26 Hektare Lahan Terbakar di Kumpeh Ulu Sudah Padam, 128 Personel Berjibaku Padamkan Api
Kebakaran lahan di Desa Sipin Teluk Duren, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi hingga Minggu (4/8) masih belum padam.
"Kita mengawal penyelamatan gambut ini dengan Perda, di samping kita menjaga ekosistem gambut yang banyak flora dan Fauna. Diharapkan masyarakat yang hidup di lingkungan gambut bisa sejahtera," kata Sekda.
Provinsi Jambi memilik sekitar 716.311 hektare lahan gambut tersebar di Kabupaten Muaro Jambi, Tanjab Timur, dan Tanjab Barat.
Kata Dianto, penanganan lahan gambut berbeda dengan lahan umumnya. Kondisi lahan gambut harus basah. Jika terjadi kekeringan lalu terbakar, maka penangannya lebih sulit.
Penyelamatan lahan gambut yang sudah dilakukan oleh BRG di Provinsi Jambi selama ini adalah pembangunan sekat kanal dan sumur bor. Dengan telah adanya Perda gambut maka Pemprov Jambi telah memiliki payung
hukum untuk ikut mengawal penyelamatan lahan gambut.
"Ini juga upaya mencegah terjadinya Karhutla di lahan gambut," ungkapnya.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi Ahmad Bestari belum lama ini menyebut, sejak 2016 hingga kini, BRG telah membangun 437 sekat kanal dan 294 sumur bor di lahan gambut Provinsi Jambi.
"Makanya saya bilang apa yang dilakukan BRG beberapa tahun ini ujiannya ya tahun ini, apakah yang dilakukan bisa mencegah Karhutla atau tidak," kata Ahmad Bestari.
Kendati demikian, Bestari menyebut sejauh ini belum terjadi Karhutla di lokasi telah dibangun sekat kanal dan sumur bor oleh BRG.
Dijelaskanya, dengan dibangunnya sekat kanal maka kondisi 40 centi kebasahan lahan gambut yang ditetapkan pemerintah bisa terjaga.
"Kalau itu bisa terjaga Insya Allah aman, kalaupun terbakar tidak lama dan tidak dalam," pungkasnya. (csa/kip)