sejumlah parpol.

Tapi bisa saja nanti muncul nama lain yang sebelumnya tak diperhitungkan, seperti Jokowi yang tiba-tiba muncul sebagai capres pada Pilpres 2014.

Sayangnya, baik Puan, Ganjar, Risma maupun Emil tampaknya hanya cocok untuk lapis kedua alias cawapres.

Untuk capres dari kalangan nasionalis, masih remang-remang.

Namun, tampaknya kini mulai muncul tokoh yang mungkin akan menjadi “kuda hitam” capres dari kalangan nasionalis, yakni Tito Karnavian.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved