GARA-Gara Sebut 'Wanita Jalang' Pantas Diperkosa, Seorang Dokter Wanita Asal Singapura Dipecat

TRIBUNJAMBI.COM - Christopher Kwan Chen Lee, dokter asal Singapura yang bekerja di sebuah RS di Melbourne,

Editor: ridwan
zoom-inlihat foto GARA-Gara Sebut 'Wanita Jalang' Pantas Diperkosa, Seorang Dokter Wanita Asal Singapura Dipecat
the economist
Ilustrasi - Melbourne, Australia

TRIBUNJAMBI.COM - Christopher Kwan Chen Lee, dokter asal Singapura yang bekerja di sebuah RS di Melbourne, Australia,dipecat.

Dia dipecat karena berkali-kali menyerukan pemerkosaan terhadap sebagian perempuan yang menurutnya pantas untuk diperkosa.

Dokter Lee sebelumnya telah menjalani skors selama enam pekan pada April lalu karena terbukti melanggar profesionalisme dokter.

Baca: Hasil Semifinal Australian Open 2019, Anthony Sinisuka Ginting Tunggu Jonatan Christie di Final

Baca: PEMBUKTIAN yang Kuat Bisa Menangkan Prabowo di MK, Refly: Sekalipun MK Dianggap Tak Netral

Baca: Detik-detik Via Vallen Jawab Ngegas Saat Lebaran Kerumah Keluarga, Ditanya Keluarga Kapan Nikah

Salah satunya termasuk melontarkan "komentar-komentar tidak pantas" di sebuah forum obrolan online Singapura.

Berbagai komentarnya itu telah dijadikan bukti dalam persidangan Badan Regulasi Praktisi Kesehatan Australia (AHPRA).

"Sejumlah perempuan memang layak diperkosa, dan perempuan jalang congkak itu memang cocok diperkosa," demikian salah satu komentar Lee.

Skorsing Dr Lee awalnya berakhir pada 11 Juni 2019. Namun AHPRA pada Jumat (8/6/2019) memastikan skorsing diperpanjang tanpa batas waktu yang efektif mulai Kamis (6/6/2019).

Baca: Air Mata Megawati Menetes saat Ceritakan Bagaimana Kehidupan Soekarno di Akhir-akhir Umurnya

Baca: MENGENAL Senjata Pendobrak Shotgun, Andalan Pasukan Antiteror Menjebol Pintu Baja Basmi Teroris

Baca: Tips dan Trik Mudah Usir Nyamuk di Rumah, Tak Perlu Biaya Mahal, Cukup Lakukan Ini

"AHPRA mengambil tindakan ini demi kepentingan publik untuk menjaga kepercayaan pada profesi medis," kata AHPRA dalam sebuah pernyataan.

Lembaga ini tidak memiliki kewenangan hukum untuk memecat seseorang sebagai dokter. Biasanya keputusan seperti itu menjadi kewenangan peradilan independen.

Dr Lee (31) meraih gelar dokter dari University of Melbourne pada 2012. Dia bekerja di RS Box Hill di kota ini ketika diskorsing Peradilan Praktisi Kesehatan negara bagian Tasmania.

Baca: TAKMIR Masjid Temukan Senjata Api Revolver dalam Tas Muclas, Ternyata Milik Bintara Anggota Polsek

Baca: Perankan Korban Serangan Air Keras pada Film Chhapaak, Psikologis Deepika Padukone Ikut Terpengaruh

Baca: FOTO-Foto Ribuan Warga Rela Berpanas-Panasan Ngantre ke Istana Demi Ketemu Jokowi

Dia sebelumnya memang bekerja sebagai dokter pada RS Royal Hobart Hospital dan sebuah RS di Kota Traralgon.

RS Box Hill adalah bagian dari Eastern Health, salah satu penyedia layanan kesehatan publik terbesar di Melbourne.

Pada bulan Juli 2018, Dr Lee mendapatkan surat peringatan atas tindakannya mengakses rekam medis pasien 21 kali tanpa persetujuan atau kebutuhan klinis.

Baca: Tips dan Trik Mencegah Rambut Rontok dan Berminyak, Modal Sampo dan Garam, Begini Caranya

Baca: Pendaftaran CPNS 2019 dan P3K, Simak Formasi yang Paling Sedikit Melamar Ada Peluang untuk Diterima?

Baca: Catat Tanggal Penerimaan CPNS 2019, Siapkan Berkas dan Syarat Pendaftarannya Disini, Sudah Siap?

Komentar-komentarnya di internet mendapat kecaman luas dari kalangan dokter.

Ketua Australian Medical Association (AMA) di Victoria, Dr Julian Rait, mengatakan sikap yang membenarkan kekerasan terhadap perempuan "tidak mendapat tempat dalam profesi medis".

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved