Buntut Kerusuhan di Wamena, Sejumlah Kepala Daerah Pulangkan Warganya Sampai Bentuk Tim Khusus!

Sejumlah kepala daerah memulangkan warganya yang saat ini ada di Wamena, Papua seiring dengan terjadinya kerusuhan di sana

Editor:
Dok Staff Khusus Gubernur Papua
Salah satu bangunan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, yang hangus terbakar saat terjadi amuk massa pada 23 September lalu, Rabu (25/9/2019) 

TRIBUNJAMBI.COM - Sejumlah kepala daerah memulangkan warganya yang saat ini ada di Wamena, Papua seiring dengan terjadinya kerusuhan di sana.

Inisiatif kepala daerah itu karena warga yang berasal dari berbagai daerah terdampak kerusuhan yang terjadi di Wamena, pada Senin (23/9/2019) lalu.

Perhatian kepala daerah untuk memulangkan warganya di Wamena itu dilakukan dengan berbagai upaya, termasu menggalang sumbangan hingga membentuk tim khusus.

Baca: 19 Perguruan Tinggi dengan Ikatan Dinas di 2019, Lulusannya Bisa Langsung Jadi PNS, dengan Syarat. .

Baca: KESAKSIAN Personel KKO AL, Jasad Jendral A Yani Paling Tragis: Korban G30S/PKI di Lubang Buaya

Baca: Ustaz Abdul Somad: Nia Sholat Tahajud Berjamaah Seperti Diajarkan Rasulullah SAW, Lengkap Tata Cara

1. Pemprov Jateng siap pulangkan warganya

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Tribunnews/Dany Permana)

Peristiwa kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua, yang terjadi pada Senin 23 September 2019 lalu, menjadi perhatian Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Sebab, ada ratusan warga Jawa Tengah di Wamena yang terdampak kericuhan. Untuk itu, Ganjar terus melakukan upaya koordinasi dengan masyarakat Jateng di Wamena dan pemerintah setempat.

Bahkan, Ganjar sudah menugaskan Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemprov Jateng untuk mendata dan terus berkomunikasi.

Dirinya menegaskan bahwa Pemprov siap memulangkan warga Jateng dari Wamena.

"Kalau memang harus dipulangkan dan dari TNI/Polri juga mengatakan harus dipulangkan, maka kita pulangkan. Kalau sekarang masih belum bisa diputuskan, jangan-jangan kita ingin memulangkan, mereka sendiri tidak mau," kata Ganjar, Selasa (1/10/2019).

Ganjar pun mengimbau kepada seluruh warga Jawa Tengah yang ada di Wamena atau di Jayapura untuk tetap tenang.

Baca: Ananda Badudu Siap Hadapi Somasi Polda Metro Jaya, Sebut Proses Pemeriksaan Mahasiswa Tidak Etis

Baca: ASYIK Selingkuh di Kamar Dengan Oknum Dokter Spesialis, Bidan Cantik Digrebek Suami

Baca: Penerimaan Tamtama PK TNI AD Gelombang II-TA 2019, Ini Syarat Lengkapnya

2. Gubernur Banten bentuk tim jemput 17 warganya

Gubernur Banten Wahidin Halim
Gubernur Banten Wahidin Halim ((DOK. Pemerintah Provinsi Banten))

Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan, ada sekitar 17 warga Banten berada di Papua.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, mereka memohon untuk dievakuasi lantaran tidak punya ongkos untuk ke luar pulau.

Wahidin mengatakan, setelah mendengar berita tersebut, dia langsung membentuk tim yang dipimpin oleh Kepala BPBD, untuk penjemputan 17 warga Banten yang tersebar di sejumlah titik di Papua.

"Mereka kesulitan, minta dievakuasi, ingin kembali ke tempat asalnya di Banten, tapi tidak punya biaya," kata Wahidin saat ditemui di Serang, Selasa (1/10/2019).

Saat ini, sambungnya, tim langsung berangkat ke Papua untuk menjemput 17 warga dan memulangkan ke kampung halamannya masing-masing.

"Untuk sementara kita bawa pulang, kembalikan ke sini sambil menunggu situasi kondusif," katanya.

3. Wagub Sulsel Jemput warganya ke Wamena

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman saat diwawancara awak media beberapa waktu lalu.
Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman saat diwawancara awak media beberapa waktu lalu. ((Dok Pemprov Sulsel))

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman sangat prihatin dengan kerusuhan di Wamena.

Ia pun langsung terjun ke lapangan untuk menjenguk dan menjemput warga asal Sulsel yang bermukim di Wamena.

“Saya baru tiba di Wamena ini, sedang mengunjungi korban-korban.

Selain datang menjenguk pengungsi, kita upayakan mengakomodir warga Sulsel yang ingin pulang kampung.

Kita juga sekaligus ke Wamena, membawa bantuan sosial yang dibutuhkan pengungsi,” katanya, Senin (30/9/2019).

Baca: Download Lagu MP3 Sholawat Nissa Sabyan Terpopuler 2019, Video Gambus Habib Syech dan Haddad Alwi

Baca: VIRAL Video Megawati Tak Sapa Surya Paloh dan Tak Mau Salami AHY, PDIP Sebut Hal Biasa

Baca: Sinopsis Film Layer Cake - Mampukah Bandar Narkoba Pensiun dari Dunia Hitam & Menyelamatkan Putrinya

4. Pemprov Sumbar kumpulkan sumbangan Rp 4 miliar

Wagub Sumbar Nasrul Abit (kiri) menerima sumbangan dari perwakilan Pengadilan Tinggi Agama Sumbar, Rabu (2/10/2019) di ruangan kerja Wagub.
Wagub Sumbar Nasrul Abit (kiri) menerima sumbangan dari perwakilan Pengadilan Tinggi Agama Sumbar, Rabu (2/10/2019) di ruangan kerja Wagub. ((KOMPAS.COM/PERDANA PUTRA))

Pasca-kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua pada Senin (23/9/2019) lalu membuat 10 warga asal Sumatera Barat (Sumbar) meninggal dunia dan aset mereka berupa rumah dan toko banyak terbakar.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menyebutkan, di Wamena terdata ada 1.470 yang ingin pulang ke kampung halamannya karena kondisi tidak kondusif akibat adanya kerusuhan.

Nasrul menyebutkan, untuk memulangkan warga asal Sumbar di Wamena, diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 2,5 miliar.

Namun, ternyata sumbangan yang dikumpulkan Pemprov Sumbar melebihi target Rp 2,5 miliar.

"Sudah terkumpul Rp 4 miliar. Tadi malam saat penggalangan dana di Jakarta terkumpul Rp 3,1 miliar. Kemudian, di rekening 'Sumbar Peduli Sesama' ada sekitar Rp 1 miliar," katanya saat menerima sumbangan dari Pengadilan Tinggi Agama Sumbar, di Padang, Rabu (2/10/2019).

5. Gubernur Sumut bentuk tim khusus

Edy Rahmayadi saat mendaftar sebagai calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) ke KPU setempat. Alasan Edy Rahmayadi Mundur dari Kursi Ketua Umum PSSI, Kepemimpinan PSSI diserahkan ke Joko Driyono yang menjabat Wakil Ketua PSSI
Edy Rahmayadi saat mendaftar sebagai calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) ke KPU setempat. Alasan Edy Rahmayadi Mundur dari Kursi Ketua Umum PSSI, Kepemimpinan PSSI diserahkan ke Joko Driyono yang menjabat Wakil Ketua PSSI (TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI)

Untuk menangani warga Sumatera Utara (Sumut) yang terdampak pasca-kerusuhan di Wamena, Papua, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi membentuk tim khusus.

Tim di bawah naungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut ini akan segera bekerja dan berangkat ke Papua untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan.

Berdasarkan informasi dari Aksi Cepat Tanggap (ACT), sedikitnya ada 720 warga Sumut yang mengungsi di Kodim 1702 Jayawijaya, Polres Wamena, Bank Papua, dan beberapa titik pengungsian lain, bahkan ada beberapa warga meminta dipulangkan.

“ Warga Sumut di sana harus segera dievakuasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Pemprov Sumut juga sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak di Papua," kata Edy di kantor Gubernur, Selasa (1/10/2019).

6. ACT Jawa Timur beri bantuan

ACT Jatim membuka posko kemanusiaan dan crisis center untuk atasi tragedi Wamena yang dibuka di Kantor ACT Jatim, Jl. Gayungsari Barat X, No. 41 Surabaya.
ACT Jatim membuka posko kemanusiaan dan crisis center untuk atasi tragedi Wamena yang dibuka di Kantor ACT Jatim, Jl. Gayungsari Barat X, No. 41 Surabaya. (Istimewa)

Tragedi kemanusiaan di Wamena telah menyebabkan 33 orang meninggal, 77 orang luka-luka, 10.000 orang mengungsi dan 2.589 orang melarikan diri ke luar papua.

Rencananya hari ini, Rabu (2/10/2019), pesawat Hercules akan mengangkut sekitar 170 penumpang korban konflik kemanusiaan tujuan Makassar dan Malang, Jawa Timur.

ACT Jawa Timur turut berkontribusi menfasilitasi penyambutan warga korban tragedi kemanusiaan dari bandara Abdulrachman Saleh Malang untuk dipulangkan ke daerah asal mereka.

Warga mengalami ketakutan dan trauma yang mendalam sehingga memilih untuk pulang ke daerah asalnya.

Kapten Hasyim anggota TNI AU Lanud Hasanuddin Makassar menyampaikan bahwa akan ada penerbangan Hercules A-1305 menuju Lanud Hasanuddin.

"70 orang tujuan Makassar dan sisanya 100 orang menuju bandara di Malang" ujar Kapten Hasyim.

Sementara itu, Kepala ACT Jawa Timur, Wahyu Sulistianto Putro, saat dikonfirmasi terkait informasi ini akan turut menyambut warga Jatim yang terdampak konflik sosial untuk memberikan dorongan moril dan menfasilitasi warga ke daerah asal.

"Kita akan bantu warga Jatim yang terdampak (tragedi kemanuasiaan Wamena), baik mulai pendampingan psikologis maupun menfasilitasi mereka pulang ke daerah asal" Ujar Wahyu.

Misbahul Huda, Ketua Dewan Pembina ISMI Jawa Timur saat kunjungan tim ACT juga mengajak masyarakat untuk bergerak membantu saudara sebangsa.

"Isu-isu sosial menjadi perhatian, yang terbaru adalah isu tragedi kemanusiaan di Wamena, banyak warga yang membutuhkan bantuan papan, sandang atau materi lainnya. Untuk itu, kepedulian terbaik bisa disalurkan melalui Aksi Cepat Tanggap (ACT) "

ACT Jatim membuka posko kemanusiaan dan crisis center untuk atasi tragedi Wamena yang dibuka di Kantor ACT Jatim, Jl. Gayungsari Barat X, No. 41 Surabaya. Untuk masyarakat yang ingin menggalang kepedulian bagi saudara sebangsa yang saat ini tertimpa musibah.


Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Kepala Daerah Ramai-ramai Pulangkan Warganya dari Wamena Papua dan Bentuk Timsus, https://surabaya.tribunnews.com/2019/10/02/kepala-daerah-ramai-ramai-pulangkan-warganya-dari-wamena-papua-dan-bentuk-timsus?page=all.


Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved