Jadi Langganan Banjir, BNPB Pasang Alat Pendeteksi Banjir di Pulau Pandan Sarolangun

Kabupaten Sarolangun mendapat alat pendeteksi banjir atau Early Warning Sistem (EWS) dari BNPB pusat.

Penulis: Wahyu Herliyanto | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Wahyu Herliyanto
Kabupaten Sarolangun mendapat alat pendeteksi banjir atau Early Warning Sistem (EWS) dari BNPB pusat. 

Jadi Langganan Banjir, BNPB Pasang Alat Pendeteksi Banjir di Pulau Pandan Sarolangun

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN-Kabupaten Sarolangun mendapat alat pendeteksi banjir atau Early Warning Sistem (EWS) dari BNPB pusat.

Bantuan alat itu atas kajian dan penelitian dari pihak Universitas Gajah Mada (UGM) di Desa Pulau Pandan, Kecamatan Limun, Sarolangun yang menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

Kepala Badan Penanggulaan Bencana Daerah (BPBD) Sarolangun, Trianto mengatakan bantuan itu atas hasil survei pihak UGM bekerjasama dengan BNPB di Desa Pulau Pandan, Kecamatan Limun.

Alat itu dimanfaatkan untuk masyarakat dan memberikan informasi tentang tingginya permukaan air sungai.

Alat ini bekerja dengan membunyikan sirine siaga satu sampai tiga. "Ada kode peringatan," katanya, Kamis (26/9).

Dari hasil penelitian mahasiswa UGM itu, katanya, alat tersebut akan berbunyi dengan tiga pemberitahuan dengan bunyi yang berbeda berdasarkan kapasitas air yang terus meningkat.

Baca: Kunker ke Tanjab Barat, Fachrori Minta Korban ISPA Dirawat Gratis

Baca: Diduga Ada Aktivitas PETI Berkedok Galian C, Warga Desa Seling, Tabir Merangin, Resah

Baca: Tutup 30 September, Pemutihan Pajak Kendaraan Tahap II Sumbang PAD Rp 76 Miliar

Baca: Pelajar dan Mahasiswa Bungo di Jogja, Galang Dana Korban Karhutla

Alat tersebut dipasang di pingir Sungai Batang Asai di Desa Pulau Pandan RT. 07 dan 06, mengingat setiap musih hujan wilayah tersebut menjadi langganan banjir.

Katanya, mengenai penjagaan alat pendeteksi itu, berbagai pelatihan dan pembentukan tim siaga sudah dilakukan. Selain itu warga sekitar juga diberikan pembekalan dan diberikan peta maupun jalur evakuasi dan sistem evaluasi.

Menurutnya idealnya Sarolangun membutuhkan alat itu lebih dari satu, mengingat Sarolangun mempunyai beberapa titik rawan banjir, yaitu Kecamatan Pauh dan Sarolangun.

Namun meski demikian, pihaknya sangat berterima kasih atas bantuan dari pusat dan pihak UGM dengan adanya alat ini.

"Kita terima kasih kepada BNPB pusat atas bantuan ini paling tidak memberi pelajaran teknologi warning tentang siaga banjir," katanya. (Cwa)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved