KESAKSIAN Personel KKO AL, Jasad Jendral A Yani Paling Tragis: Korban G30S/PKI di Lubang Buaya

TRIBUNJAMBI.COM- Hari Kesaktian Pancasila diperingati serentak di seluruh negeri ini, tepat tanggal 1 Oktober kemarin.

Editor: ridwan
kolase wikipedia
Amelia Yani (kiri), Jendral Achmad Yani (kanan) 

TRIBUNJAMBI.COM- Hari Kesaktian Pancasila diperingati serentak di seluruh negeri ini, tepat tanggal 1 Oktober kemarin. 

Manakala kita memperingati Hari Kesaktian Pancasila, maka hal itu tidak bisa dilepaskan peristiwa gerakan 30 September 1965 yang mencekam dan menyayat 54 tahun silam, 

Melansir Kompas.com, Selasa (1/9/2019), peringatan ini dimaksudkan agar bangsa Indonesia mengingat peristiwa kelam Gerakan 30 September 1965.

Pancasila pada saat itu mendapat ancaman dari paham-paham lain yang menyerang, namun pada akhirnya berhasil diselamatkan.

Jika mengingat 54 tahun silam, oknum-oknum tertentu berusaha mengkomuniskan Indonesia.

Baca Juga: Istilah 'Membakar Lemak', Sebenarnya ke Mana Lemak Pergi Setelah Olahraga hingga Jenis Aktivitas yang Ampuh Bakar Lemak

Baca: ASYIK Selingkuh di Kamar Dengan Oknum Dokter Spesialis, Bidan Cantik Digrebek Suami

Baca: Penerimaan Tamtama PK TNI AD Gelombang II-TA 2019, Ini Syarat Lengkapnya

 

Gerakan yang ingin mengganti dasar negara Pancasila dengan Komunis ini menyasar 7 orang perwira tinggi Angkatan Darat lantaran dianggap vokal menghalangi niatan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Dengan memanfaatkan Resimen Tjakrabirawa, G30S/PKI menculik dan membunuh perwira tinggi Angkatan Darat.

Mengutip Akun Youtube MTA TV, Senin (30/9/2019) dalam tayangan video tersebut mewawancarai Pelda (Purn) Sugimin dan Pelda (Purn) Evert Julius Ven Kandou.

Baca Juga: 17 Tahun Buron, Polisi Temukan Pria Ini di Tempat Tak Terduga dengan Bantuan Pesawat Tanpa Awak

Baca: VIRAL Lora Fadil Boyong 3 Istri Sekaligus ke Pelantikan Jadi Anggota DPR RI: Mereka Tinggal 1 Atap

Baca: Download Lagu MP3 Sholawat Nissa Sabyan Terpopuler 2019, Video Gambus Habib Syech dan Haddad Alwi

 

Keduanya adalah tentara yang diberikan tugas oleh Komandan KKO AL saat itu Mayjen Hartono untuk mengangkat jenazah korban G30S di Lubang Buaya, Kompleks Halim.

Sugimin dan Ven Kandou termasuk dari 12 orang yang jadi saksi hidup melihat kekejaman apa yang dilakukan PKI terhadap tujuh perwira TNI AD.

Awal keduanya ditugasi saat itu 3 Oktober 1965 sore hari, seorang personel Kostrad bernama Kapten Sukendar mendatangi Pusat Kormar untuk menemui perwira dinas disana.

Tujuan Kapten Sukendar ialah meminta bantuan personel KKO AL untuk mengangkat jenazah para perwira TNI AD atas mandat dari Pangkostrad Mayjen Soeharto.

Baca Juga: Setahun Pembunuhan Sadis Jurnalis Jamal Khashoggi: Putra Mahkota Saudi Bertanggung Jawab atas Pembunuhan Tersebut, Tapi ...

Baca: VIRAL Video Megawati Tak Sapa Surya Paloh dan Tak Mau Salami AHY, PDIP Sebut Hal Biasa

Baca: Sinopsis Film Layer Cake - Mampukah Bandar Narkoba Pensiun dari Dunia Hitam & Menyelamatkan Putrinya

 

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved