Kala Hutan di Muarojambi Mulai Hilang Terbakar

Kebakaran di Muarojambi memicu timbulnya bencana kabut asap. Ribuan orang terserang ISPA, tak peduli anak-anak, orang lanjut usia bahkan orang dewasa.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Samsul Bahri
Banyak kawasan hutan di Muarojambi hilang akibat kebakaran. 

Kala Hutan di Muarojambi Mulai Hilang Terbakar

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI- "Hutanku Hilang Karena Terbakar", sepertinya ungkapan itu pantas untuk disematkan dengan kondisi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di berbagai daerah. Entah karena kesengajaan atau karena ketidaksengajaan yang harus di ungkap lewat penyelidikan pihak terkait.

Tidak hanya hutan yang hilang, kebakaran juga memicu timbulnya bencana kabut asap. Ribuan orang terserang ISPA, tak peduli anak-anak, orang lanjut usia bahkan orang dewasa sekalipun.

Kabupaten Muarojambi menjadi Kabupaten yang juga mengalami kebakaran hutan dan lahan. Ini menjadi wanti-wanti bagi pemerintah daerah Kabupaten Muarojambi terlebih lagi ini juga menjadi perhatian pemerintah pusat. Beradasarkan data terakhir sampai 2 September 2019 dari BPBD Kabupaten Muarojambi setidaknya ada sekitar 228,52 hektare lahan di Kabupaten Muarojambi terbakar.

Baca: Serapan Anggaran Capai 70 Persen, Fasha: Ini Pergerakan Positif

Baca: Terdampak Kekeringan, PDAM Tirta Mayang Beri Air Bersih Gratis ke Pelanggan

Baca: Tak Miliki Anggaran, DLH Tanjab Barat Kesulitan Pantau Tingkat Pencemaran Udara Akibat Karhutla

Baca: Satlantas Polres Sarolangun Tilang Ratusan Kendaraan, Pengendara Motor Mendominasi

Rabu pagi (4/9) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat turun ke lokasi posko yang berada di Desa Arang-Arang. Titik ini dijadikan patokan pasalnya hampir 100 persen lahan di Kecamatan Kumpeh ulu termasuk di dalamnya Desa Arang-arang merupakan lahan gambut.

Saat ini, wilayah konsesi PT MAS yang berada di Desa Sipin Teluk Duren, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi masih terbakar. Lokasi lahan PT MAS tersebut berada sekitar 1 kilometer dari permukiman masyarakat.

Tribunjambi.com bersama dengan BNPB Pusat, BPBD Kabupaten Muarojambi, TNI, Polri, Manggala Agni usai di lokasi Posko melanjutkan pada siang harinya untuk meninjau lahan terbakar tersebut dengan menggunakan kendaraan roda empat. Namun ada juga yang menggunakan kendaraan roda dua jenis KLX memasuki lahan tersebut.

Dari jalan utama kami melalui persimpangan sebelah kanan dari Arah Desa Arang-Arang menuju Sipin Teluk Duren. Kemudian sekitar 10 menit kita akan melihat lokasi lahan PT MAS yang masih utuh belum terbakar. 

Untuk menuju lahan PT MAS kita harus menyebrang menggunakan jembatan yang dibuat oleh perusahaan. Jembatan tersebut bukanlah jembatan kayu, atau permanen melainkan jembatan yang menggunakan mesin atau lebih dikenal ponton.

Setelah itu baru sekitar 10 menit kita akan melihat sisi kiri dan sisi kanan hutan yang telah terbakar. Hanya sisa-sisa asap yang muncul di banyak titik-titik lahan yang kemudian mengepul ke atas langit.

Terlihat beberapa orang dari BPBD menyemprotkan air ke berbagai sisi berusaha memadamkan api yang terus membara di dalam gambut.

Hutan ku Hilang Karena Terbakar memang begitu tampak. Sejauh mata memandang, hanya tinggal kayu-kayu hitam yang masih berdiri dalam keadaan gosong karena dilahap api. Sementara dedaunan yang seharusnya hijau kini hanya tampak berwarna coklat.

Baca: Bungo Punya Sirkuit Swaranadwipa Nusantara, Digadang-gadang Terbaik se Indonesia

Baca: Banyak Pelajar di Muarojambi Terjaring Razia Operasi Patuh, Ini Penyebabnya

Baca: Kebakaran Lahan, Sakwan Imbau Perusahaan dan Warga Sarolangun Jaga Lahan Masing-masing

Baca: BREAKING NEWS, Periksa Tanah Bekas Galian,Warga Mayang, Jambi, Temukan Sesuatu yang Dibungkus Daster

Masker dan perlengakapan safety dirasa oleh tim pemadam dapat menjaga diri mereka dari bahaya yang tidak tahu kapan akan datang. Padahal terlihat beberapa bagian dari kayu yang gosong sudah tak kokoh lagi karena akar yang telah terbakar.

Terik panas memang tidak terpapar langsung pada kulit jika menggunakan pakaian panjang. Namun, akan sangat panas, bahkan gerah dan juga sesak jika kita tidak menggunakan masker dan pakaian panjang yang bisa menutupi seluruh badan. Yang tampak dari semua orang yang berada di lokasi adalah orang-orang yang bertopeng seolah berperang dengan panas dan asap.

Pernah melihat cerobong asap dari sebuah pabrik yang menimbulkan asap? Seperti itu lah kondisi yang ada di lahan PT MAS. Banyak "cerobong asap" yang muncul di sepanjang lahan PT MAS yang luas lahannya di perkirakan lebih dari 100 hektare.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved