Kisah Militer RI
Bermodalkan Bawang Putih dan Kain Putih,30 Kopassus Pukul Mundur 3000 Pemberontak Kongo
TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan elite TNI-AD alias Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memiliki kemampuan
Mereka berjalan menyusuri danau. Setelah matahari terbenam, mereka memantapkan strategi penyerangan sambil beristirahat di tepi danau.
Baca: Sempat 2x Ditolak, Preman Terminal jadi Perwira Kopassus: Letkol Untung Pranoto 17x Naik Pangkat
Strategi cerdik Kopassus pun dilakukan tanpa diawali gempuran bom.
Tepat pukul 12 malam, mereka membungkus diri menggunakan kain putih di atas kapal hitam.
Kain putih itu pun melayang-layang terterpa angin malam.
Semerbak bawang putih tercium dari sosok mereka yang melayang-layang bak hantu gentayangan.
Mereka sengaja menyamar menjadi hantu untuk menundukkan pasukan pemberontak itu.
Baca: Tak Bisa Santai, Bawaslu Kota Jambi Ditagih Laporan Divisi
Pasalnya, pemberontak itu percaya dan sangat takut pada hantu putih.
Hal itulah yang dimanfaatkan anggota Kopassus untuk memberikan serangan ampuh.
Terbukti, saat 'hantu putih' itu mendekat menerobos pintu masuk, para pemberontak gemetar ketakutan.
Dalam waktu 30 menit saja, markas pemberontak pun terkuasai. Sebanyak 3.000 pemberontak menyerah tanpa adanya baku tembak.
Memang terlihat mustahil, Panglima PBB Kongo Letjen Kadebe Ngeso pun seakan tak percaya dengan strategi cerdik prajurit Kopassus itu.
Baca: Kursi Wakil Ketua Dewan Milik Demokrat untuk Burhanuddin Mahir
Kehebatan prajurit Kopassus di kancah internasional juga sempat dikisahkan saat KTT ASEAN ke-13 tahun 1987
Saat itu pemerintah Indonesia mengirimkan pasukan TNI untuk turut mengamankan konferensi tersebut, bahkan Kopassus sampai menyamar sebagai paspampres Filipina
Sepanjang tahun 1980-1987an negara Filipina tengah dirundung konflik hebat.
Saat itu, banyak kudeta dan pemberontak separatis yang mengancam pemerintahan Filipina
Baca: Karena Kabut Asap, Lomba 17 Agustus di Kota Jambi Terancam Ditunda