Kabut Asap Jambi
Ratusan Ha Hutan Harapan Areal Konsesi PT REKI Terbakar, Bagaimana Ketersediaan Sarpras dan SDM?
kebakaran hutan dan lahan di Jambi dominan di area konsesi perusahaan, baik konsesi hutan tanaman industri, perkebunan kelapa sawit, restorasi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Peristiwa kebakaran hutan dan lahan di Jambi dominan di area konsesi perusahaan, baik konsesi hutan tanaman industri, perkebunan kelapa sawit, restorasi, HPH, dan lainnya.
Kebakaran di areal restorasi terjadi di wilayah yang izinnya dikuasai PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI) dan PT Alam Bukit Tigapuluh (ABT).
Berdasarkan rilis dari PT REKI, selama Januari hingga Agustus 2019, luas area terbakar mencapai 384 ha di Hutan Harapan, yang merupakan area konsesi perusahaan ini.
PT REKI menyebut sebaran hotspots ditemukan di area yang banyak dirambah kelompok masyarakat yang sebagian besar pendatang, seperti di Sungai Jerat dan Pangkalan Ranjau, Kabupaten Batanghari.
Baca: Mengapa Kabut Asap di Jambi Masih Pekat? Analisa KKI Warsi Sudah 47 Ribu ha Lahan dan Hutan Terbakar
Baca: Kunker ke Mapolres Batanghari, Wakapolda Jambi Lihat 22 Terduga Pelaku Pembakar Lahan di PT REKI
Baca: BREAKING NEWS Antisipasi Dampak Kabut Asap, Mulai Hari Ini Pemkot Jambi Liburkan ASN/PTT yang Hamil
Baca: Dikepung Kabut Asap, Warga di Dusun Satu, Desa Puding Muarojambi, Pilih Bertahan di Rumah
Pemadaman api yang dilakukan PT REKI telah mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak antara lain polisi dan TNI.
Polisi menempatkan delapan anggotanya, sementara TNI menempatkan 10 anggotanya membantu pemadaman karhutla.
PT REKI juga mendapat bantuan dari Manggala Agni, BPPD, KPHP Batang Hari, Dinas Kehutanan Jambi, masyarakat SAD Batin Sembilan dan mahasiswa magang dari Jambi, Palembang, dan Bengkulu.
Upaya pemadaman api lebih dari 60 hari berturut-turut belum berhasil dilakukan secara tuntas karena diduga ada sekelompok perambah yang dengan sengaja membakar terus-menerus.
Manajemen PT REKI akhirnya meminta bantuan kepada para pihak yang lebih luas dengan mengajukan surat permohonan kepada Tim Terpadu Kabupaten Batanghari untuk dukungan penanganan kebakaran.
Kapolres Batanghari lalu mengundang para pihak yang tergabung dalam Tim Terpadu ditambah LSM dan masyarakat adat untuk rapat koordinasi 20 September 2019, di Balai Pertemuan Polres Batanghari.