Soekarno Terseret Pintu Mobil di Serambi Istana Merdeka, Keseharian Presiden yang Tak Terekspose
Pernah membayangkan keseharian Soekarno saat di luar tugas-tugasnya sebagai Presiden Republik Indonesia?
Soekarno Terseret Pintu Mobil di Serambi Istana Merdeka, Keseharian Presiden yang Tak Terekspose
TRIBUNJAMBI.COM – Pernah membayangkan keseharian Soekarno saat di luar tugas-tugasnya sebagai Presiden Republik Indonesia?
Apakah keseharian Soekarno sama seperti saat berpidato atau berbeda?
Ternyata banyak hal yang tak diketahui publik.
Tidak banyak masyarakat yang tahu kebiasaan sehari-hari Bung Karno (BK) semasa hidupnya.
Pribadinya yang sederhana dan akrab lagi lugas semakin tampak ketika Mangil Martowidjojo, mantan Komandan Detasemen Kawal Pribadi, menuangkan pengalamannya dalam buku Kesaksian tentang Bung Karno 1945 – 1967 (Grasindo, 1999) seperti disarikan berikut ini.
Bung Karno (BK) mempunyai kebiasaan memukul-mukul kap atas pintu mobilnya yang akan dinaiki.
Baca: Kisah 1964, Soekarno dan Heldy Gadis Cantik Kalimantan Timur yang Ingin Jadi Desain Interior
Baca: Soekarno Keluar Rumah, Menatap ke Langit lalu Berdoa Sebelum Menulis Teks Proklamasi
Baca: Benang Merah Maia Estianty dan Soekarno Terhubung dari Sang Nenek, Ini Kisah Pacaran Zaman Dulu
Baca: Bandingkan Nagita Slavina dan Adiknya, Marsha Tengker yang Cantik, Ini Hal yang Bikin Tanda Tanya
Baca: Siapa Sebenarnya Nikita Willy? Miliki Sumber Penghasilan yang Fantastis Sering Disebut Ratu Sinetron
Bukan kenapa-kenapa.Sebab, kepala Bung Karno pernah terbentur pinggiran atas pintu mobilnya.
Mulai saat itu pula pengawal selalu diminta BK untuk mengingatkan dengan kata-kata, "Awas pintu, Pak."
Mendengar kata-kata itu, BK selalu menjawab, "Yooooo," sambil memukul kap atas pintu mobilnya terus masuk dan duduk di dalam mobil.
Insiden kecil juga pernah terjadi ketika BK menjemput tamu agung dari luar negeri di lapangan terbang Kemayoran Jakarta, dengan mobil sedan terbuka.
Waktu pintu mobil ditutup dengan keras oleh Sugandhi (ajudan presiden), jari tangan BK terjepit pintu mobil hingga luka berdarah.
Tentu saja sakit sekali. Akan tetapi, untuk menjaga perasaan tamunya, BK tetap tertawa dan melambaikan tangannya kepada rakyat yang mengelu-elukan.
Pernah juga Bung Karno terseret pintu mobil di serambi Istana Merdeka.
Mobil baru berhenti setelah polisi pengawal BK berteriak keras, "Stop, stop!", gara-gara mobil buru-buru dimajukan sopirnya.