Cerita Warga SAD Pascapenangkapan Kelompok SMB, Wanita dan Anak-anak Menghilang di Hutan
Waktu menunjukkan pukul 19.00 WIB, belasan anak, wanita dan pria dari warga Suku Anak Dalam (SAD) tampak tengah berbaring di lantai beralas terpal.
Penulis: Dedy Nurdin | Editor: Teguh Suprayitno
Cerita Warga SAD Pascapenangkapan Kelompok SMB, Wanita dan Anak-anak Menghilang di Hutan
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Waktu menunjukkan pukul 19.00 WIB, belasan anak, wanita dan pria dari warga Suku Anak Dalam (SAD) tampak tengah berbaring di lantai beralas terpal.
Di depan ruang peralatan kantor milik Dinas Dosial Provinsi Jambi, sebagian terlihat tertidur lelap setelah melepas kerinduan dengan anggota keluarga mereka yang kini ditahan di Mapolda Jambi atas kasus dugaan keterlibatan dengan kelompok Sarikat Mandiri Batanghari.
Mereka tidur saling berkelompok, sebagian menggunakan kontong kresek sebagai bantal, ada pula yang tidur dengan berbantal lengan.
Mereka tidur berkelompok. Suasana gelap seolah memberi ketenangan sejenak untuk menghilangkan lelah setelah seharian berharap bertemu dengan keluarga yang mereka rindukan.
Rombogan warga SAD ini didominasi anak-anak dan perempuan, keluarga dari 11 orang warga SAD yang ditahan.
Salah seorang pria paruh baya bertelanjang dada tiba-tiba duduk dan terlihat awas. Beberapa remaja yang tengah duduk berkumpul di selasar kantor pun mendadak diam dan berbisik-bisik sambil melihat satu layar handphone beramai-ramai.
Baca: Setengah Jam Baku Tembak dengan Polisi, Madan Akhirnya Tewas di Semak-semak
Baca: Madan Mengaku dari Jambi, Pengen Numpang di Rumah Janda Awalnya Alasan Minta Minum
Baca: Warga Sungai Bungur Kaget Dengar Baku Tembak, Syafriadi Sembunyi di Belakang Rumah Sebelum Tewas
Baca: Dua Speed Boat di Pelabuhan Kuala Tungkal Tiba-tiba Terbakar, Polres Tanjabbar Sebut Ini Penyebabnya
Baca: Dua Speed Boat di Pelabuhan Kuala Tungkal Tiba-tiba Terbakar, Polres Tanjabbar Sebut Ini Penyebabnya
Saat dihampiri, salah satu remaja sempat diam sejenak, namun setelah Tribunjambi.com memperkenalkan diri baru lah warga SAD ini menyahut.
"Coba temui bapak itu saja, kami baru datang bang. Tadi dak ikut ke Polda," katanya sambil menunjuk datuk Asril yang sejak awal kedatangan Tribunjambi.com terus mengawasi dari tempatnya berbaring.
"Sudah ketemu keluarganya tadi tuk?" tanya Tribunjambi.com yang kemudian dijawab Datuk Asril, "Sudah tadi siang," katanya.
Istri Datuk Asril pun menyela obrolan yang baru akan dimulai, ia bersukur karena bisa bertemu dengan keuarganya yang sudah lama jauh dari pandangannya.
"Sudah sebulan tujuh hari, hari ini baru bisa ketemu," ujar istri Datuk Asril.
"Kami ke sini tadinya perempuan semua berangkat, yang laki-laki nyusul kami karena orang ini tidak ada yang tau kami pergi," sambungnya.
Istri datuk Asril mengaku nekat meninggalkan perkampungan SAD di Muara Kilis, Kecamatan Tengah Ilir, Kabupaten Tebo bersama beberapa anak dan istri warga SAD yang kini berstatus tersangka tak lagi kuat menahan rindu dengan kedua anaknya.
"Kami rindu anak-anak kami, dak tetahan lagi. Selama sebulan tujuh hari ini dak tenang perasaan," katanya.