Kisah Militer RI
Anggota Kopassus Ini Bertahan Hidup dengan Pura-pura Mati Disamping Jasad Rekannya, Sosok Ini Datang
Anggota Kopassus Ini Bertahan Hidup dengan Pura-pura Mati Disamping Jasad Rekannya, Sosok Ini Datang
Anggota Kopassus Ini Bertahan Hidup dengan Pura-pura Mati Disamping Jasad Rekannya, Sosok Ini Datang
TRIBUNJAMBI.COM - Dalam perjuangannya, seorang anggota Kopassus (Komando Pasukan Khusus) pernah pura-pura mati 5 hari usai berperang dengan musuh di medan perang.
Diketahui, anggota kopassus pura-pura mati di tumpukan jasad rekan-rekannya selama 5 hari.
Seorang anggota kopassus pura-pura mati 5 hari saat anggota kopassus melaksanakan operasi Trikora atau Tri Komando Rakyat.
Satuan elite TNI di masa lalu yang terkenal ganas buat banyak musuh ketakutan.
Baca: Diduga Terlibat Rancangan Kerusuhan 22 Mei 2019, Begini Klarifikasi Tim Mawar Kopassus
Baca: Sejauh Apa Keterlibatan Tim Mawar Kopassus pada Kerusuhan 21-22 Mei? Kiprah Tim Mawar Era Soeharto
Baca: Rahasia Kopassus Bisa Mainan Ular Kobra Terbongkar, Ini Daftar Ilmu dan Kanuragan yang Dipelajari
Baca: Kisah Pahit Pertempuran di Kalimantan, Tim Kopassus Kubur Pasukan Inggris, Sebagian Lari Ketakutan
Sebut saja RPKAD yang kini dikenal dengan sebutan Kopassus.
Kisah nyata anggota RPKAD ini terjadi saat Operasi Trikora atau Tri Komando Rakyat di Papua.
Saat Letda Agus Hernoto yang dalam kondisi luka parah telah ditangkap, seorang anggota RPKAD (Resimen Para Komando Angkatan Darat, sekarang bernama Kopassus) PU II Pardjo ternyata masih hidup.
Kondisi Pardjo sangat parah, tak bisa bergerak jauh.
Baca: Lagi Promo, Hypermart WTC Batanghari Beri Diskon 40 Persen untuk Mainan Anak
Baca: Masa Pelayanan Terbatas BPJS Kesehatan Jambi Layani 213 Peserta
Dia harus bertahan hidup di antara jenazah teman-temannya yang menjadi korban penyergapan musuh.
Selama lima hari, Pardjo tidur di antara jenazah.
Tak ada obat-obatan dan makanan yang bisa digunakanannya.

Saat itu, Pemerintah Republik Indonesia melakukan Operasi Trikora
Satu di antara yang dilakukan dengan infiltrasi militer Indonesia melalui Operasi Banteng I.
Operasi itu melibatkan personel Pasukan Gerak Tjepat (PGT) yang saat ini bernama Paskhas, dan RPKAD yang sekarang bernama Kopassus.
Baca: Empat Napi Rutan Sungai Penuh Kabur, Kakanwil Kemenkumham Jambi Ancam Pecat Sipir
Baca: Pejabat DLH Batanghari Disebut Punya Sumur Minyak Ilegal, Parlaungan: Itu Tidak Mungkin
Baca: Fauka Noor Farid, Eks Tim Mawar yang Juga Kader Gerindra yang Dikaitkan jadi Dalang Kerusuhan 22 Mei
Baca: Terpantau CCTV, Mobil Pejabat DLH Batanghari Keluar-Masuk Lokasi Illegal Drilling