Soekarno Terseret Pintu Mobil di Serambi Istana Merdeka, Keseharian Presiden yang Tak Terekspose
Pernah membayangkan keseharian Soekarno saat di luar tugas-tugasnya sebagai Presiden Republik Indonesia?
Pernah suatu hari Bung Kamo berkata kepada Mangil, "Mangil, kamu itu selalu dekat Bapak.
Ibaratnya kamu harus selalu memegang baju Bapak sebelah belakang.
Maka dari itu, kamu supaya selalu membawa sakarin dan korek api.
Sungguh pun yang minta api itu bukan saya, tetapi orang lain. Kamu memberikan api kepada orang yang akan merokok, kamu dapat pahala."
Mangilpun selalu membawa korek api, sekalipun ia tidak merokok.
Bung Karno menyukai rokok merek States Express 555.
Pernah dalam suatu perjalanan, sehabis makan BK minta rokok "555", tetapi tidak ada yang punya.
Ia berkata kepada rombongannya, "Bapak ini merokok sehari hanya dua batang. Tiap-tiap habis makan satu batang. Kok rokok saya satu kaleng yang isinya 50 batang bisa habis satu hari, itu bagaimana?"
Sejak itu, setiap dalam perjalanan, Mangil membawakan rokok Bung Karno supaya selalu utuh, tidak ada yang berani minta rokok padanya, karena Mangil sendiri tidak merokok.
Tetapi kalau keluar istana, selain air putih juga Ovaltine yang selalu disediakan oleh Pembantu Inspektur Polisi Sogol, anggota DKP.
BK senang sekali menonton pergelaran wayang kulit di Istana Negara.
Dalam suatu pertunjukan wayang, ia kagum akan kepahlawanan dan kepatriotan Gatotkaca.
Pernah suatu pagi, seusai menonton pertunjukan wayang kulit, BK bertanya kepada Sugandhi, "Ndi, lucu tidak banyolannya tadi malam?"
Sugandhi menjawab, "Lucu sanget, Pak (lucu sekali, Pak)."
"Coba tirukan, apa yang kau anggap lucu," kata BK lagi.