Sadis Banget, Ibu Kandung Merestui Anaknya Digagahi Ayah Tiri di Jambi, Dibayar Rp 300 Ribu

Situasi ini dimanfaatkan pelaku untuk bisa melakukan aksi bejat kepada anak tirinya. Dia meminta izin ibu kandung korban.

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Istimewa
ilustrasi perbuatan asusila. 

Akibat perbuatan tersangka, korban diketahui mengalami robek dibagian kemaluan.

”Ancaman dikenakan pasal 81, 82 Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Ancaman hukuman pidana minimal lima, maksimal lima belas tahun,” pungkasnya.

Kasus ini terungkap karena korban mengalami perubahan sifat.

"Dari yang awalnya ceria, korban tiba-tiba menjadi murung dan pendiam. Ibu korban menayakan atas perubahan sikap itu kepada korban. Lalu korban mengungkapkan apa yang telah dilakukan ayah tirinya," jelasnya.

Sebelum melakukan aksinya, ternyata korban diperlihatkan video hubungan initim.

"Pelaku juga mempertontonkan video porno kepada korban, dan korban diberikan uang Rp 5 ribu," jelasnya.

Yuyan mengimbau kepada orangtua untuk selalu mengawasi gerak gerik anaknya.

"Awasi selalu prilaku anak. Berikan perhatian secara khusus terhadap anak-anak kita. Jika ada terjadi sesuatu, maka cepat laporkan ke polisi. Jagan main hakim sendiri," imbaunya.

Orang Dekat

Nofrans Eka Saputra, Kepala Prodi Psikologi Universitas Jambi, menyoroti faktor pendidikan yang menjadi salah satu faktor rentannya terjadi pelecehan seksual dan seks menyimpang. Tapi kata Nofrans, belum tentu orang yang tidak berpendidikan tidak mengenal norma di masyarakat.

Ia menyebut yang kerap menjadi pelaku pelecehan seksual adalah orang dekat. Artinya antara pelaku dan korban umumnya saling kenal. Seperti yang terjadi di Jambi, ayah dengan anak tiri.

Psikolog Dessy Pramudiani menyebut, pelaku pelecehan seksual sebagian besar memang berasal dari orang terdekat, termasuk ayah tiri. Ayah kandung dan saudara kandung yang lain juga punya peluang melakukan pelecehan sampai dengan persetubuhan.

“Faktor ekonomi dan pendidikan sangat mempengaruhi terjadinya pelaku pelecehan seksual,” kata Dessy. Selain itu juga soal edukasi tentang kesehatan reproduksi juga dirasa masih kurang di kalangan anak dan remaja. Hal ini membuat semakin rentannya anak jadi korban. (Tribunjambi.com)

 Kronologi Kerusuhan Suporter Indonesia saat Timnas Indonesia vs Malaysia, Batu-batu Berhamburan

 Kondisi Terkini Roro Fitria di Penjara, Menangis Sebut Nama-nama Pria yang Pakai Narkoba

 Foto Gisel Pakai Baju Ketat sedang Dugem Beredar, Terekam Kamera Asyik Joget Dengan Cowok

 BREAKING NEWS Mobil Esemka Bima Melucur Siang Ini, Harga di Bawah Rp 150 Juta, Cek Spesifikasi

 Kabar dari Arab Saudi, 181 Warga Negara Indonesia Ditangkap saat Ibadah Haji, Ini Penyebabnya

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved