DINYATAKAN Tak Bersalah Usai Dipenjara 19 Tahun, Pria Australia Ini Dapat Kompensasi Rp 76 Miliar
TRIBUNJAMBI.COM - Pria Australia dipidana penjara seumur hidup pada 1995 atas pembunuhan seorang perwira
Bukti itulah yang digunakan jaksa untuk mengaitkannya dengan TKP.
Namun dalam sidang ulang kasus ini, Hakim Martin menolak penjelasan Smith mengenai bukti kunci tersebut, menyebutnya tidak memiliki kredibilitas.
• Serapan Anggaran Pemprov Jambi di Bawah 50 Persen, Sekda Sebut Ini Penyebabnya
Meski demikian, keterangan Smith ini telah membuka penyelidikan baru yang kemudian menemukan kelemahan pada bukti kunci yang digunakan untuk menghukum Eastman pada 1995.
Hal lain yang menguatkan kelemahan dalam bukti kunci itu adalah pernyataan saksi utama dalam penyelidikan kasus ini, yaitu seorang ilmuwan forensik bernama Robert Collins Barnes.
• Hari Jumat Mustajab Doa! Rasulullah Menganjurkan Umat Muslim Lakukan Doa dan Amalan Ini!
Ketika tampil bersaksi di pengadilan, Barnes ditanyai mengenai partikel residu tembakan secara terperinci.
Pemeriksaan ulang menyimpulkan bahwa kedua TKP, yaitu lokasi pembunuhan di halaman rumah Komisioner Winchester dan mobil Eastman, tidak dapat dikaitkan secara positif.
Residu tembakan yang ada di mobil Eastman, katanya, hanyalah merupakan bukti sirkumstansial.
• Penjelasan Ustaz Abdul Somad, Sebut Pria Tak Boleh Pakai Emas, Ternyata Ada Bahasa Bagi Kesehatan
"Jelas bahwa saksi Barnes tidak mungkin melakukan analisis organik yang menjadi dasar pendapatnya," kata Hakim Martin.
Hakim pun menyimpulkan telah terjadi kesalahan hukum dan merekomendasikan agar hukuman Eastman segera dibatalkan.
Hakim ini mengaku dirinya yakin bahwa Eastman telah melakukan kejahatan, namun ada keraguan yang mengganggunya.
• Target PAD Retribusi Terminal Capai 72 Persen, Dishub Kota Jambi Optimis Capai Target
Karena itu, dia pun memutuskan untuk digelarnya persidangan ulang kasus pembunuhan ini.
Sidang Ulang Terakhir Dalam persidangan ulang kasus ini, terdakwa Eastman terus melakukan perlawanan hukum.
Sidang ulang itu sendiri sempat tertunda karena Eastman keberatan dengan Hakim Anthony Whealy asal New South Wales yang ditunjuk untuk menangani kasus ini.
• SISWI SMP Dicabuli Guru Les Vokal hingga Hamil 8 Bulan: Sembunyikan Kandungan Pakai Hijab Besar
Pada Juni 2018, sidang kedua akhirnya dimulai dan berlangsung enam bulan, dengan dipimpin Hakim Murray Kellam asal Victoria.
Pihak jaksa penuntut umum (JPU) tetap pada tuntutan bahwa Eastman bersalah dalam pembunuhan Komisoner Winchester, yang dibuktikan dengan bukti forensik yang valid.