Driver Online Tewas Dicekik, Jasadnya Dibuang: Akbar Dicekam Ketakutan, 2 Pelaku Sudah Divonis Mati
TRIBUNJAMBI.COM, PALEMBANG-Dalam pelariannya, otak perampokan driver online Akbar mengaku dihantui ketakutan.
Namun di tengah perjalanan, tindakan mereka justru membuat nyawa korbannya yakni Sofyan melayang.
"Korban dicekik oleh Redho dan Pran. Saya posisinya di samping driver. Kemudian saya langsung pindah posisi dan ambil alih kendali sopir,"ujarnya.
5. Buang Jenazah Korban dan Kebagian Uang Penjualan Mobil Rp 5,3 Juta
Baca: Kisah Pasukan Kopassus Serbu Dukun Kebal Bernama Mbah Suro di Gunung Kendheng Karena Simpatisan PKI
Setelah ketiga rekannya membuang jenazah Sofyan di kawasan Kecamatan Lakitan, Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, Akbar yang saat itu mengaku duduk di kursi sopir langsung tancap gas dan menuju ke rumah Fran yang berada di sungai Lanang.
Mereka bersepakat untuk menjual mobil milik korban dan didapatlah hasil sebesar Rp.23 juta.
"Saya menerima Rp 5,3 juta. Selebihnya dibagi-bagi sama yang lain,"ucapnya.
6. Berpindah-Pindah dan Dicekam Ketakutan
Selama hampir sepuluh bulan buron, Akbar Al Farizi (34) mengaku sempat berpindah-pindah tempat dan bekerja serabutan.
Baca: Video Wanita Berhijab Ada di IG Merry, Penampakannya Bikin Salfok, Calon Istri Asisten Raffi Ahmad?
Dia mengaku selalu memilih tinggal di pondok kecil di tengah kebun saat masih buron.
"Dalam pelarian saya pernah tinggal di Tanjung Lengkayang muara dua. Sampai disana saya bersembunyi di pondok kebun di wilayah itu. Terus lari lagi sampai di Kisam Muara Dua. Di sana saya kerja serabutan di kebun kopi,"ungkapnya.
Dalam masa pelariannya itu, Akbar mengaku sempat ada niat untuk melarikan diri.
7. Takut Ditembak Mati
Namun hal itu urung dilakukannya setelah mendengar saran dari orang-orang yang berada di sekitarnya.
Baca: Buncit Pada Perut Syahrini Semakin Tampak, Dapat Panggilan Baru dari Reino Barack, Benar Hamil?
"Soalnya saya dengar omongan ibu dan orang-orang lain, katanya kalau tertangkap saya akan akan ditembak mati. Jadi saya takut untuk menyerahkan diri,"ujarnya.
Terkait vonis hukuman mati yang dijatuhkan pada dua temannya yakni Ridwan alias Rido (42) dan Acuandra alias Acun (21), Akbar mengaku tidak mengetahui akan hal tersebut.
"Namanya juga di dusun (kampung), jadi tidak ada handphone atau sinyal atau lain-lain,"ujarnya.
Baca: Obat Kadaluarsa di RSUD KH Daud Arif, Kuala Tungkal Senilai Rp 370 Juta , Dimusnahkan
8. Minta Maaf kepada Keluarga Korban
Akbar juga menyampaikan permintaan maafnya pada keluarga korban.
"Saya menyampaikan ke keluarga korban memang saya salah, saya khilaf, saya minta maaf,"ujarnya.
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Selama Buron Akbar Otak Perampokan Driver Online Sofyan Dicekam Ketakutan dan Ungkap 7 Fakta Baru,
Baca: Harga Sembako di Kota Jambi Terpantau Normal, Harga Cabai Masih Tinggi