KESAKSIAN Personel KKO AL, Jasad Jendral A Yani Paling Tragis: Korban G30S/PKI di Lubang Buaya
TRIBUNJAMBI.COM- Hari Kesaktian Pancasila diperingati serentak di seluruh negeri ini, tepat tanggal 1 Oktober kemarin.
Lantas Sugimin dan Kandou bersama rekan-rekan naik truk menuju Lubang Buaya.
Sesampainya di Lubang Buaya, Sugimin dan Ven Kandou mengetahui secara jelas tugas apa yang bakal mereka lakukan.
Cepat saja Ven Kandou dan Sugimin langsung diperintahkan untuk masuk ke sumur tua tempat dimana tujuh jenazah perwira tinggi TNI AD dibunuh.
Baca: Ini Dampak Kabut Asap dan Tips Menghadapi Kabut Asap Menurut dr Ida Yulianti
Baca: Jadwal Liga Champions Rabu Malam Ini, Lengkap Penyedia Live Streaming, Barcelona vs Inter Milan
Baca: BREAKING NEWS, Kabut Asap Kembali Selimuti Kota Jambi, Ini Kualitas Udara Kota Jambi 2 Hari Terakhir
Dari 100 meter bau busuk mayat sudah tercium oleh Sugimin dan Ven Kandou saat masuk ke sumur tua itu.
"Masker anti huru-hara tembus baunya, dari 100 meter kita masuk sudah terasa bau (busuknya) jenazah," ujar Ven Kandou.
Baca: OKNUM Dokter & Bidan Tertangkap Basah Sedang Indehoi di Kamar: Polisi Suami Si Bidan Ikut Gerebek
Baca: Daftar Kekayaan Puan Maharani, Rachmat Gobel, Sufmi Dasco Ahmad, Muhaimin Iskandar, Aziz Syamsuddin
"Dua hari setelahnya kami tak bisa makan (gara-gara bau itu)," tambahnya.
Untuk mengangkat jenazah pun secara wajar tidak mungkin.
Hal ini lantaran posisi jenazah dari ketujuh perwira TNI AD di sumur itu terbalik, yakni kaki berada diatas dan kepala dibawah.
Mau tak mau kaki jenazah harus diikat dan ditarik keatas dalam keadaan terbalik.
"Yang ngenes sekali itu (jenazah) pak Jenderal Ahmad Yani dan Jenderal Sutoyo ketika ditarik ke atas sudah dimulut sumur talinya putus," kata Ven Kandou.
Baca Juga: Putranya Terlibat Perusakan Halte Bus, Sang Ayah Tidak Membelanya dan Justru Melaporkannya ke Polisi
Baca: Rumah Tangga Laudya Cynthia Bella & Engku Emran Dikabarkan Retak, Orang Ketiga?
Baca: Profil Pemeran Joker, Joaquin Phoenix, dan Aneka Penghargaan yang Diterima
Putusnya tali itu membuat jenazah keduanya jatuh lagi kedalam sumur tua.
Ven Kandou melanjutkan jika dirinya semakin sedih tatkala melihat kondisi para jenazah, terutama jenderal Ahmad Yani.
"Sedih, saya melihat pak Yani lehernya disayat hampir putus," kata Ven Kandou.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/amelia-yani-achmad-yani_20170921_171123.jpg)