DOKTER Ahli Bedah Cekik Putrinya hingga Tewas, Pakai Kantong Plastik: Anaknya Menunggu Kematian
TRIBUNJAMBI.COM- Dokter ahli bedah saraf ini bolehlah dijuluki si raja tega. Betapa tidaknya, dirinya mencekik
"Dia berkata 'mengapa kita menunggu kematian? Saya ingin mati sekarang."
"Aku kosong, tak bernyawa. Aku minum obat yang sering aku terima untuk pasien. Aku percaya kita berdua harus mati, semuanya baik-baik saja," ucap Mehrnaz Didgar meniru ucapan sang anak.
Menurut ayah Eline atau suami Mehrnaz Didgar, Steven Pans, putrinya mulai dapat mengatasi kanker dengan lebih baik seiring bertambahnya usia.
Baca: GARA-Gara Sebut Wanita Jalang Pantas Diperkosa, Seorang Dokter Wanita Asal Singapura Dipecat
Dia juga mengklaim bahwa Eline tidak pernah menunjukkan tanda-tanda ingin mati, bahkan ketika dia paling kesakitan.
Sementara ayah Mehrnaz Didgar, Johnny Pan berkata menanggapi pembunuhan terhadap sang cucu dilakukan putrinya.
"Segala sesuatu sudah semuanya diberikan kepada anaknya," ujar Johnny Pan.
Setelah dijatuhkan hukuman, Mehrnaz Didgar mengatakan tak habis pikir dirinya tak mendapatkan kesempatan yang kedua.
Baca: Hasil Semifinal Australian Open 2019, Anthony Sinisuka Ginting Tunggu Jonatan Christie di Final
"Saya tidak pernah berpikir saya akan mendapatkan kesempatan kedua," kata Mehrnaz Didgar.
"Jika aku bisa memutar balik waktu, ini tidak akan pernah terjadi. Sejak awal, aku benci dipandang sebagai pembunuh. Aku bisa merasakan sakit. Aku tahu apa artinya ini baginya," ujarnya kembali.
Baca: PEMBUKTIAN yang Kuat Bisa Menangkan Prabowo di MK, Refly: Sekalipun MK Dianggap Tak Netral
Baca: Detik-detik Via Vallen Jawab Ngegas Saat Lebaran Kerumah Keluarga, Ditanya Keluarga Kapan Nikah
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Seorang Dokter Ahli Bedah Saraf Cekik Putrinya Penderita Kanker dengan Kantong Plastik,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jambi/foto/bank/originals/07082018_pembunuhan_20180807_210446.jpg)