Kekeringan, Lahan Pertanian di Dendang dan Geragai Terancam Gagal Panen

Hingga bulan September akibat kemarau panjang, puluhan hektar lahan pertanian di Tanjab Timur mengalami puso.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUN JAMBI/ABDULLAH USMAN
Sawah di Jambi yang kekeringan akibat kemarau 

Kekeringan, Lahan Pertanian di Dendang dan Geragai Terancam Gagal Panen

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Hingga bulan September akibat kemarau panjang, puluhan hektar lahan pertanian di Tanjab Timur mengalami puso

Kemarau panjang yang masih terjadi saat ini, membuat sejumlah lahan pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), menjadi kekeringan. Bahkan, ada sekitar 48 hektar tanaman padi petani yang mengalami puso (gagal panen).

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Tanjabtim, Sunarno melalui Kabid Tanaman Pangan, Mahmud mengatakan, bahwa tanaman padi yang mengalami gagal panen terjadi pada kelompok tani Embun Pagi II, tepatnya di Desa Kota Kandis, Kecamatan Dendang.

"Itu dampak dari kemarau yang panjang, sehingga menyebabkan kekeringan pada tanaman padi petani," kata Mahmud, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (24/9) Siang.

Baca: Pemkab Tanjab Timur Targetkan Tiga Bulan Pembangunan Pasar Semi Modern Rampung

Baca: Dibubarkan Paksa, Mahasiswa Bertahan di Lapangan Kantor Gubernur Jambi, Beberapa Orang Pingsan

Baca: Kasus Diare Meningkat, 22 Orang Dirawat di RSUD Ahmad Ripin Muarojambi

Baca: Cek Endra Minta Dana Desa Disisihkan untuk Penanggulangan Bencana di Sarolangun

Baca: Pria ini Kabur Setelah Cabuli Anak Tirinya hingga Hamil, Berhasil Diamankan Setelah 2 Bulan Sembunyi

Lebih lanjut dijelaskan Mahmud, bahwa tanaman padi pada kelompok tani tersebut, memang tidak lagi memiliki sumber air, sehingga padi gagal panen. Namun bagi lahan padi yang memiliki potensi air, pihaknya akan membantu dengan mesin pompa air dan hand traktor, sebagai upaya agar tidak terjadinya kekeringan.

"Lahan tanaman padi yang puso di Dendang waktu puso memang tidak ada lagi sumber air. Tapi bagi lahan pertanian yang masih ada potensi air, masih punya kesempatan untuk panen," ungkapnya.

Selain di Dendang, lahan tanaman padi petani di Kecamatan Geragai juga terancam mengalami puso. Sebab, walaupun di lokasi sawah memiliki potensi air, namun air tidak bisa dinaikan ke sawah, karena airnya asam.

"Ya, lahan tanaman padi di Geragai itu luas, tapi terancam gagal panen. Karena kadar air di sekitar sawah itu asam," sebutnya.

Sementara, untuk jumlah lahan padi yang kekeringan masih didata oleh tim PUPT. Nanti tim itu lah yang berhak menentukan kering ringan, sedang dan berat hingga puso. Jadi mereka lah yang mempunyai tanggung jawab untuk menentukan itu.

"Hingga sekarang kita belum mendapatkan data jumlah kekeringan lahan padi. Kita juga masih menunggu konfirmasi dari tim PUPT," tuturnya. (usn)
 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved